-->

Saturday 11 January 2014

Kisah Pedagang yang Mendapat Siksaan Di Neraka

http://bodhi-prajna.blogspot.com/

Pada dinasti Qing, di Jiangxi ada seorang pedagang kain bernama Wu Zhanqi. Orangnya sangat serakah, suka menipu orang, serta sangat licik. Ketika menjual kain, dia selalu akan memberikan contoh kain yang berkualitas bagus untuk ditunjukkan kepada pelanggan agar mendapat kepercayaan dari pelanggan.

Biasanya dengan cara yang dilakukan oleh Wu Zhanqi, banyak pelanggan percaya dan suka dengan contoh kain berkualitas bagus yang ditunjukkan lalu memesan untuk membelinya. Namun setelah pelanggan memastikan kain yang diinginkan, maka dengan licik Wu Zhanqi akan mengganti kain kualitas bagus, yang sesui contoh, dengan kain yang kualitasnya sangat buruk.


Teknik penipuannya sangat pintar, oleh sebab itu kain mudah habis terjual, namun contoh kain tetap masih ada dan tidak berkurang sedikitpun.

Ada seorang pengusaha dari barat mengutus temannya pergi untuk membeli kain. Utusan ini juga telah dipermainkan dan ditipu oleh Wu Zhanqi. Setelah membawa pulang kain yang dibeli, pengusaha tersebut memarahi temannya karena membeli kain denggan kualitas yang sangat buruk.

Temannya dengan marah kemudian berkata, "Engkau pergi saja sendiri untuk membeli, pasti Engkau juga akan kena tipu!"

"Mana mungkin, jika sekali ini saya tidak dapat membeli kain yang asli, saya tidak akan pulang kesini menemuimu," kata sang pengusaha.

Keesokkan harinya, pengusaha pergi ke toko Wu Zhanqi. Setelah memilih, akhirnya dia menemukan kain yang diinginkan, lalu dia duduk diatas kain tersebut, dengan berbuat seperti itu supaya Wu Zhanqi tidak mempunyai kesempatan mengganti kain tersebut.

Melihat pelanggannya duduk di atas kain yang mau dibeli, Wu Zhanqi segera memutar otak liciknya, lalu dia keluar dari kantornya, berpakaian rapi, dan dengan sangat hormat memberi hormat kepada pelanggan tersebut.

Seperti berjumpa dengan seorang teman lama, sang pengusaha dengan terpaksa berdiri dan membungkukkan badan membalas salamnya kemudian dengan segera duduk kembali diatas kainnya. Tetapi hanya dalam waktu sekejab Wu Zhanqi telah memerintahkan bawahannya mengganti kain tersebut dengan kain berkualitas buruk.

Pengusaha masih tidak menyadari bahwa dia telah tertipu oleh penjual kain. Setelah membayar lalu membawa kainya pulang ke rumah.

Setelah bertemu dengan temannya, dengan bangga pengusaha segera menunjukkan kain yang baru saja dibelinya. Temannya memegang kain tersebut dengan teliti dan memeriksanya, ternyata sama dengan kain yang dia beli, kain yang sama sekali tidak bisa dipergunakan. Temannya lalu mengeluarkan kain yang dibeli beberapa waktu yang lalu, kainnya persis sama.

Temannya bertanya sambil mengejek sang pengusaha, "Engkau sendiri yang pergi beli, mengapa bisa begitu?"

Pengusaha tersebut tersinggung, dia sudah merasa sangat kecewa membeli kain yang demikian, masih diejek oleh temannya, lalu dia teringat perkataannya dahulu kepada temannya, hatinya merasa sangat marah dan malu, lalu dia bunuh diri.

Wu zhanqi selama bertahun-tahun menipu dan serakah. Pada suatu hari ketika dia pergi keluar kota untuk urusan dagang tiba-tiba menderita penyakit parah, dia terbaring ditempat tidur penginapan¸ dia melihat hantu dari neraka datang membawanya ke neraka untuk menerima hukuman, oleh sebab itu siang malam selalu menjerit kesakitan.

Selama terbaring diranjang dia menjerit, "Tolong! Tolong saya, saya terikat diranjang api!" orang disekitarnya tidak dapat berbuat apapun, melihat punggungnya merah seperti dipanggang api.

Siang malam Wu Zhanqi selalu menjerit, tiba-tiba dia berkata, "Ya Tuhan! Mengapa mengait tubuh belakangku dengan kaitan semacam ini!"

Orang yang menjaganya merasa heran mendengar jeritannya, namun hanya bisa membiarkan dia menjerit terus, dan ketika mereka membalikkan badannya melihat punggungnya benar-benar dagingnya seperti dikait dengan kait sampai luka.

Dia menjerit terus seperti mendapat hukuman di neraka hidup-hidup, penderitaan seperti itu terjadi beberapa hari, kemudin dia meninggal.

Sebenarnya betapapun orang tersebut bisa berlaku licik, melakukan tipuan yang cerdik dan tidak diketahui oleh orang lain, namun sesungguhnya dia telah menciptakan dan mengumpulkan karma, yang pada akhirnya akan mendapat pembalasan, hanya menunggu waktu saja, kapan pembalasan itu tiba.

Sumber : erabaru.net

No comments :

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

close