-->

Friday 18 December 2015

BALISA SUTTA

BALISA SUTTA



Di Savatthi. Bhagava berkata kepada para bhikhu, “Para bhikkhu, perolehan, kehormatan, dan kemashyuran itu adalah sungguh menakutkan, tidak baik, berbahaya, bagi mereka yang ingin mencapai akhir dari duka. 

Seperti seorang nelayan melemparkan mata kail berumpan ke dalam danau yang dalam, dan seekor ikan yang sedang mencari makanan menelannya.

Ikan itu, setelah menelan mata kail si nelayan, akan menemui kemalangan dan bencana, dan nelayan itu dapat melakukan apa pun yang ia inginkan atas ikan itu."

“’Nelayan’, para bhikkhu, ini adalah sebutan untuk Mara Si Jahat. 

‘Mata kail dengan umpan’, ini adalah sebutan bagi perolehan, kehormatan, dan kemashyuran.’”

“Bhikkhu manapun yang menyukai dan menikmati perolehan, kehormatan, dan kemashyuran yang telah muncul disebut bhikkhu yang telah menelan mata kail berumpan, yang telah menemui kemalangan dan bencana, dan Mara Si Jahat dapat melakukan apa pun yang ia inginkan atasnya.”

“Oh, para bhikkhu, perolehan, kehormatan, dan kemashyuran itu, adalah sungguh menakutkan, tidak baik, dan berbahaya, bagi mereka yang ingin mancapai akhir duka.”

"Oleh karena itu, para bhikkhu, kalian harus berlatih sebagai berikut,

‘Kami akan meninggalkan perolehan, kehormatan, dan kemashyuran yang telah muncul dan kami tidak akan membiarkan perolehan, kehormatan, dan kemashyuran yang telah muncul itu bertahan menguasai pikiran kami.’

Demikianlah kalian harus berlatih."

Sutta Pitaka, Samyutta Nikaya, Nidana Vagga, Labhasakkara Samyutta, Daruna Vagga, Balisa Sutta (SN 17. 2)

No comments :

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

close