-->

Tuesday 11 February 2014

Sutra Hati (Prajnaparamita Hridaya Sutra)

Ketika Bodhisattva Avalokitesvara bermeditasi sangat mendalam tentang ‘Kebajikan Nan Sempurna’ dengan mana orang dapat Mencapai PANTAI SEBERANG, Beliau melihat dengan jelas bahwa ‘LIMA UNIT DARI DUMADI semuanya adalah SUNYA dan dengan pencapaian ini menjadi bebas dari segala macam penderitaan dan kemelaratan.


Lalu Beliau berkata kepada SARIPU-TRA :
” O Sariputra ! Materi (benda) bukan lain daripada Sunya dan Sunya bukan berbeda dari Materi. Materi adalah Sunya dan Sunya adalah Materi.”
“O Sariputra !Segala benda adalah Sunya. Mereka tidak diciptakan ataupun keluar dari ciptaan. Mereka tidak mengotori pun tidak memurnikan. Mereka tidak bertambah pun mereka tidak berkurang”.
“Oleh karena itu dalam Sunya tidak ada bentuk, tiada sensasi, tiada persepsi, tiada kehendak, tiada kesadaran. Disana tidak ada mata, tiada telinga, tiada hidung, tiada lidah, tiada badan, tiada fikiran; maka di situ; pun tiada warna, suara, bau-bauan, rasa, tiada kontak pun tidak ada objek batin”.
“Juga disitu tidak ada dunia berbentuk wujud, fikiran, maupun kesadaran. Di situ tidak ada ketidak-tahuan atau pun putusnya ketidak-tahuan. Disana tidak ada umur tua dan kematian ataupun putusnya umur tua dan kematian”.
” Di situ tiada penderitaan, atau pun sebab timbulnya penderitaan, ataupun padamnya penderitaan, atau pun jalan untuk lolos dari penderitaan”.
Disitu tiada pengetahuan atau pun keadaan mencapai pengetahuan.
Oleh sebab di sana tiada pencapaian terhadap pengetahuan maka Sang Bodhisattva hanya mengandalkan pada :

KEBIJAKSANAAN YANG SEMPURNA DENGAN MANA SEORANG
MAMPU MENCAPAI PANTAI SEBERANG.”

Oleh sebab mereka mengandalkan pada Kebijaksanaan Yang Sempurna, maka pikiran mereka bebas dari pada rintangan-rintangan dan penghalang-penghalang.
“Oleh Sebab mereka bebas dari Rintangan dan Penghalang, mereka tidak dimiliki oleh ketakutan, kecemasan dan mereka dapat membebaskan dari konsepsi-konsepsi yang keliru, menyimpang, yang mengarah pada khayalan, sehingga akhirnya mereka tiba pada Nirwana”.

” Maka para Buddha dari masa-masa lampau, yang sekarang, dan yang akan datang, dengan mengandalkan pada Pengetahuan Kebajikan Nan Sempurna dengan mana Seseorang tiba di Pantai Seberang ‘mencapai’ Keadaan Tertinggi dari Penerangan Batin “.
” Maka ketahuilah bahwa ‘Kebajikan Nan Sempurna dengan mana Orang mampu mencapai PANTAI SEBERANG’ adalah suatu RUMUS SUCI yang Besar , suatu rumus besar yang menerangi batin, satu rumus besar yang tiada bandingannya, suatu rumus yang mampu mengusir pergi segala jenis penderitaan”.
Ini adalah benar dan sejati, dan oleh karena itu Rumus (chu) Pengetahuan Kebajikan Sempurna dengan mana Orang Mencapai Pantai Seberang.

Diterangkan Sebagai Berikut :
Rakit, Rakit, Ke Pantai Seberang Angkutlah para Mahluk ke Pantai Seberang Mencapai Kebajikan Yang Sempurna ! Salam.
GATE, GATE PARAGATE, PARA SANGATE BODHI SVAHA !

Sumber : Diterjemahkan dari bahasa Sanskekerta ke dalam bahasa Mandarin oleh : Bhiksu Xuan Zang pada masa dinasti Tang (662-663 M)

Diterjemahkan dari bahasa Mandarin ke dalam bahasa Inggris oleh : Shao Chang Lee (Professor Hawaii Univ. Honolulu,1938)

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia oleh : Kumuda Gayasih (Upasaka Palembang, 1970)

Taisho Tripitaka 251

No comments :

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

close