-->

Monday 7 December 2015

CAKKAVATTI SUTTA

CAKKAVATTI SUTTA


Buddha berkata: “Para bhikkhu, bahkan seorang penguasa dunia, raja yang adil dan luhur, tidak mengatur wilayahnya tanpa pengawas.”

Setelah Beliau berbicara, seorang bhikkhu berkata kepada Bhagava demikian: “Tetapi Bhante, siapakah pengawas penguasa dunia itu, raja yang adil dan luhur itu?”

“Dhamma, hukum kebenaranlah, O para bhikkhu,” jawab Bhagava.

“Dalam hal ini, seorang penguasa dunia, raja yang adil dan luhur yang bergantung pada hukum kebenaran (Dhamma), yang menghargai, menjunjung tinggi dan menghormatinya, dengan hukum kebenaran sebagai panji, bendera dan kekuasaannya, dialah yang memberikan perlindungan, naungan, keamanan bagi ksatria yang melayaninya, bagi bala tentaranya, bagi para brahmana dan perumah tangga, bagi penghuni kota dan desa, bagi para petapa dan brahmana, bagi binatang dan burung.”


“Seorang penguasa dunia, raja yang adil dan luhur yang dengan demikian memberikan perlindungan, naungan dan keamanan bagi semuanya, dialah yang berkuasa dengan berdasarkan hanya pada kebenaran. Dan peraturan itu tidak dapat digulingkan oleh makhluk jahat apapun dalam bentuk manusia.”

“Walaupun demikian, para bhikkhu, Tathagata, Arahat, Yang Sepenuhnya Tercerahkan, Raja Dhamma yang adil dan luhur yang bergantung pada Dhamma, menghargai Dhamma, menjunjung tinggi Dhamma dan menghormatinya, dengan Dhamma sebagai panji, bendera dan kekuasaannya. Beliaulah yang memberikan perlindungan, naungan dan keamanan hukum dalam hal tindakan melalui perbuatan, mengajarkan demikian,‘Tindakan jasmani seperti ini seharusnya dijalankan, dan yang seperti itu seharusnya tidak dijalankan.’”

“Walaupun demikian, para bhikkhu, Tathagata, Arahat, Yang Sepenuhnya Tercerahkan, Raja Dhamma yang adil dan luhur yang bergantung pada Dhamma, menghargai Dhamma, menjunjung tinggi Dhamma dan menghormatinya, dengan Dhamma sebagai panji, bendera dan kekuasaannya. Beliaulah yang memberikan perlindungan, naungan dan keamanan hukum dalam hal tindakan melalui ucapan, mengajarkan demikian,‘Tindakan ucapan seperti ini seharusnya dijalankan, dan yang seperti itu seharusnya tidak dijalankan.’”

“Walaupun demikian, para bhikkhu, Tathagata, Arahat, Yang Sepenuhnya Tercerahkan, Raja Dhamma yang adil dan luhur yang bergantung pada Dhamma, menghargai Dhamma, menjunjung tinggi Dhamma dan menghormatinya, dengan Dhamma sebagai panji, bendera dan kekuasaannya. Beliaulah yang memberikan perlindungan, naungan dan keamanan hukum dalam hal tindakan melalui pikiran, mengajarkan demikian,‘Tindakan mental seperti ini seharusnya dijalankan, dan yang seperti itu seharusnya tidak dijalankan.’”

“Tathagata, Arahat, Yang Sepenuhnya Tercerahkan, Raja Dhamma yang adil dan luhur, yang dengan demikian menyediakan perlindungan, naungan dan keamanan hukum dalam hal tindakan melalui perbuatan, ucapan, dan pikiran, Beliaulah yang memutar Roda Dhamma yang tiada bandingnya sesuai dengan Dhamma. Dan Roda Dhamma tidak dapat diputar balik oleh petapa atau brahmana apapun, oleh dewa atau Mara atau Brahma atau siapapun di dunia ini.”

Sutta Pitaka, Anguttara Nikaya, Tika Nipata, Rathakara Vagga, Cakkavatti Sutta (AN 3. 14)

No comments :

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

close