-->

Saturday 11 January 2014

HAKIKAT DARI KEBAIKAN

Jonathan Smith adalah seorang dermawan, setiap tahun ia menyumbangkan dana  dalam jumlah yang sangat besar. Suatu hari, ada seorang wartawan yang bertanya kepada, “Tuan Smith, mohon jelaskan alasan apa yang membuat Anda setiap tahun terjun ke dalam usaha amal?”

Dia berdiam untuk sejenak, lalu menceritakan kisahnya:


Pada tahun dia lulus dari SMA, dia mendapatkan sebuah pekerjaan sebagai supir taksi. Hari pertama dia bekerja, dia mengemudikan taksinya berkeliling di empat penjuru jalanan untuk mencari penumpang. Setengah hari hampir terlewatkan, akhirnya dia mendapatkan penumpang yang melambaikan tangannya. Dengan sangat gembira Smith menyambut penumpang itu.

Tak lama kemudian, penumpang itu telah diantar sampai ke  tempat tujuan oleh Smith, dengan total ongkos 20 dollar.

Dia berkata kepada penumpang itu, “Hari ini adalah hari pertama saya bekerja, dan Anda merupakan penumpang pertama saya. Karena itu, saya ingin memberikan diskon ongkos perjalanan menjadi 18 dollar saja.”

Akan tetapi penumpang itu tidak membawa uang pecahan, semuanya lembaran ratusan dollar, lagi pula ternyata Smith juga tidak memiliki uang pecahan untuk kembalian.

Akhirnya penumpang itu mengusulkan, “Saya bekerja tepat di atas gedung ini, mohon Anda tunggu sebentar di sini, saya akan pergi ke atas mengambil uang pecahan.”

Smith menengok pada perempuan setengah baya yang berdandan moderen duduk di belakangnya ini, lalu membiarkan dia turun dari taksi.

Setengah jam telah berlalu, bayangan wanita itu pun tidak kelihatan. Baru saja Smith berpikir untuk turun dari mobil untuk mencari wanita itu, akan tetapi tiba-tiba seorang polisi datang menghampiri dan membuka sebuah surat tilang. Polisi itu berkata, “Anda berhenti di jalan protokol, telah mengganggu lalu lintas. Anda kena denda 100 dollar.”

Tidak disangka kali pertama menarik penumpang, satu sen pun masih belum dapat, malah mendapat surat tilang!

Tetapi dia segera mendapat transaksi yang kedua. Kali ini penumpangnya adalah seorang turis, yang tersesat tidak menemukan jalan untuk pulang ke hotelnya. Smith mengetahui letak hotel itu, hanya menyeberangi jalan ini, lalu belok pada belokan kedua. Kalau naik mobil kira-kira 5 sampai 6 menit perjalanan sudah sampai.

Sebenarnya dia ingin menunjukkan jalan pada turis itu, tetapi dia berpikir kembali, bahwa penumpang wanita yang tadi itu telah menyengsarakan dirinya, mengapa dia tidak mencari keuntungan dari penumpang ini? Oleh karena itu Smith lalu mengangkut turis tersebut keliling memutari putaran besar baru sampai ke hotel itu, untuk ini ia telah mendapatkan keuntungan 40 dollar.

Sejak saat itu, Smith setiap kali menarik penumpang, selalu mengupayakan berbagai cara untuk membantai penumpangnya.

Suatu hari, dia melihat sebuah pengumuman pencarian orang di dalam koran, dalam pengumuman itu tertera seorang wanita bernama Nancy William yang mencari seorang supir taksi.

Nancy mengatakan bahwa pada  hari itu ada seorang supir taksi yang mengantar dia ke kantor, ongkos taksi 20 dollar, tetapi dia hanya mau menerima 18 dollar. Oleh karena sama-sama tidak punya uang kecil di tangan, maka dia terpaksa pergi ke atas kantor untuk mengambil uang.

Setiba di kantornya, karena ada urusan penting yang harus segera ia tangani, ia tidak bisa segera turun membayar kepada supir taksi. Dan saat urusan sudah selesai, dia lalu turun dari kantor, tetapi sopir taksi itu sudah pergi. Maka terpaksa ia menyerahkan 20 dollar ongkos taksi itu kepada kantor surat kabar tersebut, berharap agar supir taksi tanpa nama yang baik hati itu segera mengambil uang tersebut begitu melihat pengumuman ini. Di bagian akhir kalimat tertulis pernyataan penyesalan yang mendalam dari Nancy.

Melihat berita ini Smith menjadi tercengang, tangannya memegang koran, mukanya menjadi merah karena malu. Dia menyimpan koran tersebut, dan selalu dia bawa serta.

Sejak saat itu setiap kali keluar menarik penumpang, dia selalu mengutamakan pelayanan yang istimewa kepada penumpangnya. Dengan cepat, banyak orang mengetahui bahwa di dalam kota mereka, telah muncul seorang sopir taksi yang baik hati.

Mereka berebut datang untuk merasakan sendiri pelayanan yang khusus itu. Kemudian, dengan menggunakan kepercayaan dan perlayanan yang baik dari dirinya itu, di kemudian hari Smith lalu mendirikan perusahaan taksi miliknya sendiri, bahkan pernah menjadi orang tersukses dalam bidang usaha yang digelutinya itu.

Wartawan itu sangat terharu  setelah mendengarkan penuturan cerita Smith. Setelah berhenti sejenak dengan suara lirih Smith melanjutkan, “Saya harus berterima kasih kepada Nancy dan semua orang yang telah memberikan bantuannya kepada saya. Nurani itu sangat berharga, setelah berkorban dengan sepenuh hati, barulah bisa mendapatkan balasan dari kebaikan itu, hal inilah merupakan hakikat dari perbuatan amal.”

Sumber : Erabaru.net

No comments :

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

close