-->

Tuesday 22 November 2016

Membuka Kebenaran Spiritual (Bagian Ketiga)

BAB III. AGAMA ADALAH PETA JALAN KE SURGA


Ada beberapa aliran agama menganologikan/mengumpamakan bahwa agama atau ajaran agama adalah kendaraan atau perahu untuk mengantarkan manusia ke pantai seberang atau ke surga. Oleh karena itu dikatakan kalau mau ke surga jangan membawa 2 kendaraan. Pasti tidak akan sampai ke tujuan. Pakailah satu kendaraan saja. Pilihlah satu agama saja, jangan dengan dua atau tiga ajaran agama.

Anologi ini kelihatannya benar, tidak mungkin satu orang membawa dua kendaraan sekaligus untuk mencapai satu tujuan. Akan tetapi saya kurang setuju dengan anologi yang dipakai. Menurut saya ajaran agama bukan kendaraan menuju surga, tapi lebih tepat sebagai peta jalan menuju ke surga. Dan kendaraan ke surganya adalah laku spiritual yang dijalankan atau dijalani oleh seseorang.

Orang yang tidak punya peta jalan dapat mencapai tujuan asal mempunyai kendaraan. Tapi tanpa kendaraan tidak dapat mencapai tujuan walaupun punya peta jalannya.

Jadi yang membawa manusia ke surga bukan agama, melainkan prilaku dan perbuatannya, laku spiritual yang dijalani dengan baik dan benar itulah yang membawa manusia ke surga.

Petikan cerita arwah dari nenek saya dan juga arwah bang dullah yang saya kutip dari buku ke 4 dengan berjudul "mengintip perjalanan arwah" dibawah ini dapat memperjelas bahwa kendaraan menuju ke surga adalah prilaku/perbuatan,bukan agamanya.

Nenek saya adalah anak pertama kakek buyut saya. Sangat disayang dan tidak tersentuh ajaran agama apapun. Tetapi nenek saya masih muda selalu rajin berdoa dan sembahyang menghadap langit memohon kehadirat alam semesta atau tuhan yang disebut tujuannya umat kong hu cu.

Hatinya bersih penuh rasa kasih, penuh kepedulian, kebajikan, menjalani kehidupannya dengan keikhlasan yang tinggi. Semua penderitaan hidup dijalani dengan hati yang ikhlas.

Pada saat meninggal di pangkuan saya ,berusia 96 tahun, SKKB nenek mencapai nol. RPH-nya biru semua. Tidak ada karma buruk yang terhutang. Oleh karena itu perjalanan arwah nenek mulus, langsung mencapai tingkat tertinggi di alam arwah, yaitu surga dan dilayani oleh 12 pembantu.

Kisah dan dialog dengan arwah nenek yang lebih panjang telah saya tulis di dalam buku ke 4 halaman 16

Petikan dialog dengan arwah bang dullah :

"Ya memang tidak salah,yang saya pelajari jalan allah,tetapi bukan satu-satu nya. Jalan allah itu ternyata ada banyak. Bukan cuma satu, wong tidak beragama saja bisa kok masuk surga."

"Katanya sang guru,kalau hatinya bersih,nurani nya bersih,laku nya baik/bijak dan selalu ingat ke gusti yang masa kuasa,orang yang tidak beragama itu ya bisa ingat ke yang maha kuasa kok. Yang di punvak gunung, yang di puncak terpencil,yang tidak mengenal pendidikan,selama dia mempunyai nurani, memandang ke langit,memohon kepada hakekat alam semesta,yang dia tidak tahu disebutnya apa. Yang penting dia berharap kepada hakekat alam semesta, berharap yang baik, berharap yang bersih, yang murni untuk kebajikan,ya itu ibadah."

"Ya itulah yang dapat saya sampaikan, sejauh ini wong saya ini masih sekolah kok,masih meneruskan pelajaran dan itupun dipesan untuk tidak diceritakan kepada manusia, isi ajaran ini hanya untuk arwah."

Dialog lebih lengkap dengan arwah bang dullah telah saya tulis di dalam buku ke 4 "mengintip perjalanan arwah" halaman 34.

Jadi menurut saya, kalau seseorang akan menempuh perjalanan, misalnya mau melakukan perjalanan dari jakarta ke surabaya, maka lebih baik dan lebih aman kalau membawa atau berbekal hanya satu peta perjalanan.

Saya akan memilih beberapa peta yang dibuat oleh orang jakarta,oleh orang cirebon,oleh orang semarang dan oleh orang surabaya. Sebab kalau ada halangan di perjalanan seperti ada banjir,ada tanah longsor,ada jembatan putus dan lain-lain,saya dapat dengan mudah mencari jalan keluarnya dengan membuka peta yang dibuat oleh orang setempat,yang tentu lebih lengkap berisi jalan-jalan alternatifnya dibandingkan dengan hanya membawa satu peta saja.

Ada hambatan jalan dekat cirebon,saya buka peta orang cirebon. Ada hambatan di sekitar semarang,saya buka peta buatan orang semarang dan lain-lain. Jadi lebih baik berbekal beberapa peta jalan dibandingkan hanya pilih bawa satu peta saja. Toh bawa peta lebih dari satu tidak dilarang,dan kalau mengambil petanya di biro perjalanan dan pariwisata, mau ambil satu peta atau lebih,semuanya gratis,tidak perlu bayar. Mau apa lagi?


Penulis : Herman Utomo & Silvie Utomo
Sumber : spiritualuniversal.blogspot.com

No comments :

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

close