-->

Monday 7 December 2015

YUGANADDHA SUTTA

YUGANADDHA SUTTA


Demikianlah yang Ku dengar,
Pada suatu ketika Yang Mulia Ananda berdiam di Kosambi di Vihara Ghosita. 

Di sana Yang Mulia Ananda menyapa para bhikkhu,

"Para avuso!"

"Ya, avuso," jawab para bhikkhu. 

Kemudian Yang Mulia Ananda berkata,

"Para sahabat, siapa pun bhikkhu atau bhikkhuni yang menyatakan di hadapanku bahwa mereka telah mencapai kesucian Arahat, semua melakukannya dengan salah satu dari empat cara ini. Apakah empat cara ini?


"Di sini, para avuso, seorang bhikkhu mengembangkan pandangan terang yang didahului ketenangan.

Ketika dia telah mengembangkan pandangan terang yang didahului ketenangan itu, Sang Jalan pun muncul di dalam dirinya. Kemudian dia mengikuti, mengembangkan dan mengolah jalan itu. Sementara dia mengikuti, mengembangkan dan mengolah jalan itu, belenggu- belenggu ditinggalkan dan obsesi- obsesi pun lenyap.”

"Atau juga, para avuso, seorang bhikkhu mengembangkan ketenangan yang didahului oleh pandangan terang. 

Ketika dia telah mengembangkan ketenangan yang didahului oleh pandangan terang itu, Sang Jalan pun muncul di dalam dirinya. Kemudian dia mengikuti, mengembangkan dan mengolah jalan itu. Sementara dia mengikuti, mengembangkan dan mengolah jalan itu, belenggu- belenggu ditinggalkan dan obsesi- obsesi pun lenyap.”

"Atau juga, para avuso, seorang bhikkhu mengembangkan ketenangan dan pandangan terang yang digabungkan berpasangan.

Ketika dia telah mengembangkan ketenangan dan pandangan terang yang digabungkan secara berpasangan itu, Sang Jalan pun muncul di dalam dirinya. Kemudian dia mengikuti, mengembangkan dan mengolah jalan itu. Sementara dia mengikuti, mengembangkan dan mengolah jalan itu, belenggu- belenggu ditinggalkan dan obsesi- obsesi yang mendasari pun lenyap.”

"Atau juga, para avuso, pikiran seorang bhikkhu dicengkeram oleh kegelisahan yang disebabkan oleh pandangan salah.

Tetapi ada saat ketika pikirannya menjadi seimbang di dalam, mantap, tenang, terpusat, dan terkonsentrasi, kemudian Sang Jalan itu muncul di dalam dirinya. Kemudian dia mengikuti, mengembangkan dan mengolah jalan itu. Sementara dia mengikuti, mengembangkan dan mengolah jalan itu, belenggu- belenggu ditinggalkan dan obsesi- obsesi pun lenyap.”

"Para avuso, siapa pun bhikkhu atau bhikkhuni yang menyatakan di hadapanku bahwa mereka telah mencapai kesucian Arahat, semuanya melakukannya dengan salah satu dari empat cara ini."

Sutta Pitaka, Anguttara Nikaya, Catukka Nipata, Patipada Vagga, Yuganaddha Sutta (AN 4. 170)

No comments :

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

close