-->

Sunday 27 November 2016

Menapak Jalan Kehidupan Spiritual (Bagian Pertama)

MENAPAK JALAN KEHIDUPAN SPIRITUAL


PENDAHULUAN

Dalam acara keagamaan atau aliran kepercayaan ada ritual inisiasi, pemberkatan, permandian, sakramen, kay kwang, dan lain-lain istilah yang mereka pakai. Semua ritual ini ada syarat-syaratnya. Dari yang serius sampai hanya formalitas saja. Biasanya diberikan sertifikat sebagai tanda bukti telah melakukan ritual-ritual tersebut.
Banyak yang tidak tahu dan tidak mengerti tindak lanjut apa yang perlu mereka jalankan setelah menerima inisiasi atau pemberkatan dan lain-lain itu. Kalau tidak ada tindak lanjutnya, maka ritual inisiasi itu tidak punya arti atau nilai apa-apa di dimensi spiritualnya. Hasilnya adalah nol atau kosong belaka. Maka perlu ada tindak lanjutnya.

Mengejar pemahaman perlu dilakukan. Jangan melakukan tanpa tahu pemahamannya. Bimbingan dari guru roh sangat diperlukan. Menjalani laku spiritual tanpa bimbingan guru hanya akan berputar-putar tidak ketemu ujungnya yang Ilahi. Pemahaman diperlukan untuk dapat mengatur sisi bebas agar tetap di garis Ilahi.

Dalam menjalani laku spiritual, banyak hambatan, banyak godaan dan banyak ujian. Semuanya membutuhkan bimbingan guru untuk dapat melaluinya maka perlu dijaga jangan sampai di tinggal guru. Jangan sampai api pelita guru padam hanya karena angin kecil saja. Banyak pelaku spiritual tidak dapat merasakan sentuhan angin kecil ini, sehingga tanpa diketahui dan disadari sudah ditinggal oleh guru roh.

Pelaku spiritual adalah pemain di panggung opera spiritual dalam jalan kehidupan duniawinya. Jadi jangan menjalani spiritual hanya untuk mendapatkan tepuk tangan dari para penonton opera. Ada tepuk tangan atau tidak, opera spiritual anda perlu dimainkan sampai selesai.

Jangan menjalani laku spiritual dengan tujuan untuk dipuji orang, untuk dikagumi orang dan lain - lain yang duniawi. Ke-aku-an dan kemampuan supranatural yang digunakan sebelum waktunya adalah racun dalam laku spiritual. Guru roh meninggalkan muridnya tanpa pemberitahuan, maka perlu ekstra hati-hati. Peranan para dewa diklenteng Tri Dharma sangat dibutuhkan. Jadi jangan alergi untuk masuk dan sembahyang di klenteng dan memohon petunjuk dan nasehat mengenai perjalanan spiritual yang telah ditempuh.

Semoga keberadaan 4 klenteng dengan altar khusus di Pulau Jawa ini dapat membantu mengaman-kan jalan spiritual yang anda tempuh.


BAGIAN I

l. PERSIAPAN MENGANGKAT GURU ROH.

Mengangkat guru roh bukanlah hal yang mudah. Bukan seperti orang mengangkat guru private dan lain- lain. Banyak yang perlu diketahui lebih dulu, seperti :

a. Apakah orang itu memiliki strata roh atau tidak.
b. Apakah memiliki garis guru atau tidak.
c. Siapa guru rohnya atau garis gurunya.
d. Apakah roh suci yang bersangkutan dapat menerima atau tidak.

Semuanya ini dapat ditanyakan di altar dewa yang ada di klenteng Tri Dharma di Banten Lama, Plered-Cirebon, Welahan-Kudus dan Tuban-Jawa Timur melalui sarana pak-pwee.

Cara bertanya di altar telah saya tulis dalam buku ke-3 dengan judul "Menelusuri Jalan Spiritual" halaman 88-92 dan buku ke-12 dengan judul "Pertanyaan dan Komentar Tentang Spiritual" halaman 44-48.

e. 5 syarat untuk dapat diterima mengangkat guru :

• Motivasi atau tujuan sudah benar.
• Pendekatan dengan guru sudah cukup.
• Pemahaman spiritual sudah cukup.
• RPH dan SKKB sudah memenuhi syarat.
• Siap menjalani penderitaan.

Untuk dapat menjalani laku spiritual dibimbing guru roh perlu persiapan jasmani dan rohani.

Persiapan jasmani. Perlu memiliki badan sehat dan kuat untuk menjalani ritual rutin. Setiap hari berdoa dan mendekatkan diri ke guru roh.

Mulai mengurangi dan meninggalkan kebiasaan kurang baik seperti begadang, mabuk, berjudi, kata-kata kasar dan kotor, dan lain-lain.

Mengatur dan menyediakan waktu berdoa dan sarana kebutuhan hidup, kerukunan keluarga dan lain- lain.

Persiapan rohani. Mulai memperbaiki RPH (Raport Perjalanan Hidup) yang terdiri dari 3 unsur, prilaku, amal dan ibadah. Melatih dan memperbaiki prilaku, pikiran negatif (negatif thinking) dan pandangan/sifat fanatik. Semuanya ini untuk membersihkan hati nurani.

Melatih amal dan ibadah yang baik. Gunakan hati nurani, bukan dengan kata-kata dan ucapan saja. RPH yang baik akan membuat SKKB menurun. Maka syarat ke-4 sudah dipenuhi. Semuanya ini perlu dilatih dan disiapkan secara bertahap.



2. SYARAT MENGANGKAT GURU.

A. Motivasi.
Tujuan menjalani laku spiritual adalah untuk membersihkan hati nurani, mensucikan roh, agar roh kita dapat mencapai kondisi/tingkat yang lebih baik. Ini dibutuhkan untuk kehidupan yang akan datang/ reinkarnasi.

Jadi tujuan atau motivasi menjalani laku spiritual Ilahi dengan mengangkat guru roh bukan untuk memperoleh kemudahan dalam perjalanan hidup duniawi, bukan untuk memperoleh kemampuan supranatural, bukan dengan tujuan menjadi "pintar" atau penyembuh alternatif dan lain-lain.

Di bawah ini beberapa kasus dimana orang tidak dapat diterima angkat guru roh karena motivasinya tidak benar.

Penyembuh alternatif. Menolong orang sakit adalah perbuatan baik, menghasilkan karma baik atau pahala. Sehingga banyak orang memiliki keinginan dapat menolong atau menyembuhkan orang sakit.
Berhasil menyembuhkan orang sakit memiliki kebahagiaan tersendiri. Tapi ada juga ingin menjadi penyembuh alternatif yang tujuannya untuk materi, untuk biaya hidup dan lain-lain.

Simon, umur 40-an bersama istri datang ke saya untuk konsultasi mengangkat guru roh. Waktu saya tanya motivasinya, dia mengatakan ingin dapat menolong orang susah.

Saya tanya, dengan apa dia mau menolong orang susah, dengan uang, dengan tenaga, dengan nasehat atau dengan kemampuan supranatural.

Dia jawab dengan kemampuan supranatural.

Saya beritahu dia bahwa guru roh tidak membimbing manusia untuk tujuan supranatural atau kesaktian. Menolong orang susah memang perbuatan baik, tapi itu bukan tujuan utama laku spiritual Ilahi. Anda tidak akan diterima mengangkat guru roh dengan motivasi untuk memperoleh kemampuan supranatural atau kesaktian.

Kemampuan supanatural Ilahi akan diberikan sebagai bonus untuk mengawal perjalanan spiritual seseorang dalam menghadapi gangguan-gangguan oleh makhluk gaib, kekuatan gaib dan ilmu gaib yang jahat.

Harto, umur 60-an, menjalani laku spiritual dengan motivasi untuk dapat melihat dan dapat berkomunikasi dengan gaib, agar dalam perjalanan spiritual dapat menerima petunjuk-petunjuk yang baik dan benar, dapat meminta petunjuk dan nasehat, dapat mengetahui masalah yang akan datang, meramal dan lain-lain. Maka untuk keperluan di atas Harto datang bertemu dengan saya untuk konsultasi mengangkat guru roh.

Saya jelaskan bahwa menjalani spiritual Ilahi di-bimbing guru roh bukan untuk dapat komunikasi dan melihat gaib, juga bukan untuk melihat masa depan dan meramal.

Komunikasi dengan guru roh memang dibutuhkan, tapi bukan untuk keperluan yang tidak ada hubungannya dengan perjalanan laku spiritual.

Harto belum dapat diterima mengangkat guru roh sebelum mengubah motivasinya atau tujuan mengangkat guru.

Aming, umur 40-an, sudah banyak belajar ilmu spiritual dari banyak guru spiritual, orang pintar dan suhu, tapi belum punya guru roh. Maka Aming datang ke rumah untuk konsultasi mengangkat guru roh. Saya jelaskan bahwa guru roh garis Ilahi tidak mengajarkan dan membimbing manusia untuk menjadi suhu atau orang pintar dengan tujuan sangat bervariasi harap dipelajari dan dimengerti dulu apa tujuan menjalani laku spiritual Ilahi dan program bimbingan dari guru roh.

Mengenai bimbingan guru roh telah saya tulis dalam buku ke-3 dengan judul "Menelusuri Jalan Spiritual" halaman 75. Dan sebelum mengangkat guru, perlu melepas semua ilmu yang telah dimiliki dan membersihkan diri dari bekas-bekasnya. Dapat dilakukan di Parang Tritis dan Umbul Jumprit dengan upacara ritual sederhana.

B. Pendekatan.
Mendekatkan roh kita dengan roh guru atau guru roh sangat diperlukan dan penting. Maka peranan roh sangat penting, sebab guru roh hanya bisa dijangkau lewat roh kita.

Agar roh kita bisa kontak dengan guru roh, roh kita perlu "dibangunkan" teriebih dahulu. Caranya dengan doa dan meditasi secara teratur.

Pendekatan roh perlu dimulai setahun sebelum mengangkat guru, dan akan dilanjutkan terus sepanjang seseorang menerima bimbingan guru.

Pendekatan dengan guru roh ini, yang hanya berupa doa harian selama 10 menit tiap hari tanpa ditentukan waktunya atau jamnya, kelihatan mudah sekali. Banyak yang menganggap enteng. Tetapi setelah dijalani 1-2 tahun mulai terasa berat, bosan, malas dan akhirnya hanya formalitas saja, kalau sempat saja dan asal-asalan saja.

Hal ini menjadi penyebab banyak orang yang gagal dalam laku spiritualnya.

C. Pemahaman.
Pemahaman spiritual tingkat awal atau tingkat dasar adalah eksoteris, yaitu pemahaman melalui ajaran agama. Pemahaman eksoteris ini untuk mengetahui dan mengerti mengenai prilaku baik dan jahat, mengenai benar dan salah secara manusiawi dan logikanya dan lain-lain.

Pemahaman tingkat lanjut adalah esoteris, yaitu pemahaman melalui roh kita dengan dasar kebenaran spiritual. Untuk itu sangat diperlukan peranan guru roh. Tanpa bimbingan guru roh, seseorang sulit sekali dapat bertemu dengan jalan Ilahi. Sudah banyak yang nyasar ke jalan non Ilahi, baik disadari atau tidak disadari oleh yang bersangkutan.

Beberapa kasus di bawah ini dapat menjelaskan peranan pemahaman spiritual diperlukan sebagai syarat ke-3 mengangkat guru roh.

Indra, umur 50 tahun, umat Buddhis Theravada yang taat dan rajin. Menjalani dan mendalami ajaran-ajaran Theravada lebih dari 20 tahun. Indra datang ke saya untuk konsultasi mengangkat guru roh.

Setelah saya periksa data pribadinya, garis guru Indra adalah Sang Hyang Budha Gautama. Saya kira Indra akan mudah diterima mengangkat guru roh sebab 5 syaratnya sudah cukup.

Waktu saya kontak dengan Sang Hyang Budha Gautama, saya mendapat jawaban bahwa Indra belum dapat diterima mengangkat guru. Saya terkejut, mengapa Indra belum bisa diterima mengangkat guru roh?

Inilah penjelasan Sang Hyang Budha Gautama.

Indra masih lekat pada pemahaman ajaran Theravada yaitu memposisikan Sang Buddha sebagai tokoh panutan umat Theravada yang perlu dihormati, dan berterima kasih kepada-Nya karena telah diberikan warisan ajaran Buddhis yang begitu penting dan sempurna untuk menempuh perjalanan hidup ini.

Untuk keperluan seperti ini tidak dibutuhkan mengangkat guru roh. Cukup mengikuti ibadah dan puja bakti di vihara saja. Sebab fungsi guru roh adalah memberikan bimbingan dan perlindungan sesuai dengan program bimbingan untuk muridnya.

Maka saya menganjurkan Indra untuk sedikit mengubah pemahamannya  mengenai tokoh Sang Buddha dari yang perlu dihormati dan perlu berterima kasih menjadi tokoh guru roh yang memberikan bimbingan dan perlindungan.

Jangan terlalu lekat pada ajaran Theravada :
"Yang dapat menolong dirimu adalah kau sendiri. Sang Buddha pun tidak dapat menolong dirimu." Semoga Indra dapat memperbaiki pemahamannya dan bisa berhasil mengangkat Sang Buddha sebagai guru rohnya.

MeIIy, umur 60-an, umat Buddhis Tri Dharma.
sangat aktif di vihara Tri Dharma. Lebih dari 30 tahun menjalankan puja bakti, meditasi dan membaca mantra.

Suatu hari dia datang ke rumah saya bersama beberapa temannya untuk meminta penjelasan mengenai guru roh dan ingin mengangkat guru roh.

Saya jelaskan mengenai 5 syarat mengangkat guru. Melly hampir setahun dua kali datang ke rumah menanyakan apakah dia sudah bisa diterima mengangkat guru. Dan setiap kali saya tanyakan kepada guru roh suci atau dewa yang akan diangkat guru oleh Melly, saya selalu dapat jawaban bahwa Melly belum dapat diterima karena pemahamannya yang masih minim. Dia harus mengubah dan menambah pemahaman spiritualnya.

Saya langsung dapat mengerti penjelasan sang guru. Melly adalah umat klenteng Tri Dharma.

Berpuluh tahun yang dilakukan oleh Melly hanya ritual sembahyang meminta dan meminta terus yang duniawi. Meditasi dan membaca mantra hanya formalitas saja. Kurang tahu dan tidak mengerti maknanya.

Pemahaman spiritual Melly yang masih kurang, perlu diperdalam dulu baru dapat diterima meng-angkat guru roh. Untuk meningkatkan dasar pemahaman spiritual perlu mendapat bimbingan dari orang-orang yang sudah tahu, mengerti dan memiliki pengalaman spiritual yang cukup. Semoga tahun berikutnya Melly sudah dapat diterima mengangkat guru roh.

Lies dan Elly adalah orang-orang istimewa, mereka tidak saling kenal dan bertemu dengan saya tidak berbarengan. Mereka berdua sama-sama memiliki strata langit dan sama-sama sudah memiliki kemampuan supranatural juga sama-sama rohnya sudah dibangkitkan atau dibangunkan.

Mereka datang untuk konsultasi memohon dan nasehat mengenai kemampuan supranaturalnya dan laku spiritual yang baik untuk mereka jalani dengan bimbingan guru roh.

Saya Jelaskan siapa guru roh mereka masing-masing dan syarat mengangkat guru roh. Dari 5 syarat tadi mereka berdua masih perlu mengetahui dan mengerti motivasi dan pemahaman. Kedua syarat ini mereka belum cukup.

Mengenai syarat pendekatan, saya banyak menemukan orang-orang seperti Lies dan Elly ini yang rohnya telah bangun dan dapat berkomunikasi dengan gaib, terutama dengan roh pendamping yang dibawa dari lahir oleh mereka. Begitu saya beritahu garis guru rohnya dan cara berdoa untuk dapat kontak dengan guru rohnya, kurang dari satu minggu mereka sudah dapat "bertemu" dengan guru rohnya, tapi belum secara resmi mengangkat guru. Pendekatan dengan guru roh sudah terjadi. Banyak petunjuk penting saya berikan yang sangat perlu mereka jalankan dengan ketat agar mereka tidak terhambat dan gagal.

Lies dan Elly butuh beberapa bulan untuk berhasil diterima mengangkat guru roh. Mereka datang tidak bersama-sama. Mereka mengangkat guru juga tidak bersama-sama. Tapi mereka sama-sama orang istimewa.

D. RPH dan SKKB.
Raport Perjalanan Hidup dan Skala Kadar Karma Buruk perlu memenuhi syarat. RPH tidak boleh merah angka mati dan SKKB tidak boleh melebihi 70. RPH merah angka mati menunjukkan hati nurani yang tidak bersih. Hati nurani yang tidak bersih/kotor tidak dapat berdekatan dengan para roh suci atau dewa. Jadi tidak akan berhasil melakukan pendekatan dengan guru roh.

SKKB yang tinggi melewati angka 70 membuat orang akan menjalani penderitaan berat setelah mengangkat guru. Sebab program bimbingan guru diawali dengan mengikis ke-aku-an, emosi dan karma buruk. Begitu mengalami dan merasakan penderitaan, langsung mundur dan drop out.

Maka menurunkan SKKB lebih baik dilakukan sendiri sebelum angkat guru. Diturunkan tanpa program bimbingan guru supaya lebih ringan menurut "kemampuan sendiri". Setelah turun pada skala 70 atau lebih rendah lagi, baru angkat guru. Itu yang terbaik dan itu yang disarankan.

E. Penderitaan.
Eyang Lengkung Kusumo, roh suci di petilasan Jambe 7 Cilacap memberi wejangan seperti di bawah Ini :

"Yang dinamakan menjalani laku spiritual itu adalah membersihkan rohani, membersihkan pikiran dan batin. Itulah tujuannya. Bagaimana membersihkan pikiran dan batin yang kotor?

"Sakit dan penderitaan." Sakit dan penderitaan untuk membersihkan hati nurani.

Untuk memperbaiki RPH dan menurunkan SKKB, maka perlu memiliki tekad dan niat yang kuat untuk menjalani penderitaan. Tanpa syarat ke-5 ini. perjalanan spiritualnya akan terhambat dan gagal.



3. APA TINDAKAN SELANJUTNYA ?

Beberapa aliran spiritual begitu mudahnya mengangkat guru, guru manusia. Ada yang begitu bertemu dengan guru besarnya langsung dapat mengangkat guru. Bahkan ada yang melalui surat saja dan sudah bisa dapat sertifikat mengangkat guru. Ada juga yang memberikan inisiasi masal mengangkat guru. Seribu orang bisa sekaligus mengangkat guru.

Setelah mengangkat guru spiritual, apa yang dilakukan selanjutnya? Hanya memasang sertifikatnya di dinding dengan bingkainya yang mewah atau disimpan saja seperti dokumen penting lainnya. Sudah punya bukti otentik mengangkat guru yang telah ditanda - tangani guru besarnya.?

Banyak tamu saya yang mengatakan bahwa dia telah mengangkat guru dan menjadi murid salah satu rohaniawan besar. Mereka yakin di badannya telah tersimpan kekuatan spiritual yang besar berasal dari sang guru besar. Penglihatan batin saya, bekas inisiasi Mengangkat gurunya saja sudah tidak ada, apalagi ada Kekuatan spiritual yang besar. Mengapa bisa begitu?

Seperti pada sakramen permandian Katholik atau yang lain, Perlu ada tindak lanjutnya, bukan berhenti sampai di situ. Sebab pemberkatan mengangkat guru, kalau berhasil, maka yang bersangkutan akan memperoleh roh pembimbing pemberian dari guru roh.

Tugasnya untuk memberikan bimbingan sesuai dengan program bimbingan dari guru. Setiap hari dan setahap demi setahap roh pembimbing ini akan memberikan arahan, bimbingan dan membenahi kekurangan-kekurangan, kotoran batin dan pikiran.

Hal ini baru dapat dilakukan kalau orang tersebut yang sudah angkat guru melakukan kewajiban yang perlu dijalankan tiap-tiap hari seperti berdoa, meditasi dan visualisasi kepada sang guru.

Kalau kewajiban ini tidak dilakukan atau dilakukan sekedar kalau sempat dan formalitas saja, apalagi kalau tidak melakukan apa-apa, maka roh pembimbing pemberian guru roh tidak dapat memberikan bimbingan. Dan kalau berlanjut, maka roh pembimbing akan "pulang". Dan ini berarti orang tersebut sudah ditinggal oleh guru.

Jadi seseorang yang telah berhasil mengangkat guru, perlu melakukan tindakan lanjut berupa kewajiban-kewajiban yang menyertainya. Seperti tiap hari berdoa dan sembahyang, meditasi dan visualisasi.

Semuanya ini bertujuan untuk semakin mendekatkan roh kita dengan guru roh dan dapat mencapai tahap pertama, yaitu ijin untuk boleh atau dapat berkomunikasi awal yang sederhana dengan roh pembimbing yang mewakili guru roh. Setelah tahap komunikasi awal ini tercapai akan disusul oleh tahap-tahap selanjutnya.

Semua ini perlu waktu Yang sangat Panjang sampai 10 tahun atau lebih. Maka banyak tamu saya yg sudah bertahun-tahun angkat guru tidak menghasilkan apa-apa. Tidak ada perubahan apa-apa dan tidak merasakan kemajuan apa-apa Karena dia memang juga tidak melakukan kewajiban apa-apa.

Supaya angkat gurunya berhasil mendapatkan bimbingan guru roh, maka :

l. Motivasi harus dipertahankan,dipegang teguh.
2. Pendekatan dengan guru perlu tenis dijalankan dengan sungguh-sungguh, tidak hanya formalitas saja.
3. Jangan inisiatif sendiri dan jangan pasang target.
4. Jangan mengukur kemajuan spiritual dengan kemampuan supranatural.



4. GURU TIDAK AKAN MENELANTARKAN MURID.

Program bimbingan spiritual dari guru roh memang sangat berat, jangan dianggap enteng. Tapi seberat apapun, tidak akan ada beban lebih. Jangan takut, guru tidak akan menelantarkan murid selama murid tersebut telah berusaha dengan sungguh-sungguh serta rajin mengikuti bimbingan.

- Pada waktu menerima bimbingan untuk mengikis ke-aku-an, maka murid akan dihadapkan pada kasus atau kejadian dihina dan direndahkan orang dan lain-lain.

- Waktu dikikis emosinya akan di-ketemukan dengan kejadian-kejadian yang menjengkelkan. Orang-orang sekeliling jadi banyak yang menjengkelkan sehingga membuat emosi jadi muncul dan meluap"

- Waktu dikikis kemelekatan terhadap materi. mengalami kerugian dalam usaha, uang dilarikan atau dicuri orang dan lain-lain.

Kesemuanya ini memberikan beban yang berat dalam kehidupan. Maka perlu menyiapkan diri untuk dapat menerima dan tahan menghadapinya. Jangan khawatir. Sekali lagi tidak ada beban lebih dan guru tidak akan menelantarkan murid, selama murid tersebut adalah murid yang baik dan tekun.



5. MENGELOLA MATERI.

Dalam menjalani laku spiritual, apakah perlu mengelola materi? Bisa-bisa nanti dianggap materialistis. Yang perlu anda sadari adalah kalau 'materi kurang', akan menimbulkan masalah duniawi, dan RPH bisa merah angka mati, SKKB tinggi.

Sebab untuk mengatasi materi kurang tadi, orang akan didorong untuk melakukan perbuatan yang tidak baik atau kurang baik.

Kalau "materi lebih", juga akan menimbulkan masalah duniawi, RPH merah angka mati dan SKKB tinggi. Sebab orang yang memiliki materi lebih akan masuk dalam jalur "Makin banyak uang makin banyak kemauan, dan makin banyak masalah."  Dalam mengatasi masalah ini akan melakukan perbuatan yang tidak baik dengan memakai "senjata uang."

Maka orang yang menjalani laku spiritual perlu mendapat bimbingan untuk "mengelola rejekinya agar materinya bisa seimbang antar kebutuhan-keinginan dengan penghasilan."

- Ada orang belajar spiritual untuk keperluan hidup duniawi. Ini berarti meletakkan fondasi ekonomi di atas fondasi spiritual. Kalau ini dipakai sebagai tujuan laku spiritual maka dia akan lulus sebagai dukun, bukan spiritualis Ilahi.

- Fondasi spiritual perlu diletakkan di atas fondasi ekonomi. Jadi perlu lebih dulu memiliki penghasilan untuk biaya hidup. Ini bukan berarti harus kaya dulu baru boleh menjalani laku spiritual. Maksudnya supaya laku spiritual tidak terganggu atau direcoki oleh kebutuhan hidup yang belum cukup.

Sebaliknya, juga ada banyak orang yang belum mau atau belum siap menjalani laku spiritual dengan alasan masih menjalankan bisnis, masih perlu mencari uang dan lain-lain.

Kalau tunggu "pensiun" dulu karena usia tua baru mau mulai, dikhawatirkan sudah tidak punya cukup waktu untuk menjalaninya.



6. TIDAK DITINGGAL, TAPI TIDAK DIBIMBING.

Banyak orang yang telah mengangkat guru roh resah, khawatir dan takut tidak dibimbing lagi oleh guru. Sebab untuk tahu masih dibimbing atau sudah tidak dibimbing memang tidak mudah. Guru pernah memberi tahu.

Banyak penyebab seseorang tidak dibimbing oleh guru, diantaranya :

A. Takut dan ragu terhadap laku spiritual yang dijalani. Sebab tidak ada satupun agama yang mendukung paham spiritual universal. Masing- masing mengunggulkan dan membenarkan ajaran-nya sendiri. Hal seperti ini untuk orang yang baru mulai belajar spiritual universal akan bingung dan ragu bahkan takut. Rasa ragu dan takut ini membuat roh pembimbing dari guru tidak dapat memberikan bimbingan sesuai dengan program bimbingan dari guru roh.

B. Inisiatif sendiri dan membuat target. Ada beberapa orang yang dalam usahanya mempercepat laku spiritual, lalu berinisiatif sendiri untuk meningkatkan laku spiritualnya. Misalnya mengikuti pelatihan meditasi, mempraktekkan metode dan cara yang didapat dari buku spiritual atau anjuran dari suhu atau rohaniawan, membaca mantra-mantra tanpa seijin guru dan lain-lain.

Jangan membuat target laku spiritual, jalani saja dan terima sepengasihnya.

C. Bosan, malas dan bolong-bolong dalam berdoa. Biasanya setelah menjalani laku spiritual selama setahun atau lebih tidak merasakan perubahan apa-apa, tidak ada kemajuan apa-apa, menjadi malas dan bosan menjalani kewajibannya untuk mendekatkan diri dengan doa harian. Membaca dan berdoa yang setiap hari hanya butuh waktu 10 menit saja sudah mulai terasa berat dan malas untuk menjalankan. Doanya banyak yang bolong, lebih banyak bolongnya daripada tidak. Kalau ini berlanjut, akan meningkat menjadi formalitas, asal-asalan saja atau kalau sempat ada waktu saja baru berdoa. Kondisi seperti ini tidak memungkinkan roh pembimbing dapat melanjutkan bimbingannya.

D. Pasif, tapi setiap hari rajin berdoa di rumah. Sangat jarang sembahyang di klenteng atau vihara atau gereja. Tidak ada usaha untuk lebih mendekatkan diri pada guru roh. Tidak ada usaha untuk membangunkan rohnya dengan konsentrasi dan visualisasi ke guru roh. Rajin dan pasif karena takut salah atau takut ditempel non Ilahi.



7. KEMAJUAN LAKU SPIRITUAL.

Kemajuan laku spiritual tidak sama dengan kemampuan supranatural. Masih banyak orang yang mengukur kemajuan laku spiritual dengan kemampuan supranatural. Makin sakti dianggap makin tinggi tingkat spiritualnya. Anggapan seperti ini kurang benar.

Banyak rohaniawan seperti biksu, bante, pastor, pendeta dan lain-lain yang mencapai pemahaman spiritual dan tingkat spiritual yang tinggi tidak diikuti kemampuan supranatural sama sekali. Sebab tugas mereka memang bukan untuk mengatasi gangguan gaib non Ilahi, tapi untuk menyebarkan dan membabarkan ajaran agama.

Banyak orang setelah mengangkat guru dan menjalani laku spiritualnya, "tidak merasakan perubahan dan kemajuan apa-apa. Sebab yang dimaksud kemajuan apa-apa disini adalah Kemampuan supranatural."

Guru memiliki program bimbingan untuk muridnya. Tahap pertama adalah membenahi sifat dan prilaku serta rohaninya. Maka kemajuan yang didapat dalam bentuk bisa lebih sabar, lebih perhatian pada keluarga, lebih peduli pada orang lain, lebih toleransi, lebih welas asih dan lain-lain. Semuanya tidak mengandung atau tidak berbentuk kemampuan supranatural, maka tidak dirasakan sebagai kemajuan. Tapi ini semua sebenarnya merupakan kemajuan spiritual yang sangat berharga.

Motivasi atau tujuan laku spiritual bukan untuk memperoleh kesaktian. Kalau ada kemampuan supranatural yang didapat, itu hanya bonus dan bekal tambahan untuk menjalankan tugas. Sebab laku spiritual ada didalam alam gaib yang penuh gangguan gaib. Perlu punya kemampuan supranatural untuk mendukung agar tugasnya bisa berhasil. Tanpa bekal tambahan ini sulit untuk menjalankan tugas yang penuh dengan makhluk gaib dan kekuatan gaib.

Para biksu, bante, pastor, pendeta dan para rohaniawan yang tugasnya menyebarkan dan meng-ajarkan agama, sangat jarang dibekali kemampuan supranatural, tapi mereka memiliki tingkat pemahaman spiritual yang tinggi, walaupun tidak semuanya.



8. BEKAL PERJALANAN "PULANG".

Saya pernah menulis dalam buku saya dengan topik "Orang Kaya perlu belajar spiritual Ilahi" untuk mengingatkan kepada para orang kaya agar hati-hati menyadari bahwa banyak kekayaan yang disadari atau tidak adalah hasil cara bisnis yang kurang baik. Diharapkan setelah mau belajar spiritual Ilahi untuk mengetahui manfaat menjalani laku spiritual untuk memperoleh atau untuk mengumpulkan bekal yang nantinya dapat dibawa dalam perjalanan "pulang" ke atas.

Selama masih ada sisa waktu atau kesempatan yang bisa dipakai untuk mengumpulkan "bekal pulang", sayang sekali kalau kesempatan ini tidak digunakan. Jangan sampai nanti "pulang" tanpa membawa bekal apa-apa. Dengan kata lain, tanpa sehelai benang pun yang menempel yang dapat dibawa.

Apakah bekal perjalanan pulang itu?

Orang kaya memiliki banyak bekal hidup untuk menempuh perjalanan hidup di dunia ini. Bekal perjalanan "pulang" adalah bekal perjalanan dalam kehidupan arwah atau perjalanan arwah. Tidak semua yang dimiliki dalam dunia kehidupan ini dapat dibawa ke dalam dunia arwah.

Saya pernah menjelaskan mengenai Raport Perjalanan Hidup yang terdiri dari 3 komponen atau unsur.

l. Prilaku baik, adalah sikap dan perbuatan yang tidak membuat orang lain atau makhluk hidup lain menderita.

2. Amal baik, adalah amal atau berdana tanpa pamrih, tanpa menginginkan imbalan. Hari ini beramal, besok sudah lupa.

3. Ibadah baik, berdoa dan sembahyang untuk mendekatkan diri kepada para dewa dan roh suci dan menjalankan ajarannya dengan baik dan benar. Sehingga kalau mendapat masalah, para dewa dan roh suci akan menolong dengan membimbing anda menemukan jalan keluarnya. Jangan kalau ada perlunya saja atau setelah mendapat masalah berat baru mau berdoa dan sembahyang memohon pertolongan.

Dari 3 komponen ini, hanya ibadah yang dapat dilanjutkan di alam arwah. Prilaku dan amal tidak dapat dilanjutkan di alam arwah. Tapi hasil dari prilaku dan amal ini dapat dibawa sebagai bekal perjalanan pulang.

Hasil prilaku baik dan amal baik yang berbentuk karma baik ini baru dapat diperoleh kalau dilakukan pada saat masih hidup. Jadi gunakanlah kesempatan yang masih ada untuk melakukannya, agar anda punya bekal pulang. Kalau sudah keburu meninggal, sudah tidak mungkin melakukan prilaku baik dan amal baik. Pelimpahan jasa yang dilakukan oleh anak dan keluarganya sama sekali tidak dapat menolong.

Ibadah memang dapat dilanjutkan di alam arwah, di dalam perjalanan "pulang", tetapi sangat jarang yang dapat melakukan. Sebab kalau di waktu masih hidup tidak dilatih dan dibina dengan baik, tidak dibiasakan untuk setiap hari beribadah, maka jangan harap di alam arwah dapat melakukannya. Kecuali anda orang istimewa. Mengapa?

Sebab kondisi di alam arwah sangat berbeda dengan di alam kehidupan dunia ini. Arwah dalam menempuh perjalanannya sangat berat, ditempuh hanya sendirian. Walaupun ada banyak arwah bersama-sama, tapi masing-masing sangat sibuk dan berat dengan urusannya sendiri. Tidak dapat berkomunikasi untuk minta tolong atau bertanya. Dan tempat ibadahnya juga tidak disediakan seperti di kehidupan dunia ini. Jadi lakukanlah sewaktu masih ada kesempatan di dunia kehidupan sekarang ini.


9. PERJALANAN SETITIK AIR.

Setitik air yang hanya sekitar l,0cc ini di-bandingkan dengan jumlah air samudra di seluruh dunia yang hampir tidak terbatas, saya gunakan untuk memberikan gambaran roh seseorang dibandingkan dengan jumlah seluruh roh manusia yang ada di alam semesta yang juga hampir tidak terbatas.

Setitik air yang berasal dari samudra atau lautan ini menguap menjadi uap air naik ke atas. Karena suhunya bertambah dingin, uap ini berubah menjadi butir-butir awan, ditiup angin menuju daratan dan pegunungan. Karena suhunya bertambah dingin, dia berubah menjadi butir-butir air yang lebih besar, kemudian turun menjadi titik-titik air hujan di puncak gunung atau di lereng gunung, mengikuti aliran air yang terbentuk dan mengikuti hukum alam atau hukum gravitasi, membentuk aliran air turun ke bawah bertemu dan berkumpul dengan butir-butir air yang lain membentuk aliran air yang lebih besar melalui sungai kecil, kemudian menjadi sungai besar untuk bersama-sama menuju lautan kembali, ke tempat asalnya.

Dalam perjalanan panjang ini, berasal dari lautan dan kembali ke lautan, bukan merupakan perjalanan yang mudah. Ini merupakan perjalanan sangat panjang. Perjalanan sebutir air ini kembali ke samudra akan menemui banyak rintangan dan gangguan. Bisa saja mengikuti aliran air masuk ke sawah dan menguap kembali ke angkasa sehingga gagal kembali ke samudra. Bisa juga belok ke danau atau ke selokan, bahkan bisa juga masuk ke comberan dan lama tergenang di situ, sulit menguap dan gagal kembali ke lautan lagi.

Jadi mungkin harus melalui beberapa puluh atau beberapa ratus kali menguap, mengembun, turun sebagai hujan, turun mengikuti aliran air ke sungai, baru bisa berhasil kembali ke samudra yang luas,
tempat asalnya.

Jadi perlu pandai memilih dan mengatur perjalanannya agar tidak nyangkut di jalan dan harus mencari kesempatan lagi untuk dapat jatuh di lereng gunung yang memiliki jalur aliran air yang baik yang memiliki kemungkinan besar mencapai lautan kembali.

Begitu juga gambaran perjalanan roh manusia yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa, dilahirkan atau direinkarnasikan di dunia ini, menjalani berkali-kali kehidupannya, beratus-ratus, bahkan berpuluh ribu kali reinkarnasi untuk akhirnya dapat kembali ke tempat asalnya. Tuhan Yang Maha Esa atau semesta raya.

Maka manusia perlu membina diri mensucikan rohaninya agar memperoleh jalan benar, yang memiliki kemungkinan besar untuk kembali ke tempat asalnya. Walaupun membutuhkan waktu yang panjang dan lama tidak perlu khawatir dan ragu, ikuti saja "aliran air" yang baik dan benar, maka pasti akan sampai di sana, tempat samudra yang maha luas.

Tidak perlu memikirkan waktu yang panjang dan sangat lama, sebab waktu hanya milik manusia, bukan milik roh. Waktu adalah buatan manusia dan hanya untuk manusia.

Waktu dibuat manusia berdasarkan putaran bumi pada porosnya dan putaran atau lintasan bumi pada pusatnya yaitu matahari. Roh berada di alam semesta di luar putaran bumi dan lintasan bumi pada matahari. Roh akan melekat pada waktu ketika saat roh itu reinkarnasi atau dilahirkan sebagai manusia.

Jadi sekali lagi tidak perlu khawatir dan ragu oleh waktu yang sangat panjang dan lama. Ikuti saja maka suatu saat anda akan sampai "di sana".


10. PILIH 50, JANGAN 200.

Banyak tamu saya dengan masalah berat konsultasi. Seperti penyakit yang tidak sembuh walaupun sudah keliling mencari penyembuhan ke dokter, sinshe, penyembuh alternatif sampai paranormal, masalah keluarga berat yang tidak dapat diselesaikan dengan uang. Masalah usaha, masalah hutang bank dan lain-lain.

Umumnya mereka telah berumur 50 tahun lebih, walaupun ada beberapa yang lebih muda. Dan banyak diantaranya berasal dari daerah tertentu dan etnis tertentu, walaupun dari daerah lain dan etnis lain juga ada, tapi tidak sebanyak yang saya sebut pertama tadi.

Sebagian besar penyebabnya adalah RPH merah angka mati dan SKKB sangat tinggi hampir mentok, bahkan ada yang sudah mentok. Yang sudah mentok sudah tidak ada obatnya atau solusinya. Yang hampir mentok masih ada kesempatan terakhir untuk secepatnya memperbaiki.

Semua ini membuat saya prihatin dan tertarik untuk menelusuri, mengapa bisa seperti itu. RPH merah angka mati dan SKKB hampir mentok atau sudah mentok. Ternyata etnis ini di beberapa daerah dan masyarakat tertentu cenderung memiliki sifat terlalu berani mengambil resiko dalam pekerjaan maupun usaha. Mereka memiliki sifat "berani mati" dalam usaha dan bekerja. Moto mereka "Ambil dulu, urusan belakangan." atau "Pukul dulu, urusan belakangan."

Saya tidak tahu sifat seperti ini diturunkan oleh orang tua mereka, atau ikut-ikutan dan tertular oleh kebiasaan dan sifat masyarakat di daerah itu. Untuk mencegah agar tidak banyak korban dari sifat "urusan belakangan" ini, kepada mereka yang masih muda yang umumnya masih beremosi tinggi, saya beritahu dan saya jelaskan bahwa memandang enteng "urusan belakangan" ini sangat beresiko fatal.

Saya berikan gambaran sebagai berikut :

"Kalau anda bisnis dengan cara yang baik, anda untung 50. Kalau anda bisnis dengan cara yang kurang baik anda untung 200. Saya sarankan pilih untung 50 saja, jangan pilih 200. "

Sebagian besar tamu saya yang masih relatif muda ini tidak setuju dengan saran saya. Mereka mengatakan, "Mengapa bisa untung 200 pilih untung 50? Kesempatan kan jarang datang dua kali." Mereka menganggap bodoh kalau bisa untung 200 tapi pilih 50 saja.

Saya jelaskan bahwa saya tidak asal menyarankan saja. Saya sudah banyak melihat dan menemukan kasus dimana orang memilih dapat untung 200 dengan cara yang kurang baik, di kemudian hari dia harus membayar 500 atau lebih. Sedangkan yang memilih dapat untung 50 dengan cara baik, di kemudian hari tidak usah membayar apa-apa. Untung yang hanya 50 dapat dia nikmati secara penuh. Yang pilih untung 200 menikmatinya dengan diikuti beberapa masalah, yaitu masalah-masalah yang saya sebutkan tadi. Dan kesemuanya itu adalah "urusan belakangan" yang sekarang sudah datang.

Anda tahu apa yang mereka lakukan "urusan belakangan" yang semula mereka enteng itu datang?

Mereka enak saja minta tolong kepada para dewa dan roh suci untuk mengatasi kesulitan mereka. Bahkan banyak yang setiap malam berjam-jam berdoa memohon pertolongan para dewa dan roh suci, juga memohon pertolongan kepada Tuhan untuk menyingkirkan masalah-masalah berat menimpa mereka.

Dulu mereka sendiri yang membuat ulah, mereka sendiri yang memilih cara yang kurang baik, mereka sendiri yang menikmati. Tapi setelah "urusan belakangan" yang tidak enak datang, mereka mencoba untuk menghindar dan "melarikan diri" dengan menyerahkan masalahnya kepada para dewa dan roh suci di vihara, di klenteng atau di tempat-tempat ibadah yang lain.

Cara "melarikan diri" seperti ini tidak akan pernah berhasil. "Melarikan diri" dengan cara meminta tolong kepada para makhluk gaib non Ilahi hanya dapat mengatasi sementara waktu saja, dan setelah itu harus dibayar dengan penderitaan yang jauh lebih berat, bisa berlipat ganda lebih berat. Jangan lakukan cara ini, ini cara yang blunder.

Di bawah ini saya tuliskan salah satu kasus dari tamu saya :

Emmi, ibu rumah tangga usia 40-an, bersama anak dan ibunya datang ke rumah saya untuk konsultasi penyakit suaminya, sebut saja namanya Yudi. Yudi sudah lama menderita sakit yang tidak pernah bisa sembuh total, selalu kambuh lagi atau ganti penyakit yang lain. Sudah banyak usaha penyembuhan dilakukan, baik dokter, sinshe, alternatif herbal dan penyembuhan supranatural. semuanya tidak berhasil menyembuhkan penyakit Yudi.

Dari pemeriksaan mata batin saya, sakit Yudi berasal dari dirinya sendiri. Penyakit ini akibat perbuatan Yudi sendiri. Karena Emmi umat Buddhis dia langsung tahu bahwa yang saya maksud dari dirinya sendiri adalah dari karma buruk Yudi.

Tapi Emmi juga langsung protes bahwa suaminya adalah orang yang baik sekali, suka membantu keluarga dan famili yang susah, tidak punya musuh dan lain-lain.

Saya tanya Emmi, Yudi bisnisnya apa? "Jual beli hasil bumi." atau bidang pertanian. Yudi sekeluarga tinggal di sebuah kota kecil di Jawa Timur yang banyak menghasilkan tembakau, kacang kedelai, jagung dan lain-lain.

Saya katakan pada Emmi bahwa saya percaya Yudi baik sekali dan perhatian kepada keluarga dan famili, tapi anda kan tidak tahu apa yang dilakukan Yudi dalam bisnis hasil bumi ini. Apa anda tahu kalau dia sering curang dalam timbangan, curang dalam menentukan kualitas dan memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan orang lain?

Orang yang bisnisnya membeli hasil pertanian dari para petani sangat sering melakukan cara bisnis tidak baik seperti di atas. Dan Yudi sudah berpuluh tahun melakukannya.

Sekarang sudah tiba saatnya untuk membayar "apa yang dulu ditebar, sekarang waktunya untuk menuai." Atau "Ambil saja dulu, urusan belakangan", Sekaranglah "urusan belakangan"dengan karma buruk sudah berbuah. Tidak ada solusi lain kecuali harus membayarnya. Membayar dengan penderitaan, sakit yang tidak kunjung sembuh.

Saya khawatir semua simpanan hasil bisnis kurang baik yang dilakukan oleh Yudi berpuluh tahun akan habis untuk biaya penyembuhan yang tidak mungkin selesai.

Jadi jangan pilih 200, pilih 50 saja. Toh 50 juga masih untung dan tidak usah bayar apa-apa di kemudian hari. Saya telah menemukan banyak kasus seperti ini, hanya konteksnya yang berbeda. Ada yang bisnisnya jual beli mobil, toko sparepart, toko emas dan lain-lain.

Semoga informasi ini ada manfaatnya bagi yang masih mau percaya bahwa karma itu benar-benar ada.

Beberapa cara tidak baik dalam usaha atau bisnis :

l. Curang dalam kualitas.
2. Curang dalam timbangan.
3. Bohong asli dan palsu.
4. Mempersulit pembayaran.
5. Memakai ilmu non Ilahi, pesugihan dan penglaris.
6. Mematikan saingan sehingga membuat orang lain menderita.
7. Memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan dan lain-lain.

Penulis : Herman Utomo & Silvie Utomo
Sumber : spiritualuniversal.blogspot.com

No comments :

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

close