-->

Tuesday 15 December 2015

MAHASALA SUTTA

MAHASALA SUTTA


Di Sāvatthī. Ada seorang brahmana kaya raya, dengan lusuh, berpakaian jubah using, mendatangi Sang Bhagavā dan saling bertukar sapa dengan Beliau. Ketika mereka telah menutup sapaan dan ramah tamah, ia duduk di satu sisi dan Sang Bhagavā berkata kepadanya: “Mengapa, Brahmana, engkau begitu lusuh, berpakaian jubah usang?”

“Guru Gotama, keempat putraku, telah dihasut oleh istri mereka, telah mengusirku dari rumah.”

“Baiklah, Brahmana, pelajarilah syair ini dan lantunkanlah ketika banyak orang telah berkumpul di aula pertemuan dengan putra- putramu duduk bersama di sana:


“Mereka yang kelahirannya membuatku gembira
Dan yang keberhasilannya sangat kuinginkan,
Karena dihasut oleh istri mereka,
Mengusirku keluar seperti anjing mengusir babi.

“Anak- anak jahat ini sesungguhnya tidak patuh,
Walaupun mereka memanggilku, ‘Ayah, Ayah sayang.’
Mereka adalah siluman dalam samaran anak
Untuk meninggalkanku ketika aku sudah tua.

“Bagaikan seekor kuda tua yang tidak berguna
Dijauhkan dari makanannya,
Demikian pula ayah tua ini dari anak-anaknya
Meminta makanan dari rumah lain.

“Tongkat yang kugunakan lebih baik buatku
Daripada putra- putra tidak patuh itu,
Karena tongkatku mengusir sapi liar
Dan mengusir anjing liar.

“Dalam gelap, ia berjalan di depanku,
Di tempat yang dalam, ia memberiku pegangan.
Berkat kekuatan yang ramah dari tongkat ini,
Jika aku tersandung, aku tetap berdiri tegak.”

Kemudian brahmana kaya raya itu, setelah mempelajari syair- syair ini di hadapan Sang Bhagavā, melantunkannya ketika banyak orang telah berkumpul di aula pertemuan dengan putra-putranya duduk bersama di sana.

“Mereka yang kelahirannya membuatku gembira
Dan yang keberhasilannya sangat kuinginkan,
Karena dihasut oleh istri mereka,
Mengusirku keluar seperti anjing mengusir babi.

“Anak- anak jahat ini sesungguhnya tidak patuh,
Walaupun mereka memanggilku, ‘Ayah, Ayah sayang.’
Mereka adalah siluman dalam samaran anak
Untuk meninggalkanku ketika aku sudah tua.

“Bagaikan seekor kuda tua yang tidak berguna
Dijauhkan dari makanannya,
Demikian pula ayah tua ini dari anak-anaknya
Meminta makanan dari rumah lain.

“Tongkat yang kugunakan lebih baik buatku
Daripada putra- putra tidak patuh itu,
Karena tongkatku mengusir sapi liar
Dan mengusir anjing liar.

“Dalam gelap, ia berjalan di depanku,
Di tempat yang dalam, ia memberiku pegangan.
Berkat kekuatan yang ramah dari tongkat ini,
Jika aku tersandung, aku tetap berdiri tegak.”

Kemudian putra- putra itu menuntun brahmana kaya raya itu ke rumah mereka, memandikannya, dan masing- masing memberikan sepasang pakaian. Kemudian brahmana kaya raya itu, setelah mengambil sepasang pakaian, mendatangi Sang Bhagavā dan saling bertukar sapa dengan Beliau. Kemudian ia duduk di satu sisi dan berkata kepada Sang Bhagavā: “Guru Gotama, kami para brahmana memberi pemberian kepada guru bagi guru kami. Sudilah Guru Gotama menerima pemberian kepada guru dariku.” Sang Bhagavā menerimanya karena belas kasihNya.

Kemudian brahmana kaya raya itu berkata kepada Sang Bhagavā: “Sungguh indah, Guru Gotama! Sungguh indah, Guru Gotama! Seakan-akan, Guru Gotama, seseorang menegakkan kembali apa yang tadinya terjungkir balik, atau menyingkap apa yang tadinya tersembunyi, atau menunjukkan jalan kepada orang yang tersesat atau membawa lampu di dalam kegelapan, dengan berpikir, 'Mereka yang memiliki mata akan dapat melihat objek-objek yang terlihat,' demikian pula Dhamma telah dijelaskan oleh Yang Terberkahi dengan berbagai cara. Saya, Guru Gotama, pergi kepada Sang Bhagava (Yang Terberkahi) untuk perlindungan, kepada Dhamma untuk perlindungan, dan kepada Sangha Bhikkhu untuk perlindungan. Semoga Guru Gotama mengingatku sebagai seorang umat awam yang sejak hari ini telah menyatakan berlindung mulai hari ini sampai seumur hidup.”

Sutta Pitaka, Samyutta Nikaya, Sagatha Vagga, Brahmana Samyutta, Upasaka Vagga, Mahasala Samyutta (SN 7. 14)

No comments :

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

close