-->

Sunday 31 August 2014

Delapan Dewa ( Ba Xian 八仙 )

bodhi-prajna.blogspot.com

Legenda Delapan Dewa mungkin berawal pada Dinasti Tang, dan cerita itu bervariasi pada setiap dinasti. Para karakternya, menurut versi setelah Dinasti Ming, adalah Han Zhongli, Zhang Guolao, Han Xiangzi, Tie Guali, Cao Guojiu, Lu Dongbin, Lan Caihe, dan He Xianggu. Dengan memiliki penampilan dan kepribadian yang sangat berbeda, Delapan orang ini merupakan Dewa yang hebat dalam ajaran Tao, dan mereka
sering berkumpul bersama.

Delapan Dewa tidak langsung dilahirkan abadi. Mereka berasal dari dunia manusia, seperti dari anggota keluarga kekaisaran, pengemis, pendeta Tao, dan lain-lain. Ada kisah yang yang sangat menarik di belakang mereka saat berhasil berlatih dan mencapai keabadian.

Tao Te Ching (The Wisdom Of Lao TZu)

Dao De Jing atau disebut juga Kitab Kebijaksanaan Tao menjadi salah satu buku yang paling banyak diterjemahkan di dunia. Sebuah kitab yang ditulis hampir 2.500 tahun yang lalu oleh Lao Zi, seorang filsuf bijak pertama dan terbesar dalam sejarah Tiongkok kuno, sampai sekarang terus diminati dan menginspirasi banyak orang. Pemikirannya menjadi landasan filosofis bagi Taoisme dan orang-orang yang mencari kebajikan dan makna hidup. Inti dari ajaran Lao Zi ini adalah bagaimana cara menyelaraskan hidup kita dengan cara kerja alam semesta. Berikut adalah beberapa contoh ajaran Lao Zi dalam ebook Dao De Jing ini :

“Umur langit dan bumi itu panjang sekali dapat dikatakan bahwa langit dan bumi itu langgang dan abadi, apakah sebabnya langit dan bumi itu langgeng dan abadi ? Karena tidak hidup untuk diri sendiri, tetapi langit dan bumi menghidupi semua makhluk hidup, semua umat manusia dan semua benda yang ada di dalam semesta alam ini, maka langit dan bumi bisa panjang umurnya. Orang yang luhur budinya tidak menonjolkan dirinya, meskipun ia selalu menempatkan dirinya dibelakang, orang-orang akan senantiasa mengindahkannya dan menghargainya , hingga ia senantiasa menjadi orang terkemuka. Orang yang luhur budinya dapat menghilangkan sifat egoisnya, karena dapat mengalahkan sang aku. Barang siapa yang dapat melenyapkan sang aku bukan berati kehilangan diri sendiri, bahkan sebaliknya menemukan diri sejati.”
“Manusia hidup di masa mudanya bertubuh lemas, tetapi setelah mati menjadi kaku dan keras. Segala benda di dunia ini misalnya pepohonan, rumput-rumputan dan sebagainya di waktu tumbuhnya dan hidupnya adalah lemas , tetapi setelah mati menjadi kering dan kaku,maka keras itu adalah sifat dari kematian, sebaliknya kelembutan itu adalah sifat dari kehidupan.Oleh sebab itu dikatakan tentara yang dipersenjatai kuat itu tak dapat mencapai kemenangan. Kayu yang kuat itu digunakan untuk tiang, maka yang kuat itu tempatnya dibawah sedangkan yang lemah tempatnya diatas.”

Sumber : allabout-buddhist.blogspot.com

Ajaran Taoisme

Bodhi-prajna.blogspot.com
Taoisme merupakan aliran falsafah penting di Cina sesudah Konfusianisme. Bentuk ajarannya yang awal dinisbahkan kepada Lao Tze dan Yang Chu. Tetapi sebagai faham falsafah, Taoisme baru dikenal pada abad ke-1 SM. Yang pertama kali menyebut sistem ini sebagai madzab falsafah ialah Ssu-ma Ch`ien dalam bukunya Shih Chi ( Rekaman Sejarah).

Sudah tentu sebelum abad ke-1 SM Taoisme telah berkembang dan dasar-dasar pokok ajarannya telah dirumuskan oleh para pendirinya.

Yang menjadi persoalan hingga kini ialah siapa sebenarnya pengasas pertama Taoism. 

Ada yang mengatakan Yang Chu (440-366 SM). Tetapi ada pula yang memandang Lao Tze yang hidup sezaman dengan Kon Fu Tze. Perkiraan bahwa orang pertama yang mengajarkan Taoisme adalah Yang Chu sebagian didasarkan pada dugaan bahwa kitab Tao Te Ching baru disusun pada abad-abad kemudian, lama sesudah wafatnya Lao Tze yang dipandang sebagai penulis kitab induk Taoisme.

48 Ikrar Amitabha Buddha (Namo Amituofo)

Bodhi-prajna.blogspot.com

48 ikrar Amitabha Buddha

1) Apabila aku telah menjadi Buddha, jika masih terdapat Alam kesedihan seperti Neraka, setan kelaparan, hewan-hewan dan sebagainya di negeriku, maka aku tak akan mencapai samyaksambuddha!

2) Apabila aku telah menjadi Buddha, para makhluk yang berada di negeriku, andaikata usianya telah habis dan mereka masih diterjunkan di 3 alam Kesedihan, maka aku tak akan mencapai samyaksambuddha!

3) Apabila aku telah menjadi Buddha, para makhluk yang berada di negeriku, andaikata semua badannya tidak berwarna emas sejati, maka aku tak akan mencapai samyaksambuddha!

4) Apabila aku telah menjadi Buddha, para makhluk yang berada di negeriku, andaikata warna kulit dan jasmaninya tidak serupa, paras dari mereka juga berbeda-beda ada yang cantik dan ada yang jelek, maka aku tak akan mencapai samyaksambuddha!

5) Apabila aku telah menjadi Buddha, para makhluk yang berada di negeriku, andaikata mereka tidak menguasai pengetahuan Purvanivasanu ( daya yang dapat mengingat tumimbal-lahir yang lampau ), dan mereka hanya mengerti segala kejadian dari ratusan ribu Koti Nayuta Kalpa, , maka aku tak akan mencapai samyaksambuddha!

Dewi Kwan Im Po Sat Mencapai Kesempurnaan

bodhi-prajna.blogspot.com

Setiap tahun Lunar atau penanggalan Imlek tanggal 19 bulan 6  atau Lak Gwee Cap Kau , merupakan salah satu hari spesial bagi Kwan Im Po Sat atau yang populer disebut dengan Dewi Welas Asih, karena pada penanggalan tersebut sang Dewi telah memasuki masa mencapai kesempurnaan.

Ada hikmah dan teladan yang terkandung saat peringatan mencapai kesempurnaan yaitu sifat Welas Asihnya yang seperti seorang Ibu yang keinginan hatiNya adalah semoga seluruh umat manusia dan makhluk hidup lainnya terbebas dari lautan kesengsaraan.

Perjalanan masa lalu Dewi Kwan Im, yang menolak untuk masuk kedalam nirwana (surga), sebab dia sudah berjanji kepada Sang Maha Kuasa untuk tidak meninggalkan dunia fana selama manusia di bumi maupun makhluk hidup lainnya masih menderita.

Hal itulah yang sampai saat ini masih menjadi kenangan dan merupakan salah satu sikap untuk memupuk karma baik. Hal ini juga sebagai lambang semangat dan tekad keras yang peduli dengan sesama makhluk hidup untuk tidak saling menyakiti. Sikap inilah yang patut kita jadikan teladan untuk kita semua untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam lingkungan masyarakat. 

Ada juga kebiasan mulia lainnya yang diadaptasi dari ajaran sang Dewi Welas Asih dan hingga kini dilakukan umat Tridharma saat peringatan mencapai kesempurnaan Dewi Welas Asih, yaitu melakukan Ciak Cay atau tidak memakan segala makanan bernyawa yang terdapat di bumi yang dinamakan juga Vegetarian, merupakan salah satu bentuk sikap menghormati ajaran Dewi Welas Asih.

Karena ia rela tidak memakan makanan yang bernyawa sebagai bentuk menghargai sesama makluk hidup dan bahkan ini menjadi sebuah gaya hidup yang disebut vegetarian. "Bahkan jika ini dilakukan dipercaya akan mendapatkan karma baik atau pahala yang berlipat," jelasnya.

Dalam keng Kwan Se Im Po Sat TA PEI CHOU pernah bersumpah dihadapan Hud Co Buddha Gautama, "Bila umat yang membaca keng ini tetap jatuh berdosa ke tingkat tiga, aku bersumpah tidak menjadi Sadar Betul (Buddha). Bila membaca keng ini tidak mendapatkan Panna, aku bersumpah tidak akan menjadi Sadar Betul (Buddha)", jelaslah bahwa sumpah dan janji Dewi Kwan Se Im Po Sat atas keng ini tidak ringan.

Sumber : http://kebajikandalamkehidupan.blogspot.com

Kemukjijatan Kwan Im Pu Sa

bodhi-prajna.blogspot.com
Guan Shi Yin Pu Sa (Kwan Si Im Po Sat – Hokkian) atau secara umum disebut Guan Yin (Kwan Im – Hokkian), dalam bahasa sansekerta disebut Avalokitesvara Bodhisattva, Dikenal secara luas sebagai Dewi Welas Asih, yang dipuja tidak hanya terbatas dikalangan Budddhis saja, tetapi dikalangan Tao dan semua lapisan masyarakat awam. Dewi ini sangat populer tidak hanya di Tiongkok saja tetapi juga di Jepang (yang disebut Kanon) dan Asia Tenggara.

Guan Shi Yin adalah terjemahan harfiah dari perkataan sansekerta, “Avalokitesvara” yang mempunyai arti sebagai berikut :


Guan ….........Melihat atau merenungi.

Shi …………...Dunia, alamnya orang yang menderita.

Yin …………..Segala suara dari dunia, jeritan atau ratapan dari mahluk hidup,lahir maupun batin, yang kesemuanya ini menyentuh lubuk hati sang Dewi Welas Asih.

Manfaat Membaca Ta Pei Cou (Maha Karuna Dharani)

10 Manfaat Dari Membaca Ta Pei Cou  (Maha Karuna Dharani)

Dapat membuat hati kita lebih damai dan pikiran lebih jernih dan terang

Contohnya bila hati kita sedang gundah/gelisah karena tidak dapat memecahkan masalah,   bacalah Ta Pei Cou dengan penuh keyakinan dan ketulusan. 

Cobalah dan rasakan setelah pembacaan Ta Pei Cou hati kita menjadi lebih tenang dan kita akan lebih mudah menyelesaikan masalah yang kita hadapi.

Dapat menghilangkan segala penyakit batin

Contohnya bila hati kita sering iri hati, serakah, terkena guna-guna, dan sebagainya. bacalah Ta Pei Cou dengan tulus secara terus menerus serta melimpahkannya kepada semua makhluk, maka perlahan-lahan pikiran-pikiran buruk kita akan berubah (iri hati menjadi simpati, serakah menjadi gemar beramal) dan kita bisa sembuh dari guna-guna.

Biara Buddhis Kuno Kembali Ditemukan di Bangladesh

Biara Buddhis Kuno Kembali Ditemukan di Bangladesh


Beberapa tahun ini, sejumlah biara Buddhis kuno ditemukan di sejumlah tempat berbeda di Bangladesh. Pada Juli tahun ini, para arkeolog yang dipimpin oleh Prof. Sufi Mostafizur Rahman dari Jahangirnagar University kembali menemukan biara kuno di kota tua berusia 2500 tahun Durga Nagar.

Beberapa tempat pemujaan kecil juga ditemukan di dalam area penggalian situs seluas 14 km, yang dipercaya oleh para arkeolog sebagai komplek biara Buddhis kuno. Menteri Kebudayaan Bangladesh Asaduzzaman Nur akan mengumumkan kepada publik tentang temuan tersebut dalam sebuah acara bulan ini.

Amulet "Pelindung" Magis dari Thailand



Thailand memiliki banyak kekayaan Buddhis yang tersohor ke seluruh penjuru dunia. Berbicara tentang kekayaan Buddhis Thailand bukan hanya tentang vihara-vihara yang indah dan sakral. Orang Thailand menyebut vihara sebagai ‘wat’. Kekayaan Buddhis Thailand lain yang tak kalah populernya adalah amulet.

Apa itu amulet? Kalau dilihat dari asal katanya, amulet berarti sebuah obyek yang melindungi seseorang dari gangguan. Biasanya berupa benda yang diyakini memberikan keuntungan atau perlindungan kepada pemakainya. Bentuknya bermacam-macam, bisa berupa kalung, koin, cincin, patung, batu, dan lain-lain.

Salah satu jenis amulet yang terkenal luas di seluruh dunia adalah amulet Thailand. Amulet di Thailand kebanyakan berupa gantungan kalung dan sangat kental akan aroma Buddhis. Amulet di Thailand sekarang ini malah bukan hanya merupakan sebuah karya seni religius yang unik, namun juga telah menjadi buruan para kolektor dan harganya pun tidak main-main.

Saturday 30 August 2014

Cara Merubah Nasib Yang Benar

Bodhi-prajna.blogspot.com
Pesan dari Dewi Kuan Im

Sesungguhnya kemurahan hati Dewi Kuan Im menyertai kita semua. Hormatlah kepada-Nya dengan sepenuh hati, Oh… Dewi Kuan Im segenap hati aku percaya kepada-Mu.

Berbahagialah orang yang telah menerima surat ini dan meneruskannya mengirimkannya kepada Sahabat, Saudara, Keluarga anda. Keberuntungan dan keselamatan anda sekalian bernafkah hidup serta usaha maju selama dunia akhirat.

Surat ini adalah kiriman dari RRC, dalam bahasa Kanji. Mengingat bahwa tidak semua penduduk Indonesia tahu bahasa Kanji, maka surat ini diterjemahkan oleh Rahib KHIM dari Vihara Dharma Rawamangun dengan sempurna, demi kepentingan manusia di dunia ini.
Surat ini sudah keliling dunia 8x. Keberuntungan akan menemui anda dan ini akan terjadi setelah anda menerima surat ini.

Ajaran Kebajikan Avalokitesvara ( Kwan Se Im Po Sat )


Bodhi-prajna.blogspot,com
Avalokitesvara Bodhisattva bersabda : " Untung ada orang yang memberitahu kalau jalan didepanmu itu buntu, kembalilah... cepat kembalilah, selagi kau lihat ada sinarku. Sebentar lagi gelap akan tiba, kau mudah tersesat, kau akan disesatkan.

Nampaknya jalan yang mudah ditempuh adalah jalan yang menyesatkan. Nampaknya jalan yang sulit ditempuh adalah jalan yang membahagiakan. "
 TUNTUNAN KEBAJIKAN AVALOKITESVARA  ( KWAN SE IM PO SAT )

 1. MELIHAT
Janganlah melihat kesalahan orang lain, tetapi lihatlah kesalahan diri sendiri, itulah kebenaran yang harus dilakukan.

2. BERKORBAN
Janganlah mengutamakan kepentingan diri sendiri, tetapi selalu berani berkorban demi kepentingan orang banyak, itulah kebenaran yang harus dilakukan.

Dewi Kwan Im Melihat dan Mendengarkan

bodhi-prajna.blogspot.com


Pada suatu ketika hiduplah seorang kakek tua yang sangat saleh di daerah Shan Xi. Kakek ini hidup dari bercocok tanam. Dia sangat meyakini dan mengimani Dewi Kwan Im yang terkenal amat berwelas-asih.

Setiap hari Kakek itu pasti bersembah sujud di hadapan altar Dewi Kwan Im di rumahnya untuk memanjatkan paritta dan permohonan doa.

Kakek itu juga setiap harinya pasti meluangkan waktunya ke Kelenteng Dewi Kwan Im untuk mempersembahkan bunga yang ditanamnya. Kesalehan dan ketulusan Kakek sebatang kara ini menjadi buah bibir dari penduduk setempat di daerah tersebut.
Suatu hari turunlah hujan yang amat lebat sekali sehingga daerah itu mengalami musibah banjir.

close