-->

Saturday 26 November 2016

Membuka Kebenaran Spiritual (Bagian Kedua Puluh Dua)

BAB XXII. DICIPTAKAN DAN TERCIPTAKAN


Tamu saya bernama Tommy, sekitar 50-an tahun, "bertanya, "Apakah bumi diciptakan atau terciptakan?

Menerima pertanyaan seperti ini, saya tertawa. Tommy ini sedang usil, untuk apa masalah seperti ini dipertanyakan. Kalau sudah tahu lalu untuk keperluan apa? Keuntungan apa yang akan diperoleh? Dan dimana penerapannya dalam kehidupan maupun dalam laku spiritual?
Bumi diciptakan atau terciptakan adalah sebuah keyakinan saja, jadi tidak perlu dipermasalahkan, apalagi diperdebatkan. Percuma, masing-masing tidak dapat membuktikan secara pasti, semuanya hanya hipotesa saja, hanya teori saja.

Kalau anda minta pendapat saya, bumi diciptakan atau terciptakan, mana yang benar? Saya berpendapat, kedua-duanya benar. Sebab menurut Saya didalam terciptakan ada diciptakan, di dalam diciptakan ada terciptakan Jadi kedua-duanya memang terjadi di bumi ini. memang terjadi di bumi ini. Oleh karena itu tidak usah ngotot untuk mencari tahu mana yang benar.

Saya berikan contoh perumpamaan. Henry dengan istri sedang berdebat mengenai semak belukar yang ada di halaman belakang rumahnya. Henry bilang semak itu bukan dia yang tanam, semak belukar itu muncul sendiri di halaman belakang rumah, jadi semak itu terciptakan, sebab Henry tidak pernah menanam semak belukar disana. Istri Henry mengatakan semak belukar itu diciptakan oleh Henry sebab Henry tidak pernah membersihkan dan merawat halaman belakang rumahnya.

Jadi mana yang benar? Semak belukar itu terciptakan atau diciptakan? Kedua-duanya benar, tinggal dari sudut mana anda melihatnya.

Menurut saya, ngapain Henry dan istrinya berdebat mengenai semak belukar diciptakan atau terciptakan. Yang penting bagi Henry dan istri adalah cepat-cepat menyingkirkan dan menghilangkan semak belukar itu sebelum menjadi sarang ular yang dapat membahayakan dan membuat heboh keluarga ini.

Pertanyaan tamu saya Tommy di awal tulisan ini pasti didasari oleh perbedaan ajaran agama. Ajaran Kristen mengatakan bahwa dunia ini diciptakan.

Ajaran Buddhis mengatakan bahwa dunia dan alam semesta ini terciptakan. Jadi mana yang benar?

Seperti tadi saya katakan, kedua-duanya benar. "Di dalam terciptakan ada diciptakan, di dalam diciptakan ada terciptakan". Bumi tidak menjadi lebih baik atau lebih buruk apakah dia diciptakan atau terciptakan, bumi tetap seperti sekarang ini. Jadi jalani saja kehidupan di bumi ini dengan hati nurani yang penuh rasa kasih. Ini yang terpenting. Dan jagalah yang terciptakan dan diciptakan ini sebaik-baiknya.

Penulis : Herman Utomo & Silvie Utomo
Sumber : spiritualuniversal.blogspot.com

No comments :

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

close