-->

Monday 7 December 2015

ITTHA SUTTA

ITTHA SUTTA


Pada suatu ketika, perumah tangga anathapindika mengunjungi Buddha Gotama. Ia datang, memberi hormat kepada Buddha Gotama dan duduk pada satu sisi. Ketika ia duduk di satu sisi, Buddha Gotama berbicara kepada ia, "Perumah tangga, ada lima hal yang disambut, diinginkan dan disukai tetapi jarang diperoleh di dunia ini. Apakah kelima hal itu?”

“Usia panjang adalah hal yang disambut, diinginkan dan disukai tetapi jarang diperoleh di dunia ini.”

“Keelokan adalah hal yang disambut, diinginkan dan disukai tetapi jarang diperoleh di dunia ini.”

“Kebahagiaan adalah hal yang disambut, diinginkan dan disukai tetapi jarang diperoleh di dunia ini.”

“Kemashyuran adalah hal yang disambut, diinginkan dan disukai tetapi jarang diperoleh di dunia ini.”

“Kelahiran kembali di surga adalah hal yang disambut, diinginkan dan disukai tetapi jarang diperoleh di dunia ini. “


“Tetapi dari lima hal itu, perumah tangga, aku tidak mengajarkan bahwa kelimanya harus dicapai lewat doa atau harapan. Seandainya saja orang dapat memperolehnya lewat doa atau harapan, siapa yang tidak akan memperolehnya?”

"Perumah tangga, bagi seorang siswa agung yang menginginkan kehidupan yang panjang, tidaklah sesuai bila dia hanya berdoa untuk usia panjang atau bergembira dalam melakukannya. Sebaiknya dia yang menginginkan kehidupan yang panjang mengikuti jalan kehidupan yang menuntun untuk memiliki usia panjang. Dengan mengikuti jalan itu, dia akan memperoleh usia panjang, baik yang manusiawi maupun surgawi.”

"Perumah tangga, bagi seorang siswa agung yang menginginkan keelokan, tidaklah sesuai bila dia hanya berdoa untuk keelokan atau bergembira dalam melakukannya. Sebaiknya dia yang menginginkan keelokan mengikuti jalan kehidupan yang menuntun untuk memiliki keelokan. Dengan mengikuti jalan itu, dia akan memperoleh keelokan, baik yang manusiawi maupun surgawi.”

"Perumah tangga, bagi seorang siswa agung yang menginginkan kebahagiaan, tidaklah sesuai bila dia hanya berdoa untuk kebahagiaan atau bergembira dalam melakukannya. Sebaiknya dia yang menginginkan kebahagiaan mengikuti jalan kehidupan yang menuntun untuk memiliki kebahagiaan. Dengan mengikuti jalan itu, dia akan memperoleh kebahagiaan, baik yang manusiawi maupun surgawi.”

"Perumah tangga, bagi seorang siswa agung yang menginginkan kemashyuran, tidaklah sesuai bila dia hanya berdoa untuk kemashyuran atau bergembira dalam melakukannya. Sebaiknya dia yang menginginkan kemashyuran mengikuti jalan kehidupan yang menuntun untuk memiliki kemashyuran. Dengan mengikuti jalan itu, dia akan memperoleh kemashyuran, baik yang manusiawi maupun surgawi.”

"Perumah tangga, bagi seorang siswa agung yang menginginkan kelahiran kembali di surga, tidaklah sesuai bila dia hanya berdoa untuk kelahiran kembali di surga itu atau bergembira dalam melakukannya. Sebaiknya dia yang meninginkan kelahiran kembali di surga mengikuti jalan kehidupan yang menuntun untuk memiliki kelahiran kembali di surga. Dengan mengikuti jalan itu, dia akan memperoleh kelahiran ulang di surga."

“Usia panjang, keelokan, kemashyuran, penghormatan,
Kelahiran surgawi, kelahiran yang tinggi.
Bagi siapapun yang berbahagia dalam bercita- cita,
Dalam hal- hal besar,terus menerus.
Para bijaksana memuji perhatian dalam berbuat bajik.“

“Para Bijaksana, dengan penuh perhatian,
Memperoleh dua jenis kesejahteraan.
Kesejahteraan di kehidupan ini dan kehidupan yang mendatang,
Dengan menembus kesejahteraan ini, ia adalah yang hati- hati dan bijak.“

Sutta Pitaka, Anguttara Nikaya, Pancaka Nipata, Mundaraja Vagga, Ittha Sutta (AN 5. 43)

No comments :

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

close