-->

Monday 14 December 2015

BHADDEKARATTA SUTTA

BHADDEKARATTA SUTTA


Demikianlah yang Ku dengar.
Pada suatu waktu Sang Bhagava sedang berada di Jetavana,
Anathapindika Arama, Savatthi. Di sana Sang Bhagava berkata
kepada para bhikkhu: "Para bhikkhu."

"Ya, Bhante," jawab mereka.

Sang Bhagava berkata:

"Bhikkhu, aku akan mengajarkan pada kalian ringkasan dan pemaparan bagaimana seseorang menggunakan hari dengan baik (hari keberuntungan). “
"Baiklah, Bhante," jawab para bhikkhu


Sang Bhagava berkata:

Atītaṁ nānvāgameyya,
Nappaṭikankhe anāgataṁ.
Yadatītaṁ pahīnantaṁ,
Appattañca anāgataṁ.

Paccuppannañca yo Dhammaṁ,
Tattha tattha vipassati,
Asamhīraṁ Asankuppaṁ,
Taṁ Viddhā Manubrūhaye.

Ajje va kiccaṁ ātappaṁ.
Ko jaññā maranaṁ suve.
Na hi no sangaraṁ tena, 
Mahāsenena maccunā.

Evam vihāriṁ ātāpiṁ,
Ahorattamatanditaṁ,
Taṁ ve bhaddekarattoti,
Santo ācikkhate munīti.

Tak sepatutnya mengenang sesuatu yang telah berlalu,
tak sepatutnya berharap pada sesuatu yang akan datang.
Sesuatu yang telah berlalu adalah hal yang sudah lampau,
dan sesuatu yang akan datang adalah hal yang belum tiba.

Seseorang yang dapat melihat jelas,
'hal yang ada di saat ini' lewat upaya-upaya tertentu,
tanpa goyah, tanpa bergeming,
patut selalu mengembangkan hal tersebut hingga tembus.

Berusahalah hari ini juga!
Siapa tahu kematian ada di esok hari.
Karena tawar menawar dengan Sang Raja Kematian,
bersama pasukan besarnya tiada bagi kita.

Para murni yang damai,
menyebut orang yang hidup demikian,
yang bersemangat, tidak malas pada siang dan malam,
sebagai ia yang memiliki satu malam yang mulia.

“Dan bagaimana, bhikkhu, seseorang mengejar masa lalu?

Dengan berpikir 'Saya mempunyai jasmani (rupa) demikian di masa lalu',
Dan dia membiarkan dirinya untuk menikmati hal itu.

Dengan berpikir 'Saya mempunyai perasaan (vedāna) demikian di masa lalu',
Dan dia membiarkan dirinya untuk menikmati hal itu.

Dengan berpikir 'Saya mempunyai pencerapan (sañña) di masa lalu',
Dan dia membiarkan dirinya untuk menikmati hal itu.

Dengan berpikir 'Saya mempunyai bentuk- bentuk pikiran (sankhāra) demikian di masa lalu',
Dan dia membiarkan dirinya untuk menikmati hal itu.

Dengan berpikir 'Saya mempunyai kesadaran (viññāna) demikian di masa lalu',
Dan dia membiarkan dirinya untuk menikmati hal itu.

Demikianlah, bagaimana dia mengejar kembali masa lalu itu.”

"Dan bagaimana, bhikkhu, seseorang tidak mengejar masa lalu?

Dengan berpikir 'Saya mempunyai jasmani demikian di masa lalu',
Dan dia tidak membiarkan dirinya untuk menikmati hal itu.

Dengan berpikir 'Saya mempunyai perasaan demikian di masa lalu',
Dan dia tidak membiarkan dirinya untuk menikmati hal itu.

Dengan berpikir 'Saya mempunyai pencerapan di masa lalu',
Dan dia tidak membiarkan dirinya untuk menikmati hal itu.

Dengan berpikir 'Saya mempunyai bentuk- bentuk pikiran demikian di masa lalu',
Dan dia tidak membiarkan dirinya untuk menikmati hal itu.

Dengan berpikir ‘Saya mempunyai kesadaran demikian di masa lalu’,
Dan dia tidak membiarkan dirinya untuk menikmati hal itu.

Demikianlah, bagaimana dia tidak mengejar masa lalu itu.”

"Bagaimana, bhikkhu, seseorang medambakan masa yang akan datang?

Dengan berpikir 'Saya mungkin mempunyai jasmani demikian di masa mendatang’,
Dan dia membiarkan dirinya untuk menikmati hal itu.

Dengan berpikir 'Saya mungkin mempunyai perasaan demikian di masa mendatang’,
Dan dia membiarkan dirinya untuk menikmati hal itu.

Dengan berpikir 'Saya mungkin mempunyai pencerapan demikian di masa mendatang’,
Dan dia membiarkan dirinya untuk menikmati hal itu.

Dengan berpikir 'Saya mungkin mempunyai bentuk- bentuk pikiran demikian di masa mendatang',
Dan dia membiarkan dirinya untuk menikmati hal itu.

Dengan berpikir 'Saya mungkin mempunyai kesadaran demikian di masa mendatang’,
Dan dia membiarkan dirinya untuk menikmati hal itu.

Demikianlah, bagaimana dia mendambakan masa yang akan datang.”

"Dan bagaimana, bhikkhu, seseorang tidak mendambakan masa yang akan datang?

Dengan berpikir 'Saya mungkin mempunyai jasmani demikian di masa mendatang’,
Dan dia tidak membiarkan dirinya untuk menikmati hal itu.

Dengan berpikir 'Saya mungkin mempunyai perasaan demikian di masa mendatang’,
Dan dia tidak membiarkan dirinya untuk menikmati hal itu.

Dengan berpikir 'Saya mungkin mempunyai pencerapan demikian di masa mendatang’,
Dan dia tidak membiarkan dirinya untuk menikmati hal itu.

Dengan berpikir 'Saya mungkin mempunyai bentuk- bentuk pikiran demikian di masa mendatang',
Dan dia tidak membiarkan dirinya untuk menikmati hal itu.

Dengan berpikir 'Saya mungkin mempunyai kesadaran demikian di masa mendatang’,
Dan dia tidak membiarkan dirinya untuk menikmati hal itu.

Demikianlah, bagaimana dia tidak mendambakan masa yang akan datang.”

"Bagaimana, bhikkhu, seseorang terhanyut dalam hal- hal pada masa sekarang?

Bhikkhu, ada orang yang tidak terpelajar, tidak terlatih, tidak mengenal para Yang Tercerahkan, tidak memahami dan berdisiplin dalam Dhamma, mereka yang tidak mengenal para bijaksana yang memiliki keteguhan, menganggap jasmani sebagai "aku", atau menganggap jasmani dimiliki oleh "aku", atau menganggap jasmani berada di dalam "aku", atau menganggap "aku" terkandung atau berada di dalam jasmani.

Bhikkhu, ada orang yang tidak terpelajar, tidak terlatih, tidak mengenal para Yang Tercerahkan, tidak memahami dan berdisiplin dalam Dhamma, mereka yang tidak mengenal para bijaksana yang memiliki keteguhan, menganggap perasaan sebagai " aku ", atau menganggap perasaan dimiliki oleh " aku " , atau menganggap perasaan berada di dalam " aku ", atau menganggap " aku " terkandung atau berada di dalam perasaan.

Bhikkhu, ada orang yang tidak terpelajar, tidak terlatih, tidak mengenal para Yang Tercerahkan, tidak memahami dan berdisiplin dalam Dhamma, mereka yang tidak mengenal para bijaksana yang memiliki keteguhan, menganggap persepsi sebagai " aku ", atau menganggap persepsi dimiliki oleh " aku ", atau menganggap persepsi berada di dalam " aku ", atau menganggap " aku " terkandung atau berada di dalam persepsi.

Bhikkhu, ada orang yang tidak terpelajar, tidak terlatih, tidak mengenal para Yang Tercerahkan, tidak memahami dan berdisiplin dalam Dhamma, mereka yang tidak mengenal para bijaksana yang memiliki keteguhan, menganggap bentuk- bentuk pikiran sebagai " aku ", atau menganggap bentuk- bentuk pikiran dimiliki oleh " aku ", atau menganggap bentuk- bentuk pikiran berada di dalam " aku ", atau menganggap " aku " terkandung atau berada di dalam bentuk- bentuk pikiran

Bhikkhu, ada orang yang tidak terpelajar, tidak terlatih, tidak mengenal para Yang Tercerahkan, tidak memahami dan berdisiplin dalam Dhamma, mereka yang tidak mengenal para bijaksana yang memiliki keteguhan, menganggap kesadaran sebagai " aku ", atau menganggap kesadaran dimiliki oleh " aku ", atau menganggap kesadaran berada di dalam " aku ", atau menganggap " aku " terkandung atau berada di dalam kesadaran.

Demikian, bagaimana dia terhanyut dalam hal- hal pada masa sekarang.”

"Dan bagaimana seseorang tidak terhanyut dalam hal- hal pada masa sekarang?

Bhikkhu, ada orang yang terpelajar, terlatih, mengenal para Yang Tercerahkan, memahami dan berdisiplin dalam Dhamma, mereka yang mengenal para bijaksana yang memiliki keteguhan, tidak menganggap jasmani sebagai " aku ", atau menganggap jasmani dimiliki oleh " aku ", atau menganggap jasmani berada di dalam " aku ", atau menganggap " aku " terkandung atau berada di dalam jasmani.

Bhikkhu, ada orang yang terpelajar, terlatih, mengenal para Yang Tercerahkan, memahami dan berdisiplin dalam Dhamma, mereka yang mengenal para bijaksana yang memiliki keteguhan, tidak menganggap perasaan sebagai " aku ", atau menganggap perasaan dimiliki oleh " aku " , atau menganggap perasaan berada di dalam " aku ", atau menganggap " aku " terkandung atau berada di dalam perasaan.

Bhikkhu, ada orang yang terpelajar, terlatih, mengenal para Yang Tercerahkan, memahami dan berdisiplin dalam Dhamma, mereka yang mengenal para bijaksana yang memiliki keteguhan, tidak menganggap persepsi sebagai " aku ", atau menganggap persepsi dimiliki oleh " aku ", atau menganggap persepsi berada di dalam " aku ", atau menganggap " aku " terkandung atau berada di dalam persepsi.

Bhikkhu, ada orang yang terpelajar, terlatih, mengenal para Yang Tercerahkan, memahami dan berdisiplin dalam Dhamma, mereka yang mengenal para bijaksana yang memiliki keteguhan, tidak menganggap bentuk- bentuk pikiran sebagai " aku ", atau menganggap bentuk- bentuk pikiran dimiliki oleh " aku ", atau menganggap bentuk- bentuk pikiran berada di dalam " aku ", atau menganggap " aku " terkandung atau berada di dalam bentuk- bentuk pikiran

Bhikkhu, ada orang yang terpelajar, terlatih, mengenal para Yang Tercerahkan, memahami dan berdisiplin dalam Dhamma, mereka yang mengenal para bijaksana yang memiliki keteguhan, tidak menganggap kesadaran sebagai " aku ", atau menganggap kesadaran dimiliki oleh " aku ", atau menganggap kesadaran berada di dalam " aku ", atau menganggap " aku " terkandung atau berada di dalam kesadaran.

Demikian, bagaimana dia tidak terhanyut dalam hal- hal pada masa sekarang.”

Tak sepatutnya mengenang sesuatu yang telah berlalu,
tak sepatutnya berharap pada sesuatu yang akan datang.
Sesuatu yang telah berlalu adalah hal yang sudah lampau,
dan sesuatu yang akan datang adalah hal yang belum tiba.

Seseorang yang dapat melihat jelas,
'hal yang ada di saat ini' lewat upaya-upaya tertentu,
tanpa goyah, tanpa bergeming,
patut selalu mengembangkan hal tersebut hingga tembus.

Berusahalah hari ini juga!
Siapa tahu kematian ada di esok hari.
Karena tawar menawar dengan Sang Raja Kematian,
bersama pasukan besarnya tiada bagi kita.

Para murni yang damai,
menyebut orang yang hidup demikian,
yang bersemangat, tidak malas pada siang dan malam,
sebagai ia yang memiliki satu malam yang mulia.

“Bhikkhu, demikianlah ringkasan dan pemaparan bagaimana seseorang menggunakan hari dengan baik (hari keberuntungan),” kata Sang Bhagava. Para bhikkhu merasa puas dan gembira dengan kata- kata Sang Bhagava.

Sutta Pitaka, Majjhima Nikaya, Upari Pannasa, Vibhanga Vagga, Bhaddekaratta Sutta (MN 131)

No comments :

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

close