-->

Tuesday 15 December 2015

BRAHMALOKA SUTTA

BRAHMALOKA SUTTA


Di Sāvatthī, pada saat itu, Sang Bhagavā sedang melewatkan siang dan sedang bersamādhi (meditasi). Kemudian brahmā bernama Subrahmā dan Suddhavāsa mendekat Sang Bhagavā, dan masing-masing berdiri di satu tiang pintu. Kemudian brahmā Subrahmā berkata kepada brahmā Suddhāvāsa: “Ini bukanlah waktu yang tepat, Teman, untuk mengunjungi Sang Bhagavā. Sang Bhagavā sedang melewatkan siang dan sedang bersamādhi. Alam-alam brahmā tertentu adalah kaya dan makmur, dan ada brahmā di sana yang berdiam dalam kelengahan. Mari, Teman, marilah kita pergi ke alam brahmā itu dan membangkitkan pandangan benar dalam diri brahmā itu.”

“Baiklah, Teman,” brahmā mandiri Suddhāvāsa menjawab.


Kemudian, secepat seorang kuat merentangkan tangannya yang tertekuk atau menekuk tangannya yang terentang, brahmā mandiri Subrahmā dan Suddhāvāsa lenyap dari hadapan Sang Bhagavā dan muncul kembali di alam brahmā itu. Dari jauh, Brahmā itu melihat kedatangan kedua brahmā itu dan berkata kepada mereka: “Sekarang, dari manakah kalian datang, Tuan-tuan?”

“Kami datang, dari hadapan Sang Bhagavā, Arahat, Tercerahkan Sempurna. Tuan, engkau seharusnya pergi melayani Sang Bhagavā, Arahat, Tercerahkan Sempurna.”

Ketika hal ini dikatakan, brahmā itu menolak menerima nasihat mereka. Setelah menciptakan seribu perubahan wujudnya, ia berkata kepada brahmā Subrahmā: “Lihatkah engkau, Tuan, betapa besar kekuasaan dan kekuatanku?”

“Aku melihat, Tuan, bahwa engkau memiliki kekuasaan dan kekuatan yang besar.”

“Tetapi, Tuan, jika aku begitu berkuasa dan kuat, petapa atau brāhmaṇa manakah yang harus kulayani?”

Kemudian brahmā Subrahmā, setelah menciptakan dua ribu perubahan wujudnya, berkata kepada brahmā itu: “Lihatkah engkau, Tuan, betapa besar kekuasaan dan kekuatanku?”

“Aku melihat, Tuan, bahwa engkau memiliki kekuasaan dan kekuatan yang besar.”

“Sang Bhagavā, adalah lebih berkuasa dan kuat dari kalian berdua dan aku. Engkau seharusnya pergi, Tuan, untuk melayani Sang Bhagavā itu, Arahat, Tercerahkan Sempurna.”

Kemudian brahmā itu berkata kepada brahmā Subrahmā dalam syair:

“Tiga ratus supaṇṇa, empat ratus angsa,
Dan lima ratus elang,
Istana ini, Oh, Brahmā, milik yang berkonsentrasi, bersinar
Menerangi penjuru utara.”

Brahmā Subrahmā berkata:

“Walaupun istanamu itu bersinar
Menerangi penjuru utara,
Setelah melihat kekurangan dari bentuk, terguncang terus menerus,
Yang bijaksana tidak akan merasa senang dalam bentuk.”

Kemudian brahmā Subrahmā dan Suddhāvāsa, setelah membangkitkan pandangan benar dalam diri brahmā itu, lenyap dari sana. Dan di lain kesempatan, brahmā itu datang dan melayani Sang Bhagavā, Arahat, Tercerahkan Sempurna.

Sutta Pitaka, Samyutta Nikaya, Sagatha Vagga, Brahma Samyutta, Kokalika Vagga, Brahmaloka Sutta (SN 6. 6)

No comments :

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

close