-->

Wednesday 16 November 2016

Dialog Dengan Alam Dewa (Bagian Kesepuluh)

BAB X. PARANG TRITIS


Pada tanggal 16 Maret 2006, jam 10:00, rombongan tiba di pantai Parang Tritis. Inilah wejangan yang kami terima dari Eyang ratu kidul yang bersemayam di Kraton Laut Kidul.

Aku Eyangmu Ratu yang duduk di tahta Kraton Parang Tritis, pangestuku untuk kalian semua, ku terima semua ibadah kalian, juga semua persembahan kalian telah kuterima.

Kalian masing-masing kuberi berkah sesuai wadahnya masing-masing, sesuai karmanya masing-masing, sesuai amalnya masing-masing. Semua berkahku harus dipakai dan diamalkan untuk menolong sesama manusia, gunakan karunia yang kalian terima itu untuk menolong sesama manusia yang membutuhkan pertolongan.

Berhati-hatilah didalam menjalani kehidupan ini, jangan takabur, jangan lupa diri, jangan lengah, senantiasalah waspada, senantiasa menggunakan akal pikiran masing-masing. Kalian semua itu bersaudara didalam menjalani laku spiritual, kalau ada apa-apa harus saling tolong-menolong, seharusnya dibicarakan bersama, bila menghadapi masalah jangan ditangani sendiri, kalau dibicarakan dan ditangani bersama, jalannya akan lebih terang dan lancar.

Hari ini di keraton Eyangmu ada upacara, dan upacara ini akan dilakukan lagi pada tahun depan, pada penanggalan jawa yang sama. Jadi kalian harus melihat pada penanggalan jawa tahun depan jatuh pada hari apa, kalau bisa upayakan untuk menghadap Eyangmu lagi disini. Berkahnya besar, saat ini hadir banyak sekali para Roh Suci datang menghadiri upacara dikeraton Eyangmu dan semua ikut memberikan pangestu kepada kalian semua.

Yang akan memohon sesuatu, ya diajukan saja, kalau memohon sesuatu itu mohonkanlah yang baik dan benar saja, jangan meminta yang tidak-tidak. Mintalah agar diterangi jalanmu, supaya dijauhkan dari segala halangan, rintangan dan kesulitan dalam menjalankan laku spiritual. Mintalah penerangan didalam menempuh perjalanan hidup bersama keluarga. Selalu berhati-hati, banyak berbuat kebajikan, maka Tuhan akan memberikan keselamatan kepada kalian semua. Sekarang kalau ada yang akan bertanya sesuatu, akan kutunggu.

Ramly : Eyang, dipagi ini, apakah permohonan cucu agar bisa lebih lancar dalam berkomunikasi spiritual, agar setiap saat dapat izin berkomunikasi dengan Nyi Mas Ratu di Pelabuhan Ratu, mohon Eyang memberikan berkah dan kekuatan untuk itu.

Eyang Ratu : kalau masalah itu, dirimu belum waktunya, wadahmu itu belum waktunya untuk dapat berkomunikasi setiap saat dengan didampingi Eyangmu. Nantinya dilihat dulu perjalananmu, kalau tahun depan dirimu bisa lulus semua dan tindakan serta jalanmu sudah dinilai lulus, maka nantinya Eyangmu akan memberi pendamping. Kalau sekarang belum waktunya, harus bersabar dulu, jangan terburu-buru. Menjalani kehidupan spiritual itu harus bertahap, jangan melompat-lompat. Sekarang ada pertanyaan lagi apa tidak?

Bowo : Eyang, cucu menghaturkan sembah sujud, pada pagi ini cucu Bowo hadir di Parang Tritis, pertama-tama cucu memohon diberi bekal kekuatan untuk melayani para tamu yang ada di pesarehan Eyang Putri, itu saja permohonan dari cucu.

Eyang Ratu : kuberikan, cucuku Bowo. Nanti kau mengambil pasir yang basah dan bersih, yang dekat dengan air. Nantinya pasir tersebut dapat dipergunakan untuk membantu tamu-tamumu, tapi jangan lupa untuk memohon izin Eyang Putri-mu dulu kalau akan mempergunakan pasir tersebut. Memang kau ini dipilih oleh Eyang Putri-mu untuk mengemban tugas menolong sesama manusia, dirimu harus menjaga hatimu tetap bersih didalam menolong, jangan punya pamrih. Mengenai keselamatan dirimu sekeluarga tidak usah dikhawatirkan, semua sudah ada yang menjaga, yang memagari. Cukup sekian cucu-cucuku, pangestuku untuk sekalian.

Eyang Ratu dari Nirwana : restuku untuk kalian semua, hari ini berkah yang diturunkan besar sekali, kalian semua sangat beruntung dapat menghadap Eyangmu Ratu pada hari ini, karena itu jalanmu ini jalan yang sudah baik, sudah jangan mencari jalan yang neko-neko, jalan yang ini saja dijalani dengan benar, yang tekun, yang tulus. Jangan punya pamrih, jangan punya keinginan yang tidak-tidak. Kiranya cukup, pangestuku untuk kalian semua.

Eyang Semar : Aku ini Ki Lurah Semar, Pangestuku untuk kalian semua, selamat, sehat dan sejahtera. Cukup ya cucu-cucuku.

Catatan : Eyang Ratu yang bersemayam dan duduk di tahta Kraton Laut Kidul adalah utusan Eyang Ratu dari alam Nirwana.


Penulis : Herman Utomo & Silvie Utomo
Sumber : spiritualuniversal.blogspot.com

No comments :

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

close