-->

Tuesday 6 December 2016

Pelangi Ilmu Spiritual Bagian Kesepuluh

TIAP HARI DI-TO'EL JIN

Guru roh saya mengatakan bahwa jumlah makhluk jin 1000 kali lebih banyak dibandingkan jumlah manusia. Jadi sebenarnya jin ada dimana- mana, ada di sekeliling kehidupan kita.

Jin tidak memiliki badan jasmani, jadi jin tidak tergantung pada dimensi atau ukuran. Bisa besar dan kecil semau dia. Bisa besar sebesar pohon beringin dan juga bisa kecil sebesar batu kerikil. Satu
batu akik untuk cincin dapat berisi banyak jin.

Perbandingan jumlah jin baik dan jin jahat seperti jumlah perbandingan manusia baik dan manusia jahat. Bedanya jin yang baik cenderung untuk menjauhi kontak dengan manusia. Jin yang jahat senang dekat dengan manusia sekalian usil untuk mengganggu manusia sebagai hiburan mereka.

Begitu banyaknya jin usil ini dalam kehidupan manusia, maka banyak juga manusia yang setiap hari "di-to'el" oleh jin usil ini. Apa tujuan mereka usil terhadap manusia? Kecuali untuk "hiburan" mereka kalau melihat manusia "kelabakan dan ketakutan, juga untuk sesekali atau beberapa kali "nampang" kan kehadirannya kepada manusia.

Kesemuanya ini sangat rawan bagi mereka yang "peka" terhadap gaib atau bagi mereka yang memiliki kemampuan supranatural alami dan juga bagi mereka yang sudah terbuka indra ke-6 nya.
Mereka akan terganggu oleh suara-suara aneh dan bayangan-bayangan seram yang mendadak mun- cul. Kasus seperti ini sering dialami oleh anak yang masih peka terhadap gaib atau mereka Yang membaca mantra Ta Pei Cou dan sudah memperoleh kekuatan Ta Pei Cou sehingga indra ke-6 nya Mulai terbuka. Juga dapat dialami oleh mereka yang miliki kemampuan melihat gaib secara alami.

Untuk anak kecil yang dapat mellhat gaib biasanya dia menjadi ketakutan dan menangis, sering saya perlu menutup untuk sementara "mata gaib"nya yang nanti akan otomatis terbuka kembali setelah dla dewasa. Bagi mereka yang dapat mendengar bisikan gaib, saya hanya mengajarkan ilmu "cuekin saja. Jadi kalau mendapat bisikan gaib, jangan ditanggapi. Anggap tidak mendengar apa-apa dan pura-pura tidak mendengar apa-apa.

Penulis : Herman Utomo & Silvie Utomo

No comments :

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

close