-->

Monday 7 December 2015

TITTHIYA SUTTA

TITTHIYA SUTTA


"Para bhikkhu, bila petapa dari kelompok aliran lain bertanya kepada kalian demikian,

'Sahabat, ada tiga sifat ini, nafsu keinginan, kebencian dan ketidaktahuan batin. Sahabat, apakah perbedaan di antara tiga sifat ini, apakah ketidaksamaan dan apa yang melainkannya?'

Bila ditanya demikian, para bhikkhu, bagaimanakah kalian akan menjawab petapa- petapa dari kelompok aliran lain itu?"

"Bagi kami, Bhante, akar ajaran ada pada Sang Bhagava, dan Bhante adalah pembimbing serta sumbernya. Adalah baik jika Bhante sendiri akan menjelaskan makna dari pernyataan ini. Setelah mendengarkan dari Bhante, para bhikkhu akan mengingatnya."


"Kalau demikian, para bhikkhu, dengarkanlah dengan seksama. Saya akan berbicara."

"Baik, Bhante," jawab para bhikkhu.

Sang Bhagava mengatakan demikian,

"Para bhikkhu, bila petapa dari kelompok aliran lain bertanya kepada kalian demikian,

'Sahabat, ada tiga sifat ini, nafsu keinginan, kebencian dan ketidaktahuan batin. Sahabat, apakah perbedaan di antara tiga sifat ini, apakah ketidaksamaan dan apa yang melainkannya?'

Bila ditanya demikian, kalian harus menjawab petapa dari kelompok aliran lain dengan demikian,

'Nafsu keinginan mudah disadari tetapi lambat dilenyapkan.
Kebencian lambat disadari tetapi mudah dilenyapkan.
Ketidaktahuan batin lambat disadari dan lambat dilenyapkan.'”

"Bila mereka bertanya, 'Sahabat, apakah penyebab dan alasan bagi munculnya nafsu keinginan yang tadinya belum muncul, dan bagi tumbuhnya serta menguatnya nafsu keinginan yang telah muncul?'

Kalian harus menjawab, 'Objek yang menyenangkan, bagi yang memperhatikan objek yang menyenangkan secara tidak benar, maka nafsu keinginan yang tadinya belum muncul akan muncul dan nafsu keinginan yang telah muncul akan tumbuh dan menguat.'”

"Jika mereka bertanya, 'Sahabat, apakah penyebab dan alasan bagi munculnya kebencian yang tadinya belum muncul, dan bagi tumbuhnya serta menguatnya kebencian yang telah muncul?'

Kalian harus menjawab, 'Objek yang menjengkelkan, bagi yang memperhatikan objek yang menjengkelkan secara tidak benar, maka kebencian yang tadinya belum muncul akan muncul dan kebencian yang telah muncul akan tumbuh dan menguat.'”

"Jika mereka bertanya, 'Sahabat, apakah penyebab dan alasan bagi munculnya ketidaktahuan batin yang tadinya belum muncul, dan bagi tumbuhnya serta menguatnya ketidaktahuan batin yang telah muncul?' 

Kalian harus menjawab, 'Perhatian yang tidak benar, bagi yang memperhatikan hal- hal secara tidak benar, maka ketidaktahuan batin yang tadinya belum muncul akan muncul dan ketidaktahuan batin yang telah muncul akan tumbuh dan menguat.'”

"Jika mereka bertanya, 'Sahabat, apakah penyebab dan alasan bagi tidak munculnya nafsu keinginan yang belum muncul, dan bagi lenyapnya nafsu keinginan yang telah muncul?'

Kalian harus menjawab, 'Objek yang menjijikkan, bagi yang memperhatikan objek yang menjijikkan secara benar, maka nafsu keinginan yang belum muncul tidak akan muncul dan nafsu keinginan yang telah muncul akan ditinggalkan.'”

"Jika mereka bertanya, 'Sahabat, apakah penyebab dan alasan bagi tidak munculnya kebencian yang belum muncul, dan bagi lenyapnya kebencian yang telah muncul?'

Kalian harus menjawab, 'Kesadaran pelepasan oleh cinta kasih, bagi yang memperhatikan secara benar kesadaran pelepasan oleh cinta kasih, maka kebencian yang belum muncul tidak akan muncul dan kebencian yang telah muncul akan ditinggalkan.'”

"Jika mereka bertanya, 'Sahabat, apakah penyebab dan alasan bagi tidak munculnya ketidaktahuan batin yang belum muncul, dan bagi lenyapnya ketidaktahuan batin yang telah muncul?'

Kalian harus menjawab, 'Perhatian yang benar, bagi yang memperhatikan hal- hal secara benar, maka ketidaktahuan batin yang belum muncul tidak akan muncul dan ketidaktahuan batin yang telah muncul akan ditinggalkan.’"

Sutta Pitaka, Anguttara Nikaya, Tika Nipata, Maha Vagga, Titthiya Sutta (AN 3. 68)

No comments :

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

close