-->

Friday 25 November 2016

Membuka Kebenaran Spiritual (Bagian Keenam belas)

BAB XVI. DUNIAWI = PENDERITAAN


Kehidupan di dunia sifatnya duniawi, materi, dan juga hanya sebagai panggung sandiwara saja, waktunya sangat singkat. Semuanya yang ada diatas panggung hanya ilusi dan palsu. Begitu layar ditutup, semuanya lenyap. Kemelekatan keduniawian ini, pada yang ilusi dan palsu ini akan membuat manusia menderita. Baik menderita dalam kehidupan di dunia ini maupun di dalam perjalanan arwahnya atau di alam arwah nanti.
Penderitaan adalah keinginan yang tidak tercapai, keinginan yang muncul melalui panca indra, ketertarikan melalui panca indra kita. Dan semua keinginan selalu melebihi kebutuhan. Kebutuhan yang diperjuangkan hampir tidak pernah dapat mencapai keinginan, sebab keinginan selalu berkembang, makin lama makin meningkat dan makin besar.

Sifat dasar manusia dalam kehidupan duniawi adalah, "Makin banyak uang / materi, makin banyak keinginan. Makin banyak keinginan, makin banyak masalah". Banyak diantara masalah itu yang tidak dapat diatasi dan diselesaikan dengan uang atau materi.

Masalah kesehatan dan penyakit, masalah keharmonisan keluarga, keresahan, kekecewaan, ketakutan dan lain-lain. Kesemuanya ini tidak banyak yang dapat diatasi dan diselesaikan dengan uang. Dan kesemuanya ini disebabkan oleh keinginan yang selalu melebihi kebutuhan.

Kemelekatan keduniawian ini berawal dari godaan panca indra. Godaan melalui penglihatan, pendengaran, ucapan, kenikmatan dan aroma yang memabukkan.

Godaan oleh penglihatan seperti ingin suami / istri yang gagah / cantik, rumah yang besar dan indah dan penampilan yang wah. Tidak ingin kelihatan miskin, bodoh dan 'orang kecil dan lain-lain.

Godaan oleh ucapan seperti pujian, rayuan. nama besar dan terkenal. Juga dapat memicu munculnya kata-kata penghinaan, mencaci-maki. berbohong, memfitnah dan lain-lain.

Dan masih banyak lagi godaan yang berasal dari panca indra. Banyak yang tahu bahwa dia tergoda, itu hanya godaan, tetapi juga banyak yang tidak kuasa dan tidak mampu untuk mengatasinya Maka terjadilah penderitaan, penderitaan di dalam kehidupan duniawi, penderitaan di dalam alam arwah dan di kehidupan yang akan datang.

Oleh sebab itu, sebaiknya jangan terlalu banyak keinginan. Buatlah keinginan sedikit saja di atas kebutuhan agar penderitaan yang datang juga hanya kecil saja.

Memang hidup adalah penderitaan, seperti yang diucapkan Sang Budha, tapi anda juga dapat membuat penderitaan itu sekecil mungkin dengan tidak membuat terlalu banyak keinginan duniawi.

Tentu saja semua ini melawan arus Pemahaman manusia yang duniawi, dimana manusia dituntut  dan diharapkan mempunyai cita-cita yang tinggi. "Bercita-citatah setinggi bintang" katanya.Agar kalau jatuh dan tidak tercapai, setidak-tidaknya masih dapat nyangkut di bulan. Lumayan katanya lagi.

Secara duniawi harus punya cita-cita dan ambisi setinggi mungkin. Secara spiritual jangan terlalu banyak keinginan dan cita-cita agar tidak banyak penderitaan. Mana yang harus diikuti? Anda memiliki sisi bebas untuk menentukan pilihan anda.

Yang pasti apa yang dikatakan Sang Buddha dan Yesus Kristus bukan basa-basi, bahkan sangat serius.

Penulis : Herman Utomo & Silvie Utomo
Sumber : spiritualuniversal.blogspot.com

No comments :

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

close