-->

Friday 14 February 2014

Sutra Gao Wang Kwan Se Im Sen Cing


SUTRA RAJA AGUNG AVALOKITESVARA

《開經偈》:
(Kai Jing Jie):
無上甚深微妙法。百千萬劫難遭遇。
Wu Shang Shen Shen Wei Miao Fa. Bai Qian Wan Jie Nan Zao Yu.
我金見聞得受持。願解如來真實義。
Wo Jin Jian Wen De Shou Chi. Yuan Jie Ru Lai Zhen Shi Yi.

Manfaat Melafalkan Sutra Gao Wang Kwan Se Im Sen Cing

Banyak yang bertanya apakah nasib bisa berubah ? disini merubah menjadi lebih kepada baik dalam hal kepuasan hidup, bukan pada kekayaan….istilahnya lebih bahagia dalam hidup ini..

Dalam Kitab Pembalasan Thai sang Laochin

disebutkan agar kita selalu berbuat baik minimal 3 kali dalam sehari dan menjauhi perbuatan buruk maka dalam 3 tahun nasib akan berubah….

perbuatan baik apa yang bisa dilakukan setiap orang tidak perlu dana besar, tenaga terlalu besar, waktu tidak terlalu banyak yang diperlukan hanya kemauan keras untuk mengalahkan kemalasan (setan malas) pada diri sendiri.adalah membaca sutra atau mantra…

Enam Suku Kata Om Mani Pad Me Hum

Mantra 6 suku kata ( om mani padme hum) adalah mantra welas asih avalokitsvara bodhisattva, yang berasal dari bahasa Sanskrit, melambangkan cinta kasih universal dan perlindungan dari semua bodhisattva. Mantra ini merupakan perpanjangan dari mantra tiga suku kata “ om a hum” yang mempunyai arti sangat kaya, indah dan tiada taranya, menyimpan kekuatan terbesar, wisdom terbesar dan cinta kasih terbesar didunia ini. Mantra ini merupakan welas asih avalokitesvara , pada masa lampau avalokitesvara memegang teguh mantra ini dalam melatih diri sehingga mencapai kebuddhaan dimasa tersebut .

Thursday 13 February 2014

Trees

bodhi-prajna.blogspot.com


Kita bisa belajar Dhamma dari pohon . Sebuah pohon lahir karena sebab dan itu , tumbuh mengikuti kursus alam sampai kuncup , bunga dan berbuah . Di sini pohon itu berceramah Dhamma kepada kita , tapi kita tidak memahami hal ini . Kami tidak dapat membawanya dalam dan merenungkan , sehingga kita tidak tahu bahwa pohon itu mengajar kita tanpa menyelidiki : manis, asam atau pahit , itu adalah sifat buah . Dan ini adalah Dhamma , ajaran dari buah . Kemudian daun menjadi tua . Mereka layu , mati dan jatuh dari ranting . Semua yang kita lihat adalah bahwa daun sudah rontok . Kita tidak tahu bahwa alam mengajar kita . Kemudian , daun baru tumbuh , dan kita hanya melihat bahwa , tanpa mengambil lebih lanjut . Ini bukan kebenaran yang dikenal melalui refleksi internal .

Jika kita bisa membawa semua ini ke dalam dan menyelidiki hal itu, kita akan melihat bahwa kelahiran pohon dan kelahiran kita bergantung pada kondisi , pada unsur-unsur air tanah , angin dan api . Setiap bagian dari tubuh berubah sesuai dengan sifatnya . Ini tidak berbeda dari pohon . Rambut , kuku , gigi dan kulit , semua perubahan . Jika kita mengetahui hal-hal dari alam, kita akan mengenal diri kita .

Menjapa Namo Amituofo

bodhi-prajna.blogspot.com


Di seluruh masyarakat China, awalnya semua keluarga menjapa Amituofo, setiap rumah memuja Kwan im pusat. Sebenarnya Kuan im pusat dan Amitabha adalah bersama-sama, masih ada satu  Tasece pusat, Namo Tasece pusat jarang dijapa orang, Namo Tasece pusat. Trini Arya Barat (Si fang san sen) adalah Amitabha di tengah,di sebelah kanan adalah Kuan Impusat, sebelah kiri adalah Tasece pusat. Sudah Banyak titisan Kuan Im pusat muncul, sehingga Kuan Im pusat banyak dikenal orang, sehingga kebanyakan orang tidak kenal Tasece pusat. Di dalam Sekte Sukhavati, juga ada sebuah Sutra Mahasthamamprata Kesempurnaan Japa Amituofo (大勢至菩薩唸佛圓通章)

Wednesday 12 February 2014

Kisah Dewa Chikung

bodhi-prajna.blogspot.com
Konon kabarnya hidup sekitar tahun 1130 – 1209. Terlepas dari masalah apakah benar Chi Kung pernah lahir atau tidak, banyak hal yang dapat kita pelajari dari sejarah / legenda / cerita2 perjalanan hidup Chi Kung. Seperti umumnya suatu cerita / sejarah di China, ada beberapa versi sejarah tentang Chi Kung. Aliran Mahayana mengakui Chi Kung adalah titisan dari Lohan Penakluk Naga bertubuh Emas, dimana hal ini berbeda dengan aliran Maitreya yang mengakui bahwa Chi Kung adalah titisan dari Maitreya.


Ji Gong ataupun chikung dilahirkan dengan nama Li Xiuyuan yang merupakan anak dari Li Maochun. Li Maochun adalah seorang penasehat militer yang sangat dermawan. Hanya saja sejak menikah sampai mencapai usia setengah baya, Li Maochun belum dikaruniai seorang anak. Hal itu membuat para kenalan Li Maochun meragukan kebaikan hatinya. Istri dari Li Maochun adalah seorang yang baik hati dan taat dengan ajaran agama, menyarankan agar Li Maochun untuk menikah lagi. Tapi Li Maochun menolaknya karena merasa istrinya masih muda dan bisa memberikan keturunan. Karena ingin dikaruniai anak, maka suami istri ini merencanakan berangkat ke suatu vihara agar dikaruniai seorang anak. Bahkan sebelum berangkat sang istri sempat cia cai (vegetarian). Pada saat berdoa di ruang Lohan di vihara tersebut, salah satu patung lohan yang ada seakan2 turun ke lantai. Saat melihat hal tersebut kepala vihara menyampaikan selamat kepada Li Maochun karena akan di karuniai anak.

Bodhisattva Mahasthamaprapta

bodhi-prajna.blogspot.com
Nama, “Bodhisattva Mahasthamaprapta” adalah perkataan Bahasa Sansekerta. Terdapat beberapa versi terjemahannya yang berbeda-beda. Menurut Kitab Suci Agama Buddha yang dinamai “Sutra mengenai Hal-hal yang harus dituruti. Agar dapat dicapai kehidupan yang lamanya tidak dapat diukur”. Cahaya Kebijaksanaan beliau itu mendominasi secara universal, dan menyebabkan makhluk-makhluk hidup, dapat terpisah dari Tiga Jalan Kejahatan (kebodohan, kebencian, ketamakkan) ketika Bodhisattva Mahasthamaprapta itu menggunakan kekuatan beliau yang maha hebat, sehingga beliau dinamai “Bodhisattva Yang mempunyai Kekuatan Yang Sangat Besar”

Di Tanah Suci yang para penghuninya dapat menghayati kehidupan dengan memperoleh berkah Keselamatan (dari Tuhan Yang Maha Esa) dan kebahagiaan yang paling tinggi, yang diperintah oleh Hyang Buddha Amitabha, terdapat Dua Bodhisattva yang memperoleh kehormatan, yang satu adalah Bodhisattva
Avalokitesvara, yang melambangkan berkah Keselamatan dan Cinta-Kasih serta Welas-Asih. Yang seorang lagi, adalah Bodhisattva Mahasthamaprapta yang melambangkan Inteligensi dan Kebijaksanaan. Kedua Bodhisattva ini adalah Pembantu Utama, dari Buddha Amitabha. 

Demikianlah di Tanah Suci, Buddha Amitabha (Surga Sukhavati), terdapat Tiga Tokoh Suci, yang terdiri dari seorang Buddha, yaitu Buddha Amitabha, dan dua orang Bodhisattva, ialah Bodhisattva Avalokitesvara, dan Bodhisattva Mahasthamaprapta.
Bodhisattva Mahasthamaprapta itu mempunyai hubungan yang sangat erat dengan Budha Amitabha dan Bodhisattva Avalokitesvara. Sebelum Hyang Amitabha mencapai buah dari ke-Buddha-annya, Bodhisattva Mahasthamaprapta telah memberikan pelayanannya sebagai pembantu utama Calon Buddha itu, bersama-sama dengan Bodhisattva Avalokitesvara.

Tuesday 11 February 2014

Kisah Bodhisattva Ksitigarbha

bodhi-prajna.blogspot.com


Nama “Bodhisattva Ksitigarbha” adalah perkataan Bahasa Sansekerta. Apabila diterjemahkan itu berarti “Bumi Tempat Menyimpan Ke-Sepuluh Sutra (=Kitab Suci Agama Buddha) Roda Kehidupan”. Sang Mahasattva ini dikenal secara populer di lingkungan rakyat berbagai bangsa di Dunia ini, karena beliau telah menyeberangkan, menyelamatkan, makhluk-makhluk yang menderita, hingga tiba di Pantai Nirvana, sesuai dengan Sumpah Maha Suci beliau yang bunyinya sebagai berikut ini: “Apabila Alam Neraka belum habis makhluk-makhluknya yang harus diselamatkan, maka saya tidak akan mau memperoleh tingkat Ke- Buddha-an saya, yang sebenamya telah menjadi Hak saya”.

Sewaktu umat Buddha berusaha menyeberangkan Nenek Moyang dan Saudara-Saudaranya, yang telah meninggal, mereka selalu mempercayakannya kepada Bodhisattva Ksitigarbha ini, untuk memohon perlindungannya. Diantara Bodhisattva yang sangat banyak itu, Bodhisattva Ksitigarbha dan Avalokistesvara Bodhisattva, sangat diyakini dan dipuja oleh umat Budha Mahayana, karena sifat maha penolongnya.

Dalam satu sutra Buddhis yang sangat terkenal di Cina, Buddha menceritakan bahwa Ksitigarbha pernah terlahir sebagai seorang putri Brahman yang bemama ” Gadis Suci”. Ketika ibunya meninggal, ia sangat bersedih hati. karena pada masa hidupnya, ibu ” Gadis Suci”, sering mengumpat Triratna, maka dilahirkan di alam neraka. Untuk menyelamatkan ibunya yang tersiksa di Neraka, ia memberikan persembahan kepada
Buddha pada masa itu. Ia berdoa dengan kesungguhan hati agar ibunya dibebaskan dari siksaan neraka, dan memohon kepada Buddha agar menolongnya.

Bodhisattva Samantabhadra

bodhi-prajna.blogspot.com
Nama “Bodhisattva Samantabhadra “adalah perkataan Bahasa Sansekerta yang berarti “Pribadi Maha
Agung Yang Layak Memperoleh Penghormatan Secara Universal”, atau “Pribadi Maha Agung yang Diharap-harapkan Limpahan Berkah Keselamatan dan Kesuksesan Bagi semua Makhluk”. 

Beliau adalah Tokoh Orang-Suci-nya Umat Buddha Mahayana, yang bermanifestasi secara universal, di semua Tanah Buddha, dan yang telah melaksanakan Sumpah Maha Suci-nya, dengan kesuksesan yang besar. Di Dunia Saha beliau bekerja sama dengan Bodhisattva Manjusri, sebagai Pembantu Utama Hyang Buddha Sakyamuni. Seperti yang tertulis di dalam Teks Kitab Suci Agama Buddha, bodhissattva Manjusri diceritakan mengendarai seekor Singa, dan mendampingi Hyang Buddha Sakyamuni di sebelah kirinya; sedang di sebelah kanannya, adalah Bodhisattva Samantabhadra, yang diceriterakan mengendarai seekor Gajah Putih.


Bodhisattva Manjusri itu melambangkan Intelligensi, Kebijaksanaan dan Lulusnya seseorang dalam menempuh Ujian dalam kehidupan dan Memperoleh Ijazah Spiritual, tingkatan tertentu. Sedang Bodhisattva Samantabhadra mewakili Doktrin atau Ajaran Dharma, Kontemplasi atau meditasi dan Praktek atau Pelaksanaan dari Ajaran Agama. Di dalam kegiatan Pembinaan Diri, Bodhisattva Manjusri menggaris-bawahi Prajna; sedang Bodhisattva Samantabhadra, menggaris-bawahi Samadhi, kebajikan dan prakteknya dari Kedua tokoh Bodhisattva ini, melambangkan Kesempumaan dalam Prinsip Buddha Mahayana tingkatan paling tinggi.

Sutra Hati (Prajnaparamita Hridaya Sutra)

Ketika Bodhisattva Avalokitesvara bermeditasi sangat mendalam tentang ‘Kebajikan Nan Sempurna’ dengan mana orang dapat Mencapai PANTAI SEBERANG, Beliau melihat dengan jelas bahwa ‘LIMA UNIT DARI DUMADI semuanya adalah SUNYA dan dengan pencapaian ini menjadi bebas dari segala macam penderitaan dan kemelaratan.

Kata Perenungan Master Cheng Yen

bodhi-prajna.blogspot.com



Love made ​​relationships with others become harmony, harmony makes life full of peace
Master Cheng Yen

Bodhisatva Pelindung Dharma Wei Tuo Pu Sa ( 韋陀菩薩 )

bodhi-prajna.blogspot.com

韋陀菩薩 Wei Tuo Pu Sa (Hok Kian = Wi To Pho Sat) bergelar Hu Fa Pu Sa, yaitu Bodhisatva Pelindung Dharma. Wi To Pho Sat disebut juga 韋陀天 Wei Tuo Tian, adalah Bodhisatva Pelindung Wihara-Wihara, Kelenteng-kelenteng, dan bangunan-bangunan suci. Beliau juga adalah Pelindung Kitab Suci Buddha.

Wi To Pho Sat berasal dari Dewa agama Brahmana di India. Menurut legenda, Wi To Pho Sat memiliki 6 kepala & 12 lengan. Beliau menunggang burung merak dengan tangan memegang busur & anak panah.

Setelah Wi To diserap (diterima masuk) agama Buddha, beliau menjadi Bodhisatva Pelindung Kelenteng/Wihara & menjadi salah satu dari 8 Jendral Langit bagian Selatan. 四大天王 Si Da Tian Wang (4 Raja Langit) masing-masing memiliki 8 Jendral Langit, sehingga seluruhnya ada 32 Jendral Langit. Wi To Pho Sat adalah pemimpin dari 32 Jendral Langit tersebut.

Kata Perenungan Master Cheng Yen

bodhi-prajna.blogspot.com

If at any time be kind, every day is a good day. If at any time maintaining the persistence of right thought in mind, any time, any place any direction and blessing.

Master Cheng Yen

Kata Perenungan Master Cheng Yen

bodhi-prajna.blogspot.com

Has a good heart and are able to create meaningful blessing to have the blessing. - Master Cheng Yen

Kata Perenungan Master Cheng Yen

Bodhi-prajna.b;ogspot.com


Just knowing is not enough, should be practiced in real action. - Master Cheng Yen


Monday 10 February 2014

Paritta Maha Karuna Dharani (Ta Pei Cou)


Soen Seung Sahn



"Ketika pikiran muncul, dharma muncul. Ketika dharma muncul, bentuk muncul Dan ketika segala jenis bentuk muncul, maka penderitaan akan muncul:... Hidup dan mati, kebahagiaan dan ketidakbahagiaan, baik dan jahat, suka dan tidak suka, datang dan pergi. Pikiran menghilang, dharma menghilang. Dharma menghilang, bentuk menghilang. Dari menghilang, kehidupan dan kematian, baik dan buruk, senang dan bahagia, datang dan pergi-semuanya menghilang. Jadi jangan membuat pikiran, oke? "


~ Soen Seung Sahn

Saturday 8 February 2014

Seni Hidup Meditasi Vipassana

Setiap orang mencari kedamaian dan keharmonisan, karena inilah yang kurang dalam kehidupan kita. Dari waktu ke waktu kita semua mengalami gejolak, gangguan, ketidakharmonisan, penderitaan; dan ketika seseorang menderita karena bergejolak, seseorang tidaklah menyimpan gejolak ini untuk seorang diri saja. Ia juga akan membagikannya ke orang lain. Gejolak akan menyelimuti atmosfir di sekeliling orang yang menyedihkan tersebut. Setiap orang yang berhubungan dengannya juga menjadi terganggu dan bermasalah. Ini pastilah bukan jalan yang tepat untuk hidup.

Mengapa Kita Ada Disini ?

Pada masa Vassa kali ini, saya tidak mempunyai banyak tenaga, saya tidak begitu sehat, jadi saya datang ke pegunungan ini untuk mendapatkan udara segar. Orang-orang datang berkunjung, tetapi saya tidak benar-benar dapat menerima mereka seperti biasanya karena suara saya sudah hampir habis, dan nafas saya sudah hampir tiada. Kalian dapat menganggapnya sebagai sebuah berkah dengan masih adanya tubuh yang sedang duduk di sini untuk kalian lihat sekarang. Ini adalah pemberkahan di dalam dirinya sendiri. Tak lama lagi kalian tidak akan melihatnya lagi. Nafas akan berakhir, suara akan hilang. Sang Buddha menyebutnya khaya-vayam, kemerosotan dan penghancuran semua fenomena yang berkondisi.

Tuesday 4 February 2014

Ceramah Master Chin Kung

bodhi-prajna.blogspot.com


If you are a leader in an organization, a leader certainly has the power to control, this power must be in harmony with compassion and rules, if only obey their own nature in treating another human being, then this creates bad karma.
close