-->

Wednesday 23 November 2016

Membuka Kebenaran Spiritual (Bagian Keempat)

BAB IV. KEBENARAN LINTAS AGAMA, APA BENAR ADA?


Pada topik ke 3 tadi saya menuliskan bahwa agama adalah peta jalan ke surga, bukan kendaraan ke surga. Sekarang muncul pertanyaan, apakah kebenaran lintas agama itu ada?

Banyak orang mengatakan tuhan hanya ada satu,yaitu tuhan menurut kitab suci masing-masing, jadi kalau kitab sucinya banyak, Tuhan nya juga banyak. Apa betul seperti itu?
Urusan Tuhan adalah masalah kepercayaan dan keyakinan, setiap keyakinan mempunyai kebenaran masing-masing,yaitu kebenaran menurut ajaran yang ada di dalam kitab suci masing-masing,menurut dogma-dogma yang diajarkan oleh agama masing-masing. Dan semuanya ini tidak dapat dikompromikan dengan ajaran dan dogma agama lain nya. Satu agama mempunyai satu kebenaran, kalau ada 5 agama maka akan ada 5 kebenaran, yaitu kebenaran masing-masing.

Jadi selama seseorang dalam penghayatan agamanya masih mempergunakan logika dan realitasnya berdasarkan ajaran dan dogma kitab suci agamanya, yang juga disebut sebagai penghayatan eksoteris, maka kebenaran lintas agama tidak pernah ada. Sebab masing-masing agama membawa kebenarannya sendiri, dan kebenaran ini tidak dapat dikompromikan lagi.

Untuk mengetahui kebenaran lintas agama, orang harus pindah koridor/jalur penghayatan spiritualnya dari jalur eksoteris ke jalur esoteris, yaitu penghayatan dengan mempergunakan kebenaran spiritual, yang hanya dapat dijangkau dengan roh, bukan dengan jiwa dan akal pikiran duniawi atau dengan mempergunakan kebenaran materi, yang umumnya disebut sebagai logika dan realitas kehidupan duniawi.

Guru roh saya menjelaskan mengenai kebenaran lintas agama sebagai berikut :

"Semua agama yang diturunkan di bumi ini berasal dari Tuhan yang maha kuasa,sesuai dengan tujuan dan kebutuhannya. Maka ajaran yang diturunkan berbeda, tempatnya berbeda, waktunya berbeda. Karena semua agama ini datangnya dari Tuhan yang sama dan tujuan utamanya juga sama, yaitu untuk membuat manusia menjadi manusia yang baik, maka semua ajaran agama mempunyai kebenaran yang sama, membuat manusia menjadi baik.

-Agama A inti ajaran nya adalah berbakti dan berkarya untuk Tuhan.
-Agama B inti ajarannya adalah kebijaksanaan.
-Agama C inti ajarannya adalah cinta kasih.
-Agama D inti ajarannya adalah taqwa kepada Allah.
-Agama E inti ajarannya adalah hidup selaras dan menyatu dengan alam.
-Agama Kejawen inti ajaran nya adalah mamayu hayuning bawono, manunhgale kawulo lan gusti.

Cinta kasih memang baik, tapi hanya berbekal cinta kasih saja tidak cukup,sebab cinta kasih dapat menjurus ke cinta buta, seperti cinta kasih seorang ibu terhadap anaknya, walaupun tahu anaknya salah, maka cinta seorang ibu akan membela mati-matian anaknya. Jadi alangkah baiknya kalau cinta kasih tadi dipadu atau diikuti dengan kebijaksanaan agar tidak kebablas menjadi cinta buta.

Kebijaksanaan mudah menjurus ke kebijaksanaan sendiri atau kelompok, yang biasanya menjadi otoriter atau diktator. Jadi gabungan cinta kasih dengan kebijaksanaan tentu lebih baik. Tapi gabungan ini sulit dapat bertahan lama kalau tidak ada yang ditakuti, maka akan lebih baik kalau gabungan cinta kasih dan kebijaksanaan ditambahkan unsur taqwa kepada Tuhan.

Agar manusia dapat membatasi diri dalam berusaha dan berkarya untuk diri sendiri atau untuk golongan sendiri sehingga menghalalkan segala cara untuk mencapai ambisinya, maka diajarkanlah untuk berbakti dan berkarya kepada Tuhan. Semua hasil usaha dan karyanya dipersembahkan dan dibaktikan hanya kepada Tuhan. Bukan untuk dirinya sendiri, bukan untuk golongannya sendiri tapi untuk mahluk hidup lain supaya memperoleh karma baik untuk kehidupan yang akan datang.

Hidup selaras dan menyatu dengan alam sangat diperlukan agar manusia mengerti dan memahami hukum alam dan mengatur jalan hidupnya sesuai dan selaras dengan hukum alam semesta yang berupa hukum keseimbangan, hukum sebab akibat, hukum karma dan reinkarnasi,dan hukum memberi dan menerima. Kesemuanya ini merupakan inti dari siklus kehidupan manusia.

Jadi dalam esoteris, dengan dasar kebenaran spiritual dan penghayatan roh maka semua ajaran agama yang diturunkan oleh Tuhan yang satu, semuanya saling mengisi dan saling melengkapi. Hanya dengan kebenaran spiritual dan penghayatan dengan roh serta berjalan dalam korodor/jalur esoteris baru dapat ditemukan kebenaran lintas agama.

Penulis : Herman Utomo & Silvie Utomo
Sumber : spiritualuniversal.blogspot.com

No comments :

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

close