-->

Sunday 10 January 2016

Jujur Tapi Pahit atau Bohong Tapi Manis ?

Selalu ada pilihan dalam hidup, dari pilihan yang mudah sampai yang sulit. Nah...,pilihan yang satu ini nih seringkali diperdebatkan oleh orang. Lebih baik berbohong tapi manis ataukah jujur tapi pahit?

Banyak orang yang berbohong dengan dalih agar tidak menyakiti hati orang yang dekat atau ia sayangi. Namun benarkah tindakan tersebut?

Sebelum kita menjawab benar atau salah, mari kita lihat beberapa nilai kebenaran di bawah ini :

1. Kebiasaan berbohong akan membuat kita terpenjara dalam kemunafikan, berkata jujur selalu memerdekakan jiwa yang terbelenggu

Semanis apapun kebohongan yang kita katakan, di dalam hati yang terdalam kita tahu bahwa itu semua bukanlah kebenaran yang sebenarnya. Kepalsuan yang coba kita anggap sebagai kebenaran akan membuat batin kita terpenjara dalam kemunafikan. Sebaliknya, perkataan yang jujur selalu melegakan dan memerdekakan jiwa.

2. Manusia diciptakan bukan untuk berkata dusta namun untuk berkata jujur

Setiap manusia akan selalu merasakan rasa tertuduh pada hati nuraninya saat pertama kali mereka berkata bohong. Itu disebabkan karena memang Sang Pencipta tidak pernah mendesain manusia untuk menjadi pembohong. Meskipun kadang kita melihat anak kecil yang berbohong walaupun tidak diajari oleh siapapun untuk berbohong, namun dalam hati kecil si anak tersebut dia tau tindakan yang ia lakukan adalah salah.

Dari dua kebenaran itu saja kita dapat menyimpulkan sendiri pilihan mana yang terbaik untuk kita. Kejujuran, meskipun terasa pahit hanyalah sementara saja. Begitu juga dengan manisnya kebohongan hanyalah untuk sementara. Dan saatnya nanti, kita akan tahu manisnya kejujuran dan pahitnya kebohongan.

Sumber : http://kebajikandalamkehidupan.blogspot.com

No comments :

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

close