-->

Monday 7 December 2015

SABRAHMA SUTTA

SABRAHMA SUTTA


“Para bhikkhu, keluarga itu berdiam dengan ‘brahma’, bila di rumah mereka, ibu dan ayah dihormati oleh anak- anaknya. Keluarga itu berdiam dengan ‘guru- guru tetua’, bila di rumah mereka, ibu dan ayah dihormati oleh anak- anaknya. Keluarga itu berdiam dengan ‘dewa- dewa awal’, bila di rumah meraka, ibu dan ayah di hormati anak- anaknya. Keluarga itu berdiam dengan ‘mereka yang patut dipuja’, bila dirumah mereka, ibu dan ayah dihormati anak- anaknya.”

"Para bhikkhu, 'Brahma' adalah istilah untuk ibu dan ayah. 'Guru- guru tetua' adalah istilah untuk ibu dan ayah. 'Dewa- dewa awal' adalah istilah untuk ibu dan ayah.'Mereka yang pantas dipuja' adalah istilah untuk ibu dan ayah. Mengapa demikian?"



"Para Bhikkhu, karena ibu dan ayah berbuat banyak sekali kepada anak- anaknya. Mereka merawat anak- anaknya dan membesarkan serta menunjukkan mereka tentang dunia."

“Ibu dan ayah laksana dewa brahma,
Ibu dan ayah adalah guru tetua,
Ibu dan ayah adalah patut dipuja,
Karena kasih sayang mereka yang penuh kepada anak- anaknya.”

“Maka orang bijaksana menghormati ibu dan ayah,
Memberi mereka penghormatan yang sesuai,
Menyediakan makanan dan minuman bagi mereka,
Menyediakan mereka pakaian dan tempat tidur,
Meminyaki dan memandikan mereka
Serta membasuh kaki mereka.”

“Mereka melakukan kebajikan seperti itu terhadap ibu serta ayahnya,
Mereka dipuji para bijaksana itu di sini
Dan setelah ia meninggalkan dunia ini
Ia bersuka cita di alam surga.”


Sutta Pitaka, Anguttara Nikaya, Catukka Nipata, Pattakamma Vagga, Sabrahma Sutta (AN 4. 63)

No comments :

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

close