-->

Saturday 19 November 2016

Hidup Dalam Teropong Spiritual (Bagian Keenam)

BAB VI. ORANG JAHAT KAYA, ORANG BAIK MENDERITA 


Topik atau judul diatas hanya dapat dijelaskan dengan mempergunakan pengertian dan pemahaman mekanisme karma. Ada beberapa ajaran agama tidak mengetahui adanya karma sebab di kitab suci tidak tercantum kalimat karma. Sebenarnya pengertian karma ada di setiap ajaran agama, hanya memang tidak ditulis dengan kata karma.

Ada agama yang memakai kalimat : "Apa yang kau tebar, itulah yang kau tuai." Dan ada agama lain yang menulis sebagai : "Apa yang kau tanam, itulah yang kau petik."

Kedua kalimat ini sebenarnya mempunyai arti yang sama dengan karma.

Karma baik adalah sikap dan perbuatan seseorang yang dapat mengurangi atau menghilangkan penderitaan makhluk hidup lain.

Karma buruk adalah sikap dan perbuatan seseorang yang dapat membuat makhluk lain menderita.

Karma baik menghasilkan pahala dan karma buruk mendapat hukuman. Pahala kebahagiaan dan hukuman berupa penderitaan.

• Orang Jahat Kaya
Orang yang berperilaku jahat tapi mempunyai rezeki besar, atau orang jahat yang kaya materi. Orang seperti ini di kehidupan masa lalunya, diinkarnasinya yang lalu mempunyai amal yang baik, berhasil memupuk karma baik yang banyak dengan menolong banyak orang susah dan menderita. Maka pada kehidupan yang sekarang, dia mempunyai cadangan karma baik yang banyak, hidupnya berkecukupan dan kaya. Akan tetapi karena rohaninya dan hati nuraninya kurang bersih, dan dia dilahirkan di keluarga dan lingkungan serta pendidikan dan pergaulan yang tidak baik, semuanya membentuk sisi bebasnya menghasilkan pandangan dan sifat yang salah dan tidak baik.

Pandangannya terhadap kepedulian hidup hampir tidak ada, menjadi egois dan mau benarnya sendiri. Jadilah dia orang jahat, tapi cadangan karma baik yang dibawa dari inkarnasinya yang lalu cukup untuk membuat hidupnya kali ini menjadi orang yang kaya.

• Orang baik menderita 
Sebaliknya ada orang yang hatinya baik, perilakunya baik, menjalani hidup dengan penuh perhatian dan kepedulian terhadap penderitaan orang lain. Tapi balasan yang diterima adalah mengalami dan menjalani kehidupannya dengan penderitaan. Kadang-kadang orang bertanya dimana keadilan Tuhan? Orang baik kenapa dibuat hidupnya menderita.

Orang baik tapi menderita ini di kehidupan masa lalunya, diinkarnasinya yang lalu, mempunyai karma buruk yang perlu dibayar dalam kehidupannya yang sekarang, membayarnya dengan menjalani penderitaan.

Dipenghujung kehidupan masa lalunya atau di dalam menempuh perjalanan arwahnya. Dia memperoleh kesadaran, dia sadar bahwa hidup perlu berbuat baik, perlu membina diri untuk meningkatkan kesucian rohani. Dan dia berhasil. Maka diinkarnasinya sekarang, didalam membayar karma buruk masa lalunya, hatinya tetap bersih, di dalam menjalani penderitaan untuk membayar karma buruknya, dia tidak menyeret orang lain ikut menderita.

Dia membayar yang lama dan menjaga untuk tidak membuat karma buruk baru. Jadilah dia orang baik tetapi hidupnya menderita.

Penulis : Herman Utomo & Silvie Utomo
Sumber : spiritualuniversal.blogspot.com

No comments :

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

close