-->

Tuesday 1 November 2016

Ibadah Dari Vihara Ke Vihara Bagian Keempat

BAB II : VIHARA DAN ALTAR

ALTAR RUMAHAN


Banyak umat konghucu mempunyai altar pemujaan terhadap para dewa dirumahnya. Dari pengamatan dan kasus-kasus yang telah saya temukan, banyak diantara altar tersebut sudah tercemar, menjadi altar yang "hitam."

Dalam arti yang bersemayam di altar tersebut bukan para dewa yang patung/rupang nya dipuja.


Hanya 1 dari 10 altar rumahan yang saya kunjungi masih tetap "bersih" dan "putih" artinya yang bersemayam di altar tersebut adalah para dewa yang patungnya dipuja.


Karena banyak altar rumahan yang "hitam" maka saya terusik untuk meneliti dan menelusuri penyebab "hitam" nya altar tersebut. Altar menjadi hitam disebabkan oleh motivasi dan prosedur yang salah dalam mendirikan altar.

Motivasi mendirikan altar harus benar

Pada suatu hari saya mendampingi teman untuk membeli sebuah patung dewa kwan kong yang akan dialtarkan di rumahnya. di suatu toko penjual perlengkapan sembahyang dan patung para dewa,

Saya minta patung dewa kwan kong yang tidak memakai pakaian perang, tapi yang pakai jubah saja, tanpa membawa golok dan duduk membawa buku atau tampa buku. Setelah lama dicari tidak ditemukan, si penjual mengatakan bahwa patung dewa  kwan kong dengan pose seperti itu tidak laku dijual, yang banyak dicari adalah yang memakai pakaian perang, membawa golok besar, berdiri dengan wajah galak, supaya bisa menjaga rumah dan mendapatkan uang.

Hal ini mengejutkan saya.

Saya katakan ke penjual patung itu,kalau motivasi pendirian altar seperti itu, yang duduk di altar tersebut pasti bukan dewa kwan kong, melainkan jin yang akan datang di altar tersebut.

Motivasi mendirikan altar harus benar, tujuan mendirikan altar yang baik dan benar adalah
mengundang para dewa untuk dapat memberikan perlindungan keselamatan dan kesehatan, serta memberikan bimbingan dalam keluarga itu dalam menempuh perjalanan hidupnya, supaya perjalanan hidupnya tidak menyimpang dari apa yang digariskan oleh Tuhan.

Mendirikan altar bukan untuk mengundang para dewa menjadi satpam menjaga rumah dan menjadi karyawan mendatangkan uang.

Prosedur mendirikan altar harus benar.

Banyak orang mendirikan altar asal jadi saja, tidak melalui prosedur yang benar. Karena ketidak-tahuan mereka, mereka hanya membeli patung baru di toko, diletakan di atas  meja lalu disembahyangi tiap hari. atau mendapat patung dari pemberian teman, tanpa tahu asal usulnya, diletakkan di meja langsung disembahyangi tiap hari.

Kesemuanya ini tentu akan menghasilkan altar-altar yang "hitam". Sebab para dewa dan roh suci tidak akan datang sendiri tampa diminta secara resmi dengan suatu upacara ritual yang sederhana saja.

Saya menganjurkan,untuk urusan mendirikan altar di rumah jangan minta tolong dan minta nasehat serta petunjuk pada manusia untuk menentukan.baik dia seorang bhiksu, suhu, pendeta atau spiritualis.

Pakailah semua nasehat dan petunjuk mereka sebagai informasi saja, lalu informasi ini dikonfirmasikan atau ditanyakan kebenaran nya kepada dewa yang bersangkutan di vihara yang altar utamanya sama dengan dewa yang dialtarkan di rumah, melalui sarana pak-pwee.

Yang perlu ditanyakan adalah:

* Apakah dewa tersebut mau dialtarkan di rumah untuk memberikan bimbingan dan perlindungan kepada keluarga tersebut?

* Apakah patung yang telah disediakan sudah baik untuk dialtarkan?

* Berapa lama patung itu perlu disembahyangkan dulu di altar vihara?

* Apakah letak altar dan perlengkapan altar sudah benar,dll?


Penyebab altar menjadi hitam

Kecuali motivasi dan prosedur mendirikan altar yang tidak benar dapat menjadikan altar hitam, altar yang dulunya "putih" karena prosedur yang benar, dapat menjadi "hitam" karena beberapa hal:

* Motivasi berubah,

Kepada dewa di altar dimohon hal-hal yang sangat duniawi yang tidak mungkin dapat dikabulkan oleh para dewa, seperti minta rejeki yang berlimpah, minta selalu hidup senang, panjang umur, bebas dari segala kesulitan dan penderitaan hidup dan meminta menang dalam perjudian,dll. permintaan yang "tidak-tidak".

* Memperlakukan altar sebagai meja pajangan.

Altar yang berisi banyak patung baik yang dibeli maupun pemberian orang, jangan begitu saja diletakkan dan dikumpulkan di atas altar.

Perlu meneliti asal usul patung dan barang lain yang akan diletakkan di altar,

Perlu diperiksa dulu apakah patung dan barang barang tersebut sudah "bersih" dan baik untuk dialtarkan. Dan yang terpenting adalah apakah sudah mendapatkan ijin dari dewa altar.

Banyak barang yang tercemar dapat membuat dewa di altar meninggalkan altar dan begitu altar ditinggalkan yang "putih" akan segera datang yang "hitam".

Meja altar bukan meja pajangan!


Evaluasi altar

Tiap tahun altar rumahan perlu dievaluasi, untuk menjaga agar altar tetap bersih dan putih. Prosedur evaluasi adalah sebagai berikut:

* Datang ke vihara / kelenteng dengan altar utama dewa yang di altar kan di rumah.

* Waktu berdoa kepada tuhan dengan menghadap langit, mohonlah ijin dan restunya untuk menanyakan dan memohon evaluasi dan altar di rumah.

* Di altar utama memberitahukan maksud kunjungan anda untuk memohon evaluasi altar dirumah.

* Pertama anda memohon kepada sang dewa agar menyingkirkan semua kekuatan gaib maupun mahluk gaib yang ada di dalam badan maupun yang ada disekeliling anda yang tidak dikehendaki oleh sang dewa agar komunikasi dan petunjuk sang dewa kepada anda tidak terganggu dan tidak tercemar oleh intervensi gaib yang tidak dikehendaki.

* Tanyakan apakah anda sudah bersih, dengan menggunakan sarana pak-pwee, kalau sudah bersih baru anda mulai dengan pertanyaan-pertanyaan seperti:

* Apakah altar dirumah masih bersih dan putih?

* Apakah ada patung atau barang-barang yang perlu disingkirkan?

* Apakah sang dewa masih tetap hadir di altar rumah?

* Apakah doa dan tata cara sembahyang selama ini sudah benar?

* Apakah laku spiritual yang anda jalankan sudah benar? Dan lain lain.


Altar rumah untuk pelaku spiritual.

Banyak pelaku spiritual mempunyai ruangan untuk berdoa maupun sembahyang, umat islam mempunyai ruang sholat, umat kristen mempunyai ruang berdoa, umat hindu mempunyai ruang untuk sembahyang dan umat buddha, tao-is dan kongfucius mempunyai ruang altar untuk sembahyang.

Jadi bagi pelaku spiritual, ruang untuk kontak batin dan menerima kehadiran roh suci perlu disediakan. Bagi para pemula umumnya kamar tidur dipakai untuk keperluan berdoa, meditasi, dll.

Hal ini boleh boleh saja. Akan tetapi sesudah kesadaran spiritualnya semakin meningkat dan roh pembimbingnya yang hadir memberikan bimbingan dan kontak batin juga dari tingkat-tingkat yang lebih tinggi, maka keberadaan ruangan khusus untuk menerima untuk menerima kehadiran para roh suci sudah sangat diperlukan.

20 tahun lalu saya masih ingat sekali teguran yang diberikan oleh guru roh saya.

"Untuk tamu yang tidak kau kenal saja kau sediakan ruang tamu untuk menerima kehadiran mereka, mengapa untuk roh suci yang juga guru roh mu kau tidak menyediakan tempat khusus untuk menerima kehadiranku"

Sejak saat itu saya menyediakan ruangan khusus untuk mendirikan altar yang akan saya gunakan untuk menerima kehadiran dan bimbingan dari guru roh saya dan para roh suci lain nya.

Kalau tingkat kesadaran spiritual seseorang makin meningkat, maka para roh suci dan dewa akan menurunkan atau mengirimkan utusan untuk "duduk" atau bersemayam di altar tersebut. untuk memberikan bimbingan, perlindungan, berkah dan bekal dalam menempuh perjalanan hidup dan perjalanan spiritual seseorang.

Sekali lagi, altar di rumah perlu dievaluasi setiap tahun.


9 tahun vegetarian dengan altar buddha maitreya. 

Suatu hari sepasang suami istri setengah baya datang ke rumah, sebut saja namanya sebagai bapak ali dan ibu ali, mereka datang untuk menanyakan altar di rumahnya yang telah 9 tahun dipuja dan mereka juga 9 tahun vegetarian secara ketat. Altar dirumahnya adalah buddha maitreya.

Pertama saya menanyakan ada masalah apa sehingga perlu menanyakan altar dirumahnya. Mereka menjawab tidak ada masalah apa-apa. Saya beritahukan mereka bahwa kalau tidak ada masalah buat apa mempermasalahkan altar yang sudah 9 tahun dipuja.

Lewat pengamatan batin saya, mereka ini mempunyai masalah yang sangat meresahkan, hanya mereka masih berat untuk mengungkapkan. Altar di rumah mereka adalah altar buddha maitreya yang telah tercemar atau dipalsukan oleh jin.

Akhirnya mereka sepakat menceritakan masalah yang mereka hadapi, masalah keluarga.dari pengamatan saya, masalah mereka ini berhubungan erat dengan jin yang ada di altar rumah mereka.

Saya dan istri saya mempunyai pandangan bahwa untuk urusan dengan dimensi gaib atau alam gaib seperti altar, aliran spiritual, ilmu supranatural, dan tempat pemujaan,dll, jangan menanyakan kepada manusia, sebab orang awam atau  pemula tidak dapat mengetahui siapa yang ada dibalik/dibelakang orang tersebut, apakah dia didampingi roh suci atau oleh bangsa jin yang memakai jati diri roh suci.

Jadi apa aja yang dikatakan oleh manusia, oleh paranormal atau spiritualis jangan langsung dituruti atau dilakukan, perlu cross check ke roh suci yang ada di vihara resmi dan baik untuk mengetahui benar atau tidaknya keterangan yang diterima dari para "orang pintar" itu.

Letakkan semua keterangan dan penjelasan itu sebagai informasi saja, lalu kebenaran nya yang baik untuk ditanyakan langsung kepada roh suci yang ada di vihara lewat sarana pak-pwee.

Bukan ditanyakan ke suhu atau petugas di vihara.

Saya menganjurkan pak ali dan istrinya untuk menanyakan altar rumahnya langsung ke roh suci Dewi Kwan Im di vihara banten. Sebab saya kurang enak hati untuk mengungkapkan semua kejelekan altar mereka yang telah 9 tahun dipuja. Saya menyusunkan banyak pertanyaan untuk mereka tanyakan di vihara banten agar mereka dapat mempergunakan sarana pak-pwee.

Beberapa hari kemudian, sekembali dari vihara banten mereka menceritakan semua jawaban yang mereka peroleh mengenai altar rumahnya, bahwa altar rumah mereka telah tercemar, yang duduk di altar itu adalah jin, bukan sang budha maitreya.

Altar tersebut perlu dibersihkan, patung buddha maitreya perlu dibuang (dilarung). masalah-masalah yang membuat keresahan keluarga selama ini adalah ulah jin di altar tersebut. untuk mengusir jin tersebut dan membersihkan altar perlu dilakukan oleh orang yang mempunyai kemampuan untuk keperluan tersebut. Jangan melakukan sendiri sebab beresiko jin itu marah dan mencelakakan anggota keluarga.

Itulah petunjuk yang diberikan dewi kwan im kepada pak ali di vihara banten.

Dua hari kemudian pak ali dan istrinya menjemput saya dan istri saya untuk mengusir jin dan membersihkan altar rumahnya. Mereka mengganti altar rumahnya dengan roh suci dewa kwan kong dengan prosedur mendirikan altar yang benar, motivasinya benar dan melaksanakan nya dengan benar.

Penulis : Herman Utomo & Silvie Utomo
Sumber : spiritualuniversal.blogspot.com

No comments :

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

close