-->

Friday 18 November 2016

Hidup Dalam Teropong Spiritual (Bagian Keempat)

BAB IV. ORANG TUA JAHAT, ANAK MENDERITA


Banyak orang masih beranggapan bahwa hidupnya susah karena menanggung karma orang tuanya yang jahat.

Kalau ditinjau secara fakta dan realitasnya, kelihatannya memang ada benarnya, habis kenyataannya memang banyak yang begitu. Tetapi kalau dilihat dari teropong spiritual, itu tidak benar. Sebab karma sifatnya pribadi, karma tidak dapat diwariskan, tidak dapat dipindahkan dan tidak dapat  dihilangkan. Karma buruk harus dibayar, tidak bisa tidak, harus dibayar dengan penderitaan. Sebab karma buruk adalah sikap dan perbuatan seseorang yang dapat menyebabkan makhluk lain menderita.

Fakta yang menunjukkan bahwa si anak hidupnya menderita karena menanggung karma buruk orang tuanya yang jahat, karena orang awam belum mengerti mekanisme bekerjanya karma.

Adanya si A dilahirkan menjadi anaknya jahat sehingga hidupnya ikut menderita karena ikut "Menanggung Karma" orang tuanya, sebab si A sendiri dilahirkan dalam kehidupan ini membawa Karma Buruk yang harus dibayar, maka dia dilahirkan sebagai anak dari orang tua yang jahat, sehingga karmanya dan karma orang tuanya yang jahat menjadi klop atau sesuai.

Masing-masing menjalani karmanya sendiri-sendiri. Tidak ada yang satu menanggung yang lain.

Maka perlu hati-hati, jangan gampang menuduh karena orang tuanya jahat, dia jadi ikut menanggung karma orang tuanya, hidupnya menderita gara-gara orang tuanya yang jahat.

Jangan sampai hidupnya yang menderita karena membayar karma lamanya, tapi membuat karma baru dengan tuduhan yang salah kepada orang tuanya. Membayar yang lama, membuat yang baru.

Penulis : Herman Utomo & Silvie Utomo
Sumber : spiritualuniversal.blogspot.com

No comments :

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

close