-->

Saturday 11 January 2014

Makna Belas Kasih

Seorang murid sedang mempelajari makna belas kasih, karena masih belum paham lalu bertanya pada gurunya, memintanya untuk menjelaskan.

Gurunya berusaha memberi penjelasan dengan memberi contoh cerita kepada muridnya.

"Ada seorang pria tua sedang mengemis di sudut jalan yang ramai. Pertama, lewatlah seorang wanita tua di depan pengemis itu, karena merasa kasihan padanya , maka dia memberi pengemis itu satu koin emas. Tak lama kemudian lewatlah seorang pedagang di depan pengemis tersebut,
melihat bahwa ada sekelompok pemuda sedang memperhatikannya, maka dia memberi lima koin emas pada pengemis tersebut, lalu melanjutkan perjalanannya dengan rasa puas diri. Terakhir, ada seorang anak laki-laki, yang pergi untuk membeli beberapa bunga untuk ibunya. Saat melewati pengemis, anak tersebut tersenyum padanya dan memberinya setangkai bunga."

Setelah menjelaskan dengan cara memberi contoh cerita, guru bertanya pada muridnya, "Dari cerita tadi, menurut kamu, mana yang mempunyai belas kasih paling besar terhadap pengemis? "

"Pedagang itu, karena dia memberi paling banyak dibanding yang lain," jawab murid.

Guru itu tersenyum, lalu melanjutkan penjelasannya, "Pedagang mengambil tindakan memberi karena tindakan itu keluar dari rasa kebanggaan, sedangkan wanita tua itu bertindak karena kasihan, sementara anak kecil itu memberikan belas kasih yang nyata. Belas kasih adalah hal yang jauh lebih besar dan lebih mulia daripada rasa kasihan."

Rasa kasihan berakar pada rasa takut, juga rasa kesombongan dan merendahkan, bahkan kadang-kadang perasaan puas dari 'Aku senang itu bukan aku', atau 'Untung hal itu tidak terjadi padaku'.

Ketika rasa takut menyentuh rasa sakit seseorang, akan menjadi rasa kasihan. Ketika rasa kebanggaan menyentuh rasa sakit seseorang, akan menjadi penghinaan. Ketika kasih sayang Anda menyentuh rasa sakit seseorang, menjadi belas kasih. Perasaan belas kasih lebih penting daripada menunjukkan belas kasih.

"Untuk melatih belas kasih, adalah mengetahui bahwa semua makhluk adalah sama dan menderita dengan cara yang sama, menghormati semua orang yang menderita, dan mengetahui bahwa Anda tidak berbeda dari siapapun, juga tidak merasa lebih unggul dari siapapun."

Sumber : erabaru.net

No comments :

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

close