Pertemuan Kongres Para Bhikkhu Kamboja Ke-24 diadakan selama dua hari di Balai Konferensi Chaktomuk, Phnom Penh, pada Selasa (29/12/2015).
Kongres yang mempersatukan sekitar 800 bhikkhu senior dari seluruh Kamboja untuk meninjau kembali pencapaian yang telah diraih pada tahun 2015 ini dan menetapkan rencana kegiatan untuk tahun depan, Kongres ini dibuka oleh Presiden Majelis Nasional Kamboja Heng Samrin.
Seperti yang dilansir Agence Kampuchea Press, Selasa (29/12/2015), kegiatan tersebut bertujuan untuk menilai hasil pelaksanaan deklarasi yang dibuat oleh pimpinan bhikkhu di tahun sebelumnya melalui diskusi dan pertukaran pendapat mengenai urusan agama dan menetapkan tujuan untuk memperkuat pelaksanaannya sesuai dengan struktur manajemen bagi pertumbuhan Agama Buddha.
Atas nama Raja Norodom Sihamoni, Heng Samrin menekankan bahwa acara tahunan tersebut akan memberikan perhatian pada penguatan struktur manajemen dan pengawasan, menghormati dan melaksanakan Dhamma dan Vinaya (peraturan disiplin).
Menurut Menteri Agama dan Kepercayaan Kamboja Min Khin, saat ini terdapat 4.755 vihara dan 59.516 viharawan di seluruh Kamboja.
Para bhikkhu di Kamboja terdiri dari dua tradisi besar yaitu tradisi Maha Nikaya yang dipimpin oleh Y.M. Sangharaja Non Nget, dan tradisi Dhammayuttika Nikaya yang dipimpin oleh Y.M. Sangharaja Bour Kry.
Dan untuk mempersatukan kedua tradisi tersebut gelar Sangharaja Agung dibentuk, yang kini dipimpin oleh Y.M. Tep Vong.
Sumber : http://berita.bhagavant.com/