Home
Renungan kebajikan yang diberikan oleh Bhante Kamsai seperti biasa menyangkut kehidupan sehari-hari kita. Perbuatan positif harus direnungi dengan kebijaksanaan. Contoh ekstrim nya adalah sifat ‘rajin’ adalah suatu hal yang positif. Tetapi apakah rajin pasti membawa kebaikan? belum tentu.
Bhante Kamsai mengatakan bahwa seorang pencuri juga bisa rajin, dan dia bisa dengan rajin mencuri. Rajin nya seorang pencuri tidak membawa kebaikan dan manfaat sama sekali, meskipun sifat rajin adalah baik sekali.
Sebagian Umat Buddha menyenangi patung Sivali karena Sivali dianggap merupakan simbol kemakmuran. Anggapan ini muncul karena mengingat saat Bhante Sivali melaksanakan pindapatta maka beliau selalu mendapatkan makanan yang berlimpah, walaupun Bhante Sivali ber pindapatta di daerah yang miskin. Mengapa bisa begitu? karena jika Bhante Sivali mempunyai rencana akan berpindapatta ke satu tempat maka tempat tersebut dalam waktu tujuh hari akan mendapatkan kemakmuran. Bhante Kamsai menceritakan bagaimana perbuatan dana yang dilakukan oleh bhante Sivali dalam kehidupan lampaunya sehingga berbuah seperti itu.
Jalannya hukum Karma memang hanya seorang Buddha yang mengetahui karena tidak selamanya peristiwa ikatan antara sebab dan akibatnya sederhana. Kia ingat bagaimana bhante Mogallana yang meskipun seorang arahat masih mengalami peristiwa yang sangat menyedihkan saat meninggalnya.
Bhante Kamsai menceritakan juga bagaimana seorang Theri ( Thera untuk pria, Theri untuk wanita) yang telah menjadi seorang Arahat masih mengalami penderitaan fisik menjadi korban perkosaan.
Seorang Arahat sudah terbebas dari semua jenis penderitaan mental, tetapi tidak untuk jasmani. Seorang jasmani arahat masih bisa mengalami penderitaan sakit dan tua. Tetapi berbeda dengan kita, kesakitan dan ketuaan seorang arahat tidak menimbulkan penderitaan batinnya. Sakit dan tua bagi seorang Arahat hanya merupakan konsekwensi dari memiliki jasmani akibat kelahiran sebagai manusia.
