URAGA SUTTA

URAGA SUTTA

Bila seorang bhikkhu membuang kemarahan segera setelah kemarahan muncul, seperti penawar racun yang diberikan tepat waktunya untuk melawan racun ular yang masuk ke dalam tubuh, bhikkhu itu terbebas dari kelahiran kembali, bagaikan ular yang mengelupaskan kulitnya yang sudah tua dan usang.

Dia yang telah sepenuhnya menghancurkan nafsu seperti halnya orang memotong bunga teratai di danau, bhikkhu itu terbebas dari kelahiran kembali, bagaikan ular yang mengelupaskan kulitnya yang sudah tua dan usang.

Dia yang telah sepenuhnya menghancurkan nafsu keinginan bagaikan mengeringkan sungai yang dahulunya berarus deras, bhikkhu itu terbebas dari kelahiran kembali, bagaikan ular yang mengelupaskan kulitnya yang sudah tua dan usang.

Dia yang telah sepenuhnya menghancurkan kesombongan bagaikan jembatan ilalang rapuh dihanyutkan oleh banjir deras, bhikkhu itu terbebas dari kelahiran kembali, bagaikan ular yang mengelupaskan kulitnya yang sudah tua dan usang.

Dia yang tidak melihat inti apa pun di dalam keinginan untuk menjadi bagaikan orang yang tidak menemukan bunga di pohon ara, bhikkhu itu terbebas dari kelahiran kembali, bagaikan ular yang mengelupaskan kulitnya yang sudah tua dan usang.

Dia yang tidak memiliki kemarahan di dalam dirinya dan telah menanggulangi semua bentuk keinginan, bhikkhu itu terbebas dari kelahiran kembali, bagaikan ular yang mengelupaskan kulitnya yang sudah tua dan usang.

Dia yang telah menghancurkan spekulasi, yang telah benar- benar siap tanpa ada sisa , bhikkhu itu terbebas dari kelahiran kembali, bagaikan ular yang mengelupaskan kulitnya yang sudah tua dan usang.

Dia yang tidak gelisah serta tidak malas, dan telah menanggulangi segala rintangan semacam itu, bhikkhu itu terbebas dari kelahiran kembali, bagaikan ular yang mengelupaskan kulitnya yang sudah tua dan usang.

Dia yang tidak gelisah serta tidak malas, dan tahu bahwa semua yang ada di dunia ini adalah tanpa inti, bhikkhu itu terbebas dari Proses kelahiran kembali, bagaikan ular yang mengelupaskan kulitnya yang sudah tua dan usang.

Dia yang tidak gelisah serta tidak malas, dan tahu bahwa segalanya adalah tanpa Inti, yang telah terbebas dari keserakahan, bhikkhu itu terbebas dari kelahiran kembali, bagaikan ular yang mengelupaskan kulitnya yang sudah tua dan usang.

Dia yang tidak gelisah serta tidak malas, dan tahu bahwa segalanya adalah tanpa inti, yang telah terbebas dari nafsu keinginan, bhikkhu itu terbebas dari kelahiran kembali, bagaikan ular yang mengelupaskan kulitnya yang sudah tua dan usang.

Dia yang tidak gelisah serta tidak malas, dan tahu bahwa segalanya adalah tanpa Inti, yang telah terbebas dari kemarahan, bhikkhu itu terbebas dari kelahiran kembali, bagaikan ular yang mengelupaskan kulitnya yang sudah tua dan usang.

Dia yang tidak gelisah serta tidak malas, dan tahu bahwa segalanya adalah tanpa inti, yang telah terbebas dari kebodohan batin, bhikkhu itu terbebas dari kelahiran kembali, bagaikan ular yang mengelupaskan kulitnya yang sudah tua dan usang.

Dia yang tidak memiliki kecenderungan tak sehat apapun dan telah sepenuhnya menghancurkan akar-akar kejahatan, bhikkhu itu terbebas dari kelahiran kembali, bagaikan ular yang mengelupaskan kulitnya yang sudah tua dan usang.

Dia yang tidak memiliki kecemasan apa pun yang merupakan penyebab masuknya ke dunia ini , bhikkhu itu terbebas dari kelahiran kembali, bagaikan ular yang mengelupaskan kulitnya yang sudah tua dan usang.

Dia yang tidak memiliki nafsu keinginan apa pun yang menyebabkan kemelekatan terhadap dumadi, bhikkhu itu terbebas dari kelahiran kembali, bagaikan ular yang mengelupaskan kulitnya yang sudah tua dan usang.

Dia yang telah menghilangkan lima penghalang, yang telah terbebas dari kebingungan karena telah mengatasi keraguan dan kesedihan, bhikkhu itu terbebas dari kelahiran kembali, bagaikan ular yang mengelupaskan kulitnya yang sudah tua dan usang.

Sutta Pitaka, Khuddaka Nikaya, Sutta Nipata, Uraga Vagga, Uraga Sutta (Sn I. 1)