-->

Friday 18 December 2015

KASSAKA SUTTA

KASSAKA SUTTA


Di Savatthi. Pada suatu ketika, Bhagava menginstruksikan, menghimbau, membangunkan, dan mendorong para bhikkhu dengan pelajaran Dhamma yang berhubungan dengan Nibbana. Para bhikkhu mendengarkan Dhamma dengan perhatian, ketertarikan, kesadaran yang baik.

Kemudian muncullah pemikiran pada Mara, si jahat, “Petapa Gotama menginstruksikan, menghimbau, membangunkan, dan mendorong para bhikkhu dengan pelajaran Dhamma yang berhubungan dengan Nibbana. Para bhikkhu mendengarkan Dhamma dengan perhatian, ketertarikan, kesadaran yang baik. Bagaimakah jika aku datang ke Petapa Gotama untuk menggelapkan pandangannya (pengertiannya).”


Kemudian, Mara si jahat, mengambil bentuk sebagai seorang petani dengan mata bajak yang besar di pundaknya, membawa galah yang panjang, rambutnya kusut, bajunya terbuat dari jerami kasar, kakinya kotor oleh lumpur, datang kepada Bhagava dan, ketika samapai di sana, mengatakan, “Petapa, Apakah anda melihat lembu- lembu saya?”

“Dan apa lembu- lembu milik anda, Mara yang jahat?”

“Milikku adalah mata, petapa. Milikku adalah bentuk- bentuk, milikku adalah ranah kesadaran dan pencerapan melalui penglihatan. Di manakah anda dapat pergi dari saya?

Milikku adalah telinga, petapa. Milikku adalah suara- suara, milikku adalah ranah kesadaran dan pencerapan melalui pendengaran. Di manakah anda dapat pergi dari saya?

Milikku adalah hidung, petapa. Milikku adalah bebauan, milikku adalah ranah kesadaran dan pencerapan melalui penciuman. Di manakah anda dapat pergi dari saya?

Milikku adalah lidah, petapa. Milikku adalah rasa- rasa, milikku adalah ranah kesadaran dan pencerapan melalui pengecapan. Di manakah anda dapat pergi dari saya?

Milikku adalah tubuh, petapa. Milikku adalah sentuhan- sentuhan, milikku adalah ranah kesadaran dan pencerapan melalui perabaan. Di manakah anda dapat pergi dari saya?

Milikku adalah pikiran, petapa. Milikku adalah bentuk- bentuk pikiran, milikku adalah ranah kesadaran dan pencerapan melalui pikiran. Di manakah anda dapat pergi dari saya?”

“Milikmu adalah mata, Mara yang jahat. Milikmu adalah bentuk- bentuk, milikmu adalah ranah kesadaran dan pencerapan melalui penglihatan. Di tempat penglihatan tidak ada, bentuk- bentuk tidak ada, ranah kesadaran dan pencerapan melalui penglihatan tidak ada, Di sana, Mara yang jahat, kau tidak bisa ke sana.
Milikmu adalah telinga, Mara yang jahat. Milikmu adalah suara- suara, milikmu adalah ranah kesadaran dan pencerapan melalui pendengaran. Di tempat pendengaran tidak ada, suara- suara tidak ada, ranah kesadaran dan pencerapan melalui pendengaran tidak ada, Di sana, Mara yang jahat, kau tidak bisa ke sana.
Milikmu adalah hidung, Mara yang jahat. Milikmu adalah bebauan, milikmu adalah ranah kesadaran dan pencerapan melalui penciuman. Di tempat penciuman tidak ada, bebauan tidak ada, ranah kesadaran dan pencerapan melalui penciuman tidak ada, Di sana, Mara yang jahat, kau tidak bisa ke sana.
Milikmu adalah lidah, Mara yang jahat. Milikmu adalah rasa- rasa, milikmu adalah ranah kesadaran dan pencerapan melalui pengecapan. Di tempat pengecapan tidak ada, rasa- rasa tidak ada, ranah kesadaran dan pencerapan melalui pengecapan tidak ada, Di sana, Mara yang jahat, kau tidak bisa ke sana.
Milikmu adalah tubuh, Mara yang jahat. Milikmu adalah sentuhan- sentuhan, milikmu adalah ranah kesadaran dan pencerapan melalui perabaan. Di tempat perabaan tidak ada, sentuhan- sentuhan tidak ada, ranah kesadaran dan pencerapan melalui perabaan tidak ada, Di sana, Mara yang jahat, kau tidak bisa ke sana.
Milikmu adalah pikiran, Mara yang jahat. Milikmu adalah bentuk- bentuk pikiran, milikmu u adalah ranah kesadaran dan pencerapan melalui pikiran. Di tempat pikiran tidak ada, bentuk- bentuk pikiran tidak ada, ranah kesadaran dan pencerapan melalui pikiran tidak ada, Di sana, Mara yang jahat, kau tidak bisa ke sana.”

Kemudian Mara si jahat sedih dan kesal mengetahui, “Bhagava telah mengetahui kehadiranku, Yang Sempurna telah mengetahui kehadiranku,” dan menghilang dari sana.

Sutta Pitaka, Samyutta Nikaya, Sagatha Vagga, Mara Samyutta, Rajja Vagga, Kassaka Sutta (SN 4. 19)

No comments :

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

close