-->

Tuesday 22 November 2016

Membuka Kebenaran Spiritual (Bagian Kedua)

BAB II. MEDITASI DAN SAMADHI ADALAH STARTING POINT


Setelah buku ke 3 saya berjudul "menelusuri jalan spiritual" beredar pada bulan februari 2007, beberapa bulan kemudian datang komentar dari beberapa pelaku kebatinan kejawen. Para sepuh atau beberapa senior kebatinan kejawen ini mengatakan bahwa guru roh tidak perlu. Dalam hal spiritual yang paling penting adalah meditasi dan dapat memasuki samadhi, maka kebenaran akan datang dengan sendirinya. Jadi tidak perlu guru roh untuk bertanya tentang kebenaran.

Saya setuju pada bagian pertamanya, yaitu yang paling penting adalah meditasi dan samadhi, sebab meditasi adalah kunci untuk membuka pintu dimensi spiritual atau dimensi alam gaib. Jadi tanpa kunci yang berupa meditasi ini. Seseorang tidak mungkin memasuki alam gaib dan di dalam alam gaib inilah semua mahluk gaib berada, termasuk di dalamnya mahluk jin, siluman, arwah, roh, para roh suci bahkan Tuhan.

Jadi para roh suci dan Tuhan yang berada di dimensi spiritual atau alam gaib ini hanya dapat dijangkau oleh roh, yaitu roh manusia. Untuk menjangkau alam roh, manusia perlu melatih meditasi sampai dapat memasuki fase/kondisi samadhi. Oleh karena itu meditasi dan samadhi adalah starting point atau titik awal, bukan tujuan akhir. Saya kurang setuju dengan kalimat kedua di komentar atau pendapat senior kebatinan kejawen tadi, bahwa kalau sudah menguasai meditasi dan dapat memasuki alam samadhi, maka kebenaran akan datang dan muncul dengan sendirinya. Ini sama dengan mengartikan meditasi dan samadhi adalah tujuan akhir.

Mengapa meditasi dan samadhi bukan tujuan akhir dari laku spiritual? Sebab kalau seseorang sudah berhasil dalam meditasinya dan dia mulai melangkah memasuki alam gaib atau rumah gaib,  dia tidak berhenti sampai disini untuk menunggu munculnya dan datangnya kebenaran. Melainkan dia harus mulai belajar untuk mengetahui apa saja yang ada di sekelilingnya di dalam alam gaib itu. Sebab masih banyak yang dia belum tahu dan kenal di alam yang baru dia masuki ini.

Kalau saya umpamakan alam gaib ini sebagai rumah moderen dan seseorang dari pedalaman hutan yang belum pernah tahu dan datang ke masyarakat moderen disuruh masuk ke rumah ini, maka semua yang ada di rumah ini masih asing bagi dia. Jadi dia harus mulai banyak belajar untuk mengetahui yang namanya lampu listrik dan bagaimana cara menyalahkan dan mematikannya. Perlu mengetahui mana kamar mandi dan dapurnya, kamar tidur, meja makan dan lain-lain yang semuanya belum pernah dilihat oleh dia.

Untuk dapat mengetahui dan menggunakan/memakai kesemuanya ini dengan baik dan benar, dia tidak boleh main coba-coba dengan resiko banyak yang rusak dan celaka. Maka dia perlu dibimbing untuk mengetahui, mengerti dan menjalankannya dengan baik dan benar agar tidak terjadi kecelakaan atau kerusakan.

Oleh karena itu, bagi seorang pelaku spiritual sangat diperlukan adanya guru roh untuk membimbing nenunjukkan jalan yang benar, membimbing untuk menemukan jalan kebenaran ataupun jalan spiritual.

Perlu hati-hati dan selalu waspada dalam menjalani dan melatih meditasi, sebab anda dalam perjalanan memasuki alam gaib. Begitu kaki anda melangkah memasuki pintu alam gaib, kehadiran anda sudah banyak diperhatikan/diincar oleh para mahluk gaib. Sebagian besar dari mahluk-mahluk gaib itu dari garis non ilahi, terutama jenis mahluk jin.

Kalau seseorang yang telah mempunyai kemampuan supranatural melangkahkan kaki memasuki alam gaib, orang itu sudah menjadi incaran dan rebutan mahluk jin untuk memanfaatkan kemampuan supranatural orang tersebut. Walaupun jin ada yang baik, tapi tetap rawan dan beresiko kalau sampai diperalat jin. Apalagi orang tersebut tidak mengetahui dan merasa kalau yang memberi bisikan atau pengelihatan itu adalah bangsa jin. Dikira para roh suci atau dewa, tidak tahunya jin yang memalsukan jati diri dewa atau tokoh suci idola orang tersebut.

Saya menemukan beberapa kasus dimana orang yang mempunyai kemampuan supranatural bawaan/dari lahir telah dimanfaatkan oleh mahluk jin.

1. Lusi ibu rumah tangga berusia sekitar 40 tahun, datang ke rumah untuk masalah keluarga dan laku spiritualnya. Dari data dirinya dan setelah menggunakan mata batin untuk memeriksa, saya tahu bahwa Lusi mempunyai kemampuan supranatural yang baik, punya strata roh yang cukup tinggi.

Lusi sudah beberapa tahun menjalani laku spiritual membina diri dengan meditasi dan berdoa. Berkomunikasi dengan alam gaib, menerima bisikan dan pengelihatan. Di rumah saya Lusi belum diijinkan melihat siapa guru roh saya.

Saya beritahu Lusi supaya selalu waspada dan hati-hati dalam menerima bisikan dan pengelihatan sebab dia belum punya guru roh yang melindungi dan membimbing dalam meditasi dan doa. Jangan mudah percaya begitu saja atas semua yang diterima melalui bisikan dan pengelihatan. Guru roh Lusi adalah dari garis buddhis, yaitu sanghyang amitabha buddha. Saya menganjurkan pada lusi untuk setiap hari meluangkan waktu 10 menit saja berdoa dan mendekatkan diri pada sang guru amitabha buddha, sampai nanti sudah mantap dan sudah dapat diterima mengangkat guru.

Karena  kemampuan supranatural yang dimiliki dan strata rohnya cukup tinggi, saya menaruh harapan besar pada Lusi untuk dapat berhasil dalam laku spiritualnya dan menemukan jalan kebenaran.

Lusi tidak pernah muncul lagi ke rumah saya, sampai sekitar 5 bulan kemudian saya menemukan buku yang ditulis Lusi. Dari buku itu saya tahu Lusi mengangkat guru ke sosok gaib perempuan yang sering memberikan bisikan-bisikan dan instruksi pada Lusi. Dan dia membuat pernyataan mengangkat sosok gaib ini sebagai guru sejatinya.

Dengan menggunakan mata batin, saya menelusuri kasus Lusi ini. Saya prihatin sekali, Lusi telah ditinggalkan oleh roh pendamping pemberian amitabha buddha begitu dia mengangkat sosok gaib perempuan itu sebagai guru sejatinya dan lusi secara halus dikuasai oleh guru sejatinya. Sayang sekali sisi bebas Lusi membuat dia ditinggalkan oleh roh pendampingnya sebab kurang hati-hati dan waspada, terlalu mudah terpesona oleh bisikan-bisikan merdu dan janji-janji muluk.

Karena kemampuan supranaturalnya dan dapat memasuki alam gaib, berdialog dengan alam gaib, maka Lusi mudah ditipu dan tertipu. Setelah mampu meditasi dan memasuki samadhi, kebenaran sejati tidak datang dengan sendirinya. Tetapi kebenaran ilusilah yang sering datang dengan sendirinya, kebenaran dari mahluk-mahluk non ilahi.

2. Sigit berusia sekitar 50 tahun, mempunyai paguyuban yang tersebar luas di beberapa daerah. Sejak masih remaja, sigit sudah tertarik pada hal-hal gaib. Setelah dewasa dan berkeluarga dia makin giat membina diri, sering tirakatan, meditasi, puasa, mutih, bertapa dan lain-lain. Semuanya ini saya ketahui dari cerita para tamu yang kebetulan menjadi anggota paguyuban yang dipimpin Sigit.

Sigit yang mempunyai bawaan sifat tulang renggang yaitu sifat yang mudah kemasukan mahluk halus, ditambah laku tirakatan yang ketat dan meditasi-samadhi, Sigit dapat dengan mudah memasuki alam gaib.

Sigit mulai sering menerima bisikan berupa wejangan dan petunjuk. Yang memberi bisikan mengaku sebagai tokoh suci dari sebuah petilasan suci yang terkenal. Kemudian sigit menjadi medium/kurungan dari tokoh suci ini, memberi pertolongan dan penyembuhan kepada orang-orang yang datang memberi wejangan dan nasehat tentang kebaikan dan kebenaran hidup.

Saya tahu bahwa tokoh suci di belakang Sigit ini adalah makhluk jin yang baik. Dia memakai jati diri sebagai tokoh suci ini dalam menolong manusia, supaya orang mempercayainya. Dan dia juga benar-benar dapat menolong kesulitan orang yang datang meminta bantuan.

Sayang para pengurus paguyuban ini mempunyai ambisi untuk meluaskan dan mengembangkan paguyuban ini dengan dibentuk cabang-cabang di daerah lain beserta ranting-rantingnya.

Pusat paguyuban ini terletak di petilasan suci-nya dengan Sigit sebagai ketuanya serta jin baik di belakang Sigit semuanya mempunyai tujuan baik, yaitu menolong orang-orang susah. Akan tetapi anak buah jin baik yang dikirim dan ditugaskan pada cabang dan ranting dari paguyuban ini tidak semua jin baik, ada juga jin tidak baik, jahat dan menimbulkan masalah di cabang ranting paguyuban ini.

Mereka yang menjadi ketua cabang atau ketua ranting yang diganggu oleh jin jahat inilah yang datang ke rumah saya mengenai masalah kesehatan maupun masalah keluarga.

Sigit, orang dengan hati nurani yang baik, setelah membina diri dan berhasil masuk ke fase/kondisi samadhi ternyata tidak menemukan kebenaran yang datang dengan sendirinya. Melainkan malahan tertipu oleh kebenaran ilusi. Masih beruntung bahwa tokoh suci palsu yang memakai sigit sebagai medium adalah jin yang baik sehingga tidak menimbulkan masalah bagi sigit dan keluarganya.

Saya berharap semoga suatu hari sigit dapat sadar dan menemukan jalan kebenaran yang sejati.

Beberapa kasus yang mirip dengan kasus Lusi dan Sigit telah saya temukan, tetapi saya yakin kasus seperti ini masih banyak sekali terjadi. Semoga 2 kasus Sigit dan Lusi ini dapat menambah wawasan anda mengenai meditasi dan samadhi, dan anda dapat lebih waspada, hati-hati dan teliti dalam menyingkapinya.

Terus terang saya katakan, dulunya sebelum saya menemukan kasus-kasus ini, saya sangat mendukung dan menganjurkan orang-orang yang melakukan pelatihan meditasi di rumah, atau di kelompok meditasi di rumah. Sebab meditasi memang mempunyai nilai positif untuk kesehatan dan kejiwaan, meredam emosi dan menstabilkan pikiran. Akan tetapi setelah tahu resiko dan akibat negatifnya, saya tidak lagi menganjurkan orang melatih meditasi di rumah atau tempat lain yang tidak mempunyai pelatih yang mampu memberikan perlindungan terhadap intervensi gaib non ilahi.

Penulis : Herman Utomo & Silvie Utomo
Sumber : spiritualuniversal.blogspot.com

No comments :

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

close