-->

Wednesday 9 December 2015

MANGGALA SUTTA

MANGGALA SUTTA



Evamme sutaṁ
Ekaṁ samayaṁ Bhagavā
Sāvatthiyaṁ viharati
Jetavane Anāthapiṇḍikassa ārāme.
Atha kho aññatarā devatā abhikkantāya rattiyā
Abhikkantavaṇṇā kevalakappaṁ
Jetavanaṁ obhāsetva
Yena Bhagavā tenupasaṅkami
Upasaṅkamitvā Bhagavantaṁ
Abhivādetvā ekamantaṁ aṭṭhāsi
Ekamantaṁ ṭhitā kho sā devatā
Bhagavantaṁ gāthāya ajjhabhāsi:



Bahū devā manussā ca
Maṅgalāni acintayuṁ
Ākaṅkhamānā sotthānaṁ
Brūhi maṅgalam-uttamaṁ

Asevanā ca bālānaṁ
Paṇḍitānañca sevanā
Pūjā ca pūjanīyānaṁ
Etammaṅgalamuttamaṁ

Paṭirūpadesavāso ca
Pubbe ca kata-puññatā
Attasammāpaṇidhi ca
Etammaṅgalamuttamaṁ

Bāhusaccañca sippañca
Vinayo ca susikkhito
Subhāsitā ca yā vācā
Etammaṅgalamuttamaṁ

Mātāpitu upaṭṭhānaṁ
Puttadārassa saṅgaho
Anākulā ca kammantā
Etammaṅgalamuttamaṁ

Dānañca Dhammacariyā ca
Ñātakānañca saṅgaho
Anavajjāni kammāni
Etammaṅgalamuttamaṁ

Āratī viratī pāpā
Majjapānā ca saññamo
Appamādo ca dhammesu
Etammaṅgalamuttamaṁ

Gāravo ca nivāto ca
Santuṭṭhī ca kataññutā
Kālena dhammassavanaṁ
Etammaṅgalamuttamaṁ

Khantī ca sovacassatā
Samaṇānañca dassanaṁ
Kālena Dhammasākacchā
Etammaṅgalamuttamaṁ

Tapo ca brahmacariyañca
Ariyasaccāna dassanaṁ
Nibbānasacchikiriyā ca
Etammaṅgalamuttamaṁ

Phuṭṭhassa lokadhammehi
Cittaṁ yassa na kampati
Asokaṁ virajaṁ khemaṁ
Etammaṅgalamuttamaṁ

Etādisāni katvāna
Sabbatthamaparājitā
Sabbattha sotthiṁ gacchanti
Tantesaṁ maṅgalamuttaman'ti

Demikianlah yang Ku dengar,
pada suatu ketika Sang Bhagava
menetap di dekat Savathi,
di taman Anathapindika dalam Hutan Jeta,
maka seorang dewa, ketika malam menjelang pagi,
dengan cahanya yang cemerlang menerangi seluruh Hutan Jeta,
menghampiri Sang Bhagava, menghormat Sang Bhagava, lalu ia berdiri di satu sisi,
sambil berdiri di satu sisi,
dewa itu bertanya kepada Sang Bhagava dengan Syair ini :

" Banyak dewa dan manusia
berbeda pendapat mengenai Berkah
yang diharapkan membawa keselamatan.
Mohon diterangkan apa yang dimaksud dengan Berkah Utama itu ?"

Tidak bergaul dengan orang yang tidak bijaksana
Bergaul dengan mereka yang bijaksana
Menghormat mereka yang patut dihormat
Itulah Berkah Utama

Hidup di tempat yang sesuai
Berkat jasa-jasa dalam hidup yang lampau
Menuntun diri ke arah yang benar
Itulah Berkah Utama

Memiliki pengetahuan dan keterampilan
Terlatih baik dalam tata susila
Ramah tamah dalam ucapan
Itulah Berkah Utama

Membantu ayah dan ibu
Menyokong anak dan isteri
Mempunyai pekerjaan yang bebas dari keruwetan
Itulah Berkah Utama

Berdana dan hidup sesuai dengan Dhamma
Menolong sanak keluarga
Perbuatan tanpa cela
Itulah Berkah Utama

Menjauhi, tidak melakukan kejahatan
Menghindari minuman yang memabukkan
Tekun melaksanakan Dhamma
Itulah Berkah Utama

Selalu menghormat dan rendah hati
Merasa puas dan berterima kasih
Mendengarkan Dhamma pada saat yang sesuai
Itulah Berkah Utama

Sabar, rendah hati bila diperingatkan
Mengunjungi para pertapa
Membahas Dhamma pada saat yang sesuai
Itulah Berkah Utama

Bersemangat dalam menjalankan hidup suci
Menembus Empat Kesunyataan Mulia
Serta mencapai Nibanna
Itulah Berkah Utama

Meski digoda oleh hal-hal duniawi
Namun batin tak tergoyahkan,
Tiada susah, tanpa noda, penuh damai
Itulah Berkah Utama

Karena dengan mengusahakan hal-hal itu
Manusia tak terkalahkan di mana pun juga
Serta berjalan aman ke mana juga
Itulah Berkah Utama

Sutta Pitaka, Khuddaka Nikaya, Sutta Nipata, Culla Vagga, Mangala Sutta (Sn II. 4)
Sutta Pitaka, Khuddaka Nikaya, Khuddakapatha, Mangala Sutta (Khp 5)

No comments :

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

close