-->

Monday 7 December 2015

SARANIYADHAMMA SUTTA

SARANIYADHAMMA SUTTA


Demikianlah yang telah Ku dengar,

Pada waktu Sang Bhagavā berada di ārāma di Jetavana yang didirikan Anāthapiṇḍika di kota Sāvatthī. Pada kesempatan itu Sang Bhagavā memanggil para bhikkhu: “O, para Bhikkhu.”

Para bhikkhu datang menghadap. Sang Bhagavā bersabda:“O, para Bhikkhu, terdapat enam Dhamma yang bertujuan agar kita saling mengingat, saling mencintai, saling menghormati, saling menolong, saling menghindari percekcokan yang akan menunjang kerukunan, persatuan dan kesatuan:

“O, para Bhikkhu, Bhikkhu di dalam Buddha Sāsana (Ajaran Buddha) ini memancarkan cinta kasih dalam perbuatannya terhadap mereka yang menjalankan kesucian, baik di depan mau pun di belakang mereka. Hal ini akan menunjang tujuan agar saling mengingat, saling mencintai, saling menghormati, saling menolong, saling menghindari percekcokan yang akan menunjang kerukunan, persatuan dan kesatuan.


“O, para Bhikkhu, masih ada lagi, yaitu, Bhikkhu di dalam Buddha Sāsana ini memancarkan cinta kasih dalam ucapan terhadap mereka yang menjalankan kesucian, baik di depan mau pun di belakang mereka. Hal ini akan menunjang tujuan agar saling mengingat, saling mencintai, saling menghormati, saling menolong, saling menghindari percekcokan yang akan menunjang kerukunan, persatuan dan kesatuan.

“O, para Bhikkhu, masih ada lagi, yaitu, Bhikkhu di dalam Buddha Sāsana ini memancarkan cinta kasih dalam pikiran terhadap mereka yang menjalankan kesucian, baik di depan mau pun di belakang mereka. Hal ini akan menunjang tujuan agar saling mengingat, saling mencintai, saling menghormati, saling menolong, saling menghindari percekcokan yang akan menunjang kerukunan, persatuan dan kesatuan.

“O, para Bhikkhu, masih ada lagi, satu hal yang telah diperoleh dengan benar, dāna makanan yang diperoleh dengan menerimanya di rumah perumah tangga atau di vihāra. Dāna makanan itu diterima sebagai milik bersama, kemudian dibagikan pada sesama yang menjalankan sīla dan kesucian. Hal ini akan menunjang tujuan agar saling mengingat, saling mencintai, saling menghormati, saling menolong, saling menghindari percekcokan yang akan menunjang kerukunan, persatuan dan kesatuan.

“O, para Bhikkhu, masih ada lagi, yaitu, mereka yang sama dalam melaksanakan sīla dengan sesama yang menjalankan kesucian, baik di depan maupun di belakang mereka, sebagai pelaksana sīla yang tidak terputus- putus, tidak berlubang, tidak belang, tak ternoda di manapun, yang mengatasi, yang dipuji para bijaksana, yang tak disertai dengan tanhā dan pandangan salah, yang dilaksanakan demi pengembangan samādhi. Hal ini akan menunjang tujuan agar saling mengingat, saling mencintai, saling menghormati, saling menolong, saling menghindari percekcokan yang akan menunjang kerukunan, persatuan dan kesatuan.

“O, para Bhikkhu, masih ada lagi, yaitu, mereka yang mempunyai kesamaan dalam pandangan benar (sammāditthi) dengan sesama yang menjalankan kesucian, baik di depan maupun di belakang mereka, yang luhur, yang menjadi pembimbing pelaksana ke pelenyapan dukkha secara benar. Hal ini akan menunjang tujuan agar saling mengingat, saling mencintai, saling menghormati, saling menolong, saling menghindari percekcokan yang akan menunjang kerukunan, persatuan dan kesatuan.

“O, para Bhikkhu, enam Dhamma ini akan menunjang tujuan agar saling mengingat, saling mencintai, saling menghormati, saling menolong, saling menghindari percekcokan yang akan menunjang kerukunan, persatuan dan kesatuan.”

Sesudah Sang Bhagavā selesai berkhotbah, para bhikkhu gembira dan bersenang hati.

Sutta Pitaka, Anguttara Nikaya, Chakka Nipata, Saraniya Vagga, Saraniyadhamma Sutta (AN 6. 12)

No comments :

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

close