-->

Friday 4 September 2015

Kisah Lukisan Kuam Im Membawa Keranjang Ikan (馬朗妇观音)

bodhi-prajna.blogspot.com

Kisah dibalik rupang dan lukisan Mǎ lǎng fù guānyīn (馬朗妇观音) yang artinya Guan Yin Membawa Keranjang Ikan, tidak lain diambil dari beberapa versi cerita manifest Guan Yin Phu Sa, sebagai Dewi penolong dan penyadar semua mahkluk, untuk membawa mahkluk hidup ke jalan yang benar. Berikut adalah cerita tersebut yang melegenda sampai sekarang.

Pada saat setelah Guan Yin Phu Sa mencapai penerangan sempurna, beliau mengetahui bahwa ada penduduk disuatu daerah yang tidak mengerti tata krama dan sering berbuat asusila karena tidak mengenal dharma. Para pria di daerah tersebut hanya bermabuk-mabukan dan berfoya foya ke rumah bordil. maka Guan Yin berniat menolong penduduk tersebut.

Suatu ketika, Guan Yin datang dengan merubah dirinya dalam bentuk tubuh seorang wanita cantik yang membawa keranjang berisi dua ekor ikan untuk dijual. Saat itu, ada yang hendak membeli ikannya, tapi gadis tersebut justru mengatakan bahwa ikannya bukan untuk dimasak melainkan harus dilepas kembali sebagai fang sheng dan banyak syarat lainnya. 

Mendengar hal tersebut, tidak ada seorangpun yang bersedia membeli ikan gadis itu karena merasa sayang dengan uang mereka jika harus dibuang percuma. Tetapi berbeda dengan pandangan wanita daerah tersebut, yang tidak tertarik sedikit pun dengan ikan yang dibawa oleh Guan Yin. Para pria hidung belang disana banyak yang ingin membelinya, namun dengan harapan dapat sekalian meminang gadis cantik tersebut sebagai istri.


Pada hari berikutnya gadis tersebut tetap menjual ikan yang sama, namun karena permintaanya yang tidak masuk akal, maka tidak ada orang yang ingin membeli ikannya. Sampai suatu ketika, ada seorang pemuda bernama Ma Lang (馬朗) yang mulai tertarik padanya datang untuk meminangnya menjadi istri. Tak lama banyak orang yang mulai jatuh hati pada gadis tersebut dan memintanya menjadi istri. 

Karena bergitu banyak orang, akhirnya sang gadis memberikan syarat kepada para calon suaminya, agar dalam waktu satu malam bisa menghafalkan sutra Phu Men Phin (versi lain menyebut xin jing, phu men phin, fa hua jing ), bagi yang hafal maka dialah yang akan menjadi suaminya.

Pada hari berikutnya ternyata banyak orang yang berhasil menghafalnya, tidak hanya Ma Lang, untuk itu dia pun membuat syarat baru agar mereka bisa mengahafal sutra intan (jin gang jing) namun hasilnya masih saja ada 3 orang yang berhasil. Kemudian gadis tersebut memberikan sutra lotus (fa hua jing) kepada ketiga calon suaminya dalam waktu 3 hari, yang berhasil menghafalnya maka akan menjadi suaminya. 

Setelah waktu berlalu ternyata hanya pemuda bermarga Ma yang berhasil menghafal sutra tersebut, sehingga dia menjadi suami sang gadis. Kehidupan di daerah tersebut kini berubah drastis, yang semula para pria kehidupannya hanya mabuk-mabukan dan menghabiskan waktu dengan keinginan nafsu duniawi kini berubah menjadi arif, dan banyak yang setelah menghafalkan sutra menjadi orang yang baik.

Ketika pesta pernikahan berlangsung, sangat banyak orang yang datang pada pernikahan tersebut. Para pria menganggap Ma lang adalah seorang pria yang sangat beruntung, karena dapat menikahi gadis cantik, sedangkan para wanitanya sangat bersyukur karena suaminya tidak jadi menikah dengan gadis tersebut. 

Pada saat pernikahan, dimalam pertama mereka tiba-tiba sang istri meninggal dunia dan dalam seketika tubuhnya membusuk. Setelah kematian sang istri, Ma Lang (馬朗) sangat sedih dan tidak rela akan kepergian istrinya, sehingga ia selalu membaca sutra yang diberikan padanya, sampai akhirnya dia seperti mendapatkan pencerahan.

Beberapa saat kemudian Guan Yin Phu Sa datang lagi untuk menolong Ma Lang (馬朗) dalam tubuh seorang bhiksu tua. Bhiksu tersebut mengatakan padanya bahwa gadis yang dahulu pernah menikah dengannya adalah penjelmaan dari Guan Yin Phu Sa. Karena Dia telah memberikan sutra, maka Ma Lang harus mempelajari dan menyebarkannya kepada semua makhluk. Ma Lang (馬朗) dengan sangat terharu menerima nasehat sang bhiksu, namun tiba-tiba bhiksu pun hilang.

Kemudian Ma lang ingin membuktikannya, sehingga dia menggali dan membuka peti mati sang istri. Namun Ma Lang tidak mendapati tubuh istrinya karena telah hilang. Mulai hari tersebut Ma Lang (馬朗) menggunakan rumahnya untuk dijadikan kuil Guan Yin Phu Sa yang bertubuh gadis cantik membawa keranjang ikan.

Sumber : kebajikandalamkehidupan.blogspot.com

No comments :

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

close