-->

Wednesday 16 December 2015

ANURUDDHA SUTTA

ANURUDDHA SUTTA


Pada suatu ketika, Yang Mulia Anuruddha sedang berdiam di suatu hutan di negeri Kosala.
Kemudian satu dewa dari Tavatimsa bernama Jàlini, mantan istri Yang Mulia Anuruddha, mendekatinya dan berkata kepadanya dalam syair,

“Arahkan pikiranmu ke sana,
Di mana engkau berdiam di masa lampau
Di alam surga Tavatimsa
Bagi para dewa Tavatimsa, keinginan terpenuhi.
Engkau akan bersinar,
Dihormati dan dikelilingi oleh para bidadari surgawi.”

Anuruddha berkata,


“Sungguh menyedihkan para bidadari surgawi
Melekat dengan diri,
Dan sungguh menyedihkan para makhluk- makhluk itu
Yang melekat pada bidadari- bidadari surgawi.”

Jalini berkata,

“Mereka yang belum melihat Nandana,
Tidak mengenal kebahagiaan,
Tempat bagi para raja dewa,
Dari surga Tavatimsa.”

Anuruddha berkata,

“Tidak tahukah engkau, wanita penuh ketidaktahuan,
Peribahasa para Aharat?
Segala bentuk adalah tidak kekal,
Bercorak muncul dan lenyap.
Setelah muncul, mereka lenyap,
Penghentian segala bentuk tanpa sisa adalah kebahagiaan.”

“Jalini, sekarang, aku tidak akan pernah lagi berdiam,
Di alam surga.
Pengembaraan dalam kelahiran telah berakhir,
Sekarang tidak ada lagi kelahiran kembali bagiku.”

Sutta Pitaka, Samyutta Nikaya, Sagatha Vagga, Vana Samyutta, Vana Vagga, Anuruddha Sutta (SN 9. 6)

No comments :

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

close