Setetes Kejujuran sangat Berharga
Untuk satu kepercayaan
Daripada Sejuta Kebohongan
Yang Hanya hancur segala-galanya..
Menjadi Orang Baik dan Mulia
Jujur ikhlas tidaklah sulit..
Orang Baik dan Jujur serta bijaksana
Bukanlah dia yang pandai merangkai
Kata-kata Indah berhiaskan Mutiara
Bukan pula dia yang suka memberi
Bukan pula dia yang ahli dalam
Filsafat dan agama..
Bukan pula dia yang selalu
Terpandang dan dihormati orang lain
Tak perlu derajat tinggi, harkat dan
Martabat yang istimewa..
Bukan pula Berharta limpah
Bukan pula dia yang Berkuasa
Dalam Hidupnya...
Cukuplah anda selalu Ikhlas
Jujur serta Mulia..
Berbuat baik dalam perbuatan
Ataupun perkataan..
Meski hidup sulit sekalipun
Kita pasti bisa menjadi orang baik
Ikhlas dan jujur dalam segala hal..
Miskin dan kaya itu sama saja
Hanya berbeda pada gaya Hidup
Dalam Dunianya
Namun tujuan Hidup tetap sama..
Segala sesuatu yang kita lakukan
Demi kebaikan akan sia-sia saja
Bila kita tiada mengerti maknanya.
"KEIKHLASAN dan KEJUJURAN"
Banyak orang baik namun kita
Tiada pernah tahu apakah baik
Dalam hati atau hanya dibibir saja..
Buat apa Berbicara indah dan penuh makna
Jika semua hanya dibibir saja
Buat apa memberi sedekah
Jika tak dalam hati nan Ikhlas
Buat apa pandai Beragama
Namun Hukum agamanya Selalu Diingkari..
Buat apa bicara Tulus dan Ikhlas
Bila tidak dari Hati nurani sendiri..
Buat apa bicara cinta dan sayang
Jika hanya dimulut saja...
Sahabatku yang terkasih..
Semua orang mungkin bisa menjadi Hebat
Cerdas pandai dan terhormat
Baik dalam hal apapun..
Namun jika semua Tiada Mengerti
Apakah makna dari IKHLAS
Maka semuanya percuma saja..
Keikhlasan mungkin sangat sulit
Bagi seseorang tuk mengenggamnya
Ketika masalah bertubi" menghantam dirinya..
Ketika perpisahan sekalipun..
Banyak yang tidak bisa mengikhlaskannya
Ikhlas adalah sebuah Ilmu yang mulia
Namun berat tuk dipikul.
Sumber : kebajikandalamkehidupan
Ia yang mengenal Dhamma akan hidup berbahagia dengan pikiran yang tenang. Orang bijaksana selalu bergembira dalam ajaran yang dibabarkan oleh para Ariya. Dhammapada IV.79
Home
- Contact Us
- Artikel Buddhis
- Dhamma Talk
- Meditasi
- Dhammapada
- I. YAMAKA VAGGA
- II. APPAMADA VAGGA
- III. CITTA VAGGA
- IV. PUPPHA VAGGA
- V. BALA VAGGA
- VI. PANDITA VAGGA
- VII. ARAHANTA VAGGA
- VIII. SAHASSA VAGGA
- IX. PAPA VAGGA
- X. DANDA VAGGA
- XI. JARA VAGGA
- XII. ATTA VAGGA
- XIII. LOKA VAGGA
- XIV. BUDDHA VAGGA
- XV. SUKHA VAGGA
- XVI. PIYA VAGGA
- XVII. KODHA VAGGA
- XVIII. MALA VAGGA
- XIX. DHAMMATTHA VAGGA
- XX. MAGGA VAGGA
- XXI. PAKINNAKA VAGGA
- XXII. NIRAYA VAGGA
- XXIII. NAGA VAGGA
- XXIV. TANHA VAGGA
- XXV. BHIKKHU VAGGA
- XXVI. BRAHMANA VAGGA
- Sutta
- Paritta
- Gallery
Saturday, 5 September 2015
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.