-->

Saturday 26 November 2016

Membuka Kebenaran Spiritual (Bagian Kedua Puluh)

BAB XX. KEBENARAN SEBUAH PETUNJUK DAN PEMERIKSAAN


Petunjuk dari para dewa dan roh suci tidak selalu yang sebenarnya, tetapi SELALU yang terbaik untuk saat ini. Ini adalah salah satu rambu yang diberikan oleh guru roh kami berdua. Dan rambu ini sangat benar.

Petunjuk dan pemeriksaan sebenarnya merupakan suatu kesatuan. Bedanya kalau petunjuk dapat muncul sendiri tanpa ada permohonan dan pertanyaan. Muncul sebagai bisikan, penglihatan, mimpi dan lain-lain.


Pemeriksaan diberikan karena ada permohonan dan pertanyaan, dan jawaban yang diterima sebagai bisikan, penglihatan, mimpi dan lain-lain. Itu saya sebut sebagai hasil pemeriksaan oleh guru roh untuk sang murid yang memohon pemeriksaan atau yang bertanya suatu hal.

Kalau seseorang belum mengangkat guru roh dan menerima petunjuk berupa bisikan, penglihatan, mimpi dan lain-lain, perlu waspada. Petunjuk itu datangnya dari mana, siapa yang memberikan petunjuk dan apa tujuannya? Sebab orang-orang yang sudah mempunyai kemampuan supranatural dan dapat kontak dan komunikasi dengan alam gaib, kemudian kemampuan itu diketahui oleh makhluk-makhluk gaib, maka banyak makhluk gaib non Ilahi yang sudah mengincar orang tersebut untuk memanfaatkan kemampuan supranatural yang dimilikinya.

Umumnya petunjuk yang diberikan oleh gaib non Ilahi ini dirasakan lebih unggul dan lebih hebat dari petunjuk dari garis Ilahi. Sebab dari garis non Ilahi berani melanggar aturan dan ketentuan hukum alam dan juga aturan-aturan hirarki para dewa dan roh suci. Dengan membuka rahasia gaib, seperti mengatakan waktu kematian seseorang dan kejadian-kejadian bencana yang tidak boleh dibuka kepada umum dan lain-lain. Semua ini bagi garis non Ilahi dengan seenaknya dilanggar, maka dirasakan dan dilihat petunjuk-petunjuknya lebih hebat.

Kalau seseorang sudah terpesona dan kagum oleh petunjuk-petunjuk itu maka dia akan sangat percaya terhadap yang memberi petunjuk itu. Apalagi kalau dia mempunyai anggapan bahwa yang dapat memberikan petunjuk sehebat itu tentu telah mendapat restu dari Tuhan, dia pasti setingkat utusan-utusan Tuhan. 'Dia' pasti garis Ilahi.

Sampai di sini, seseorang sudah terbuai dan mabuk oleh rasa kagum dan percaya kepada sang pemberi petunjuk tadi. Maka dengan mudah orang tersebut dapat dibawa kemana saja oleh sang pemberi petunjuk dari garis non Ilahi itu mengarahkan kepentingannya. Jadi ini semua adalah tanda-tanda awal atau gejala awal dari seseorang yang mulai diintervensi oleh gaib non Ilahi. Apalagi gaib non Ilahi dapat memalsukan jati diri para dewa. Orang tersebut akan lebih terbuai dan merasa bersyukur dapat bertemu dan didampingi 'tokoh suci' idolanya.

Walaupun makhluk gaib non Ilahi tidak semuanya jahat, yang baik pun banyak. Tetapi sebaik- baiknya non Ilahi tentu ada resikonya tersendiri. Resiko yang belum dapat diperkirakan sebelumnya. Kalau "bos-nya" baik, "anak buahnya" belum tentu baik. Saya beberapa kali menemukan kasus dimana "bos-nya" baik tetapi anak buahnya yang dikirimkan atau diberikan banyak yang brengsek dan jahat.

Yang dari garis Ilahi, para dewa dan roh suci tidak boleh sembarangan memberikan petunjuk, ada aturan-aturan yang harus ditaati oleh para suci dalam memberikan petunjuk. Dan tidak kepada sembarang orang atau semua orang yang asal minta petunjuk. RPH dan SKKB orang tersebut pegang peranan. Sebab RPH yang ini dan SKKB yang rendah mengindikasikan / menandakan hati nurani yang bersih, dan para dewa lebih gampang memberikan petunjuk dan pertolongan.

Petunjuk dan nasehat dari para dewa dan roh suci mempunyai tingkat kebijaksanaan yang lebih tinggi dibandingkan yang bisa diberikan oleh manusia, walaupun manusia itu sudah mengenakan "jubah resmi" yang dihormati.

Beberapa kasus yang berhubungan dengan petunjuk dan nasehat dari para dewa sudah pernah saya tulis di dalam buku yg berjudul dialog "Dengan Alam Dewa". Kebijaksanaan Para Dewa.

Dari para tamu yang datang ke rumah untuk konsultasi, sering hasil pemeriksaan saya berbeda dengan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan oleh orang pintar terhadap tamu saya itu. Kadang-kadang berlawanan. Dikatakan dikirimi santet. saya bilang tidak ada santet sama sekali. Dikatakan diguna-guna, saya bilang tidak ada guna-guna sama sekali. Dikatakan berisi pelindung dari garis Ilahi, saya katakan berisi non Ilahi, dan lain-lain.

Saya tidak pernah risau oleh perbedaan hasil pemeriksaan saya dengan hasil para "orang pintar". Saya selalu memberikan apa adanya, apa hasil pemeriksaan saya, apa yang saya temukan. Saya tidak pernah meminta supaya mereka percaya saja hasil pemeriksaan saya. Saya hanya menyampaikan hasil pemeriksaan atas permintaan para tamu. Mau dipercaya atau tidak, mereka tentukan sendiri.

Bagi orang yang menjalani laku spiritual, membina diri dengan meditasi, tirakatan, memasuki samadhi dan lain-lain, kalau sudah dapat memasuki dimensi gaib atau alam gaib, sebaiknya perlu ekstra hati-hati dan waspada. Kalau kontak dengan gaib lalu mendapatkan petunjuk-petunjuk, periksa dan ketahui terlebih dahulu petunjuk itu datangnya dari siapa dan tujuannya apa. Inilah yang terpenting untuk diketahui dulu. Jadi yang terpenting bukan tepatnya dan benarnya isi petunjuk itu, melainkan siapa sebenarnya yang memberi petunjuk itu dan apa tujuannya.

Memang untuk dapat mengetahui hal ini tidak mudah. Apalagi kalau baru memasuki tahap awal atau tahap pemula. Yang paling gampang dan aman adalah dengan bertanya kepada para dewa dan roh suci di altar Klenteng Tri Dharma dengan sarana pak-pwee.

- Jangan menunda terlalu lama untuk bertanya dl altar klenteng.
- Jangan memberi hormat sebelum mengetahui siapa dia yang sebenarnya (yang aslinya).
- Jangan panggil guru atau sebutan lain yang di "tua-kan" dia dan meninggikan kedudukan dia.


Vihara/klenteng di bawah ini dapat dipakai untuk menanyakan masalah di atas :

    Vihara/Klenteng Dewi Kwan Im di Banten Lama, Serang.
    Vihara/Klenteng Dewa Hok Tek Ceng sin - Plered, Cirebon.
    Vihara/Klenteng Dewa Hian Thian Siang Te di Welahan, Kudus.
    Vihara/K-lenteng Dewa Kwan Kong di Tuban, JawaTimur.

Penulis : Herman Utomo & Silvie Utomo
Sumber : spiritualuniversal.blogspot.com

No comments :

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

close