-->

Saturday 19 November 2016

Hidup Dalam Teropong Spiritual (Bagian Kesepuluh)

BAB X. FANATIK, APA UNTUNGNYA?


Wawasan yang sempit mudah membuat orang menjadi fanatik, sebab belum tahu yang lain sudah menganggap yang dimiliki adalah yang terbaik dan paling benar. Kalau sudah begini maka tertutuplah mata hatinya, dia sudah tidak dapat membedakan mana yang salah dan mana yang benar, mana yang baik dan mana yang jahat. Tindakannya pasti jauh dari bijaksana, dan ini pasti merugikan diri sendiri.

Saya pernah melihat di TV seorang pendeta khotbah dan mengatakan bahwa orang Kristen tidak bisa disantet. Pada rekaman pita kaset promosinya dia bilang bahwa dia dapat menghancurkan kuasa kegelapan.

Pernyataan bahwa orang Kristen tidak bisa disantet mempunyai 2 akibat yang menguntungkan / positif dan yang memgikan / negatif. Yang positif adalah membuat umat Kristen percaya diri dan yakin bahwa dirinya tidak bisa disantet sehingga menjauhkan dirinya dari dunia mistik dan klenik. Yang negatif adalah kalau dia benar terkena santet, dia tidak percaya, dia akan terus mencari kesembuhan lewat jalan medis / dokter atau doa dan para pendeta.

Santet adalah kekuatan gaib dari kuasa kegelapan, masuk dalam golongan penyakit non medis.  Dokter tidak dapat mengobati penyakit non medis. Doa pendeta Juga tidak banyak menolong, paling hanya menghibur saja. Biasanya disuruh berdoa sendiri.

Memang ada beberapa pendeta yang mempunyai kemampuan mengatasi gaib, tapi jumlahnya sangat sedikit. Sebab kepada pendeta tidak diajarkan untuk memerangi gaib atau makhluk gaib.

Pada kasus seperti ini, orang Kristen yang yakin tidak bisa disantet akan terus mengejar kesembuhan lewat dokter dan doa pendeta, sampai bertahun-tahun, akhirnya penyakitnya menjadi parah dan terlambat untuk diobati. Saya sudah menemukan banyak kasus orang Kristen sakit karena disantet. 2 Kasus dibawah ini sekedar sebagai contoh yang fanatik dan yang tidak fanatik.


Kasus l : Fanatik pada agama

Tina, 40-an tahun anak pertama dari keluarga Thomas yang mempunyai sepasang anak, Thomas seorang teknokrat berpendidikan tinggi, pengusaha besar dan kaya, sekeluarga adalah umat Kristen fanatik. Pak Thomas adalah saudara tertua dari 8 bersaudara, maka dia yang paling dihormati dan paling didengar kata-katanya. Pak Thomas sangat dominan di keluarga besar ini.

Tina sudah sekitar 5 tahun menderita penyakit kanker, sudah berobat ke banyak dokter, baik dokter Jakarta maupun Singapore, Guangzhou, Tokyo, sampai ke Jerman, semuanya kurang berhasil. Terakhir mau berobat ke Amerika ke Mayo Clinique / Hospital, suatu rumah sakit yang sangat terkenal dan mahal. Data-data penyakit dari beberapa rumah sakit di Tokyo, Guangzhou dan Jerman dikirimkan ke Mayo Clinique USA sebagai informasi awal untuk pendaftaran. Dan mendapat balasan bahwa therapi yang dilakukan di rumah-rumah sakit itu sudah tepat, tidak perlu dibawa ke Amerika.

Semua ini saya ketahui dari Tony adik Pak Thomas, teman dekat saya. Saya beritahu Tony bahwa sakit Tina adalah penyakit non medis yang sudah menjadi penyakit medis. Sebelum non medisnya disingkirkan, tidak mungkin penyakit Tina bisa sembuh. Tapi Tony tidak berani memberitahu Pak Thomas, sebab takut dimarahi kalau dia percaya segala tahayul dan mistik. Akhirnya Tina mencari penyembuhan alternatif lewat penyembuhan spiritual, melalui pendeta dan penyembuh yang beraliran Kristen, tapi masih kurang berhasil.

Melihat kondisi Tina yang semakin parah, suami Tina memberanikan diri untuk membawa Tina berobat ke beberapa penyembuh alternatif yang bukan Kristen. Sampai akhirnya dibawa berobat ke dukun di desa kecil sekitar 100 km dari Jakarta. Tony menanyakan pada saya apakah Tina dapat disembuhkan oleh dukun ini, sebab kondisinya lumayan membaik dalam minggu belakangan ini. Saya memberitahu Tony bahwa penyakit Tina sudah tidak dapat disembuhkan, sudah terlambat, sudah banyak organ yang rusak karena penyebaran kanker. Kondisi Tina yang membaik dalam seminggu ini tidak akan berlangsung lama, nanti akan drop lagi dan bertambah parah.

Perkiraan saya benar, tidak sampai satu bulan Tina tidak dapat ditolong lagi. Pak Thomas kehilangan perempuannya. Sayang sekali sifat fanatik dan dominan Pak Thomas harus dibayar mahal. Tony, adik kandungnya sendiri tidak berani memberi saran, karena tahu betul Pak Thomas sekeluarga sangat fanatik. Padahal jauh sebelum Tina berobat ke Jerman saya sudah memberitahu Tony, kalau mau sembuh perlu non medisnya disingkirkan dulu baru ke dokter.

Kasus yang mirip dengan Pak Thomas juga dialami oleh tamu saya, kisahnya sudah saya tulis dibuku ke-2. "Penyakit Non Medis Dan Penyembuhan Spiritual." Dengan judul : Berpacu dengan santet. Dia kehilangan istrinya.

Jadi apa untungnya fanatik?


Kasus 2 : Tidak fanatik terhadap suhunya

Agus berumur sekitar 50 tahun, sudah 10 tahun lebih berguru pada seorang guru spiritual, sebut saja suhu Asan. Agus setelah membaca buku ke-3 saya yang berjudul "Menelusuri Jalan Spiritual" dia mencoba melakukan evaluasi terhadap suhunya melalui sarana pak-pwee di 4 Klenteng, 2 Klenteng di Jakarta dan 2 Klenteng di luar Jakarta. Hasilnya ilmu suhu Asan adalah non Ilahi. 4 Dewa di 4 altar Klenteng yang berbeda menyatakan bahwa suhu Asan berilmu non Ilahi.

Agus cukup cekatan dan tidak fanatik kepada suhunya, dia langsung melanjutkan tanya di altar, apa yang sebaiknya dilakukan? Apakah sebaiknya meminta penjelasan pada Herman Utomo?

Jawaban lewat pak- pwee adalah "Ya". Maka Agus dari Klenteng tersebut langsung menelpon saya meminta waktu untuk bertemu. Semua ini diceritakan oleh Agus waktu dia datang ke rumah saya bersama temannya yang juga murid suhu Asan.

Waktu saya memeriksa Agus dan temannya untuk mencari tahu kenapa Dewa di altar meminta Agus supaya datang ke saya untuk memperoleh penjelasan. Saya baru tahu bahwa di badan Agus dan temannya, masing-masing ada satu makhluk halus yang menempel, makhluk halus ini berasal dari suhu Asan.

Waktu saya katakan bahwa makhluk halus itu pemberian suhu Asan atas permintaan mereka, mereka protes dan mengatakan bahwa mereka tidak pernah minta makhluk halus / gaib dari suhunya.

"Saya percaya 100% bahwa kalian tidak pernah minta makhluk gaib pada suhu Asan, tapi saya juga tidak percaya 100% kalau kalian tidak pernah minta perlindungan supaya selamat, minta supaya rezekinya lancar dan minta supaya proyeknya berhasil. Saya sama sekali tidak percaya!"

"Iya betul, permintaan seperti itu memang pernah kami minta, tapi tidak minta makhluk halus / gaib." "Kalian minta perlindungan keselamatan dimanapun kalian berada dan pergi, bagaimana perlindungan tersebut dapat melindungi kalian kalau tidak diletakkan atau ditempelkan ke badan kalian. Karena ilmunya non Ilahi, maka perlindungan itu berwujud makhluk halus atau makhluk gaib, yang sekarang ada di badan kalian."

Agus cepat tanggap, temannya tidak. Agus mau segera mengembalikan makhluk halus itu pada suhunya. Saya menasehati Agus agar dia pikirkan dulu, sebab ada suhu yang menjadi tersinggung kalau pemberiannya dikembalikan atau ditolak, dan hal ini dapat berakibat tidak baik bagi Agus. Juga suhu Asan belum tentu tahu kalau kekuatan pelindung keselamatan yang diberikan kepada Agus berupa makhluk halus yang menempel di badan Agus. Sebab dia mungkin hanya membaca mantra dan memintakan pelindung untuk Agus. Dia belum tentu tahu apa yang diberikan oleh "gaib dibelakang" dia untuk melindungi Agus.

Saya hanya menyarankan Agus untuk membersihkan diri dengan mandi di Umbul Jumprit dan melakukan ritual bersih diri yang sederhana saja. Dan jangan kembali lagi ke suhunya.

Semoga Agus berhasil membersihkan diri dan menemukan jalan spiritualnya di jalur Ilahi.

Penulis : Herman Utomo & Silvie Utomo
Sumber : spiritualuniversal.blogspot.com

No comments :

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

close