-->

Wednesday 16 December 2015

OGHATARANA SUTTA

OGHATARANA SUTTA


Demikianlah yang Ku dengar. Pada suatu ketika, Sang Bhagavā sedang berdiam di Sāvatthī di Hutan Jeta, Taman Anāthapiṇḍika. Kemudian, pada larut malam, sesosok dewi, dengan keindahan memesona, menerangi seluruh Hutan Jeta, mendekati Sang Bhagavā. Setelah mendekat, ia bersujud kepada Sang Bhagavā, berdiri di satu sisi, dan berkata kepada Beliau, 

“Yang Mulia, Bagaimanakah Engkau menyeberangi banjir?”

“Dengan tidak berhenti, Sahabat, dan dengan tidak mendorong, Aku menyeberangi banjir.”

“Tetapi, Yang Mulia, bagaimanakah dengan tidak berhenti dan tidak mendorong, Engkau menyeberangi banjir?”


“Ketika Aku diam, Sahabat, maka Aku tenggelam, tetapi ketika aku mendorong, maka Aku hanyut. Dengan cara inilah, Sahabat, dengan tidak berhenti dan tidak mendorong, Aku menyeberangi banjir.”

Dewi itu berkata,

“Setelah sekian lama, akhirnya aku melihat
Seorang Brāhmaṇa yang telah padam sepenuhnya,
Yang dengan tidak berhenti, tidak mendorong,
Telah menyeberangi kemelekatan terhadap dunia ini.”

Ini adalah apa yang dikatakan oleh dewi itu. Sang Guru menyetujui. Kemudian dewi itu berpikir, “Sang Guru setuju denganku,” bersujud kepada Sang Bhagavā, dan dengan menjaga Beliau di sisi kanannya, lenyap dari sana.

Sutta Pitaka, Samyutta Nikaya, Sagatha Vagga, Devata Samyutta, Nala Vagga, Oghatarana Sutta (SN 1. 1)

No comments :

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

close